banjir rob adalah

Banjir Rob adalah Ciri-ciri, Penyebab, hingga Contohnya

Banjir Rob adalah Ciri-ciri, Penyebab, hingga Contohnya
banjir rob adalah

JAKARTA - Banjir rob adalah banjir sementara di dataran rendah dekat pantai yang umumnya terjadi akibat naiknya permukaan air laut.

Wilayah yang rawan dapat mengalami kejadian ini beberapa kali dalam setahun, tergantung kondisi pasang surut air laut.

Walaupun istilah ini belum banyak dikenal luas, penting bagi setiap orang untuk memahami apa itu banjir rob, apa saja penyebabnya, serta bagaimana cara terbaik untuk menghadapinya. 

Dengan pemahaman yang baik, masyarakat dapat mengenali gejalanya lebih dini dan mengambil langkah pencegahan secara tepat.

Jika kamu mengalami kesulitan saat menghadapi banjir jenAis ini, tidak ada salahnya untuk segera meminta bantuan atau menghubungi pihak terkait agar dampaknya bisa diminimalisir.

Pada dasarnya, banjir rob adalah fenomena alam yang perlu diwaspadai dan ditangani dengan langkah yang bijak dan terencana.

Banjir Rob adalah

Banjir rob adalah peristiwa tergenangnya wilayah pesisir ketika air laut pasang mencapai titik tertinggi atau saat terjadi gelombang besar dari badai. 

Banjir ini biasanya bersifat sementara dan berlangsung singkat, namun bisa memberi dampak serius terutama di daerah dataran rendah dekat pantai. 

Kejadian ini umumnya dipicu oleh gabungan angin kencang, badai di laut, serta siklus bulan baru atau purnama yang menyebabkan pasang naik.

Jika suatu kawasan mengalami genangan meskipun cuaca sedang cerah, besar kemungkinan itu disebabkan oleh banjir rob yang memang tidak dipicu oleh hujan, melainkan oleh naiknya muka air laut. 

Fenomena ini lebih sering terjadi di wilayah pesisir atau perkotaan yang padat penduduk karena terjadinya perubahan iklim, abrasi pantai, serta penurunan permukaan tanah akibat aktivitas pembangunan.

Seiring meningkatnya risiko akibat perubahan iklim, penanganan banjir rob perlu dilakukan dengan pendekatan adaptif dan berkelanjutan. 

Maka dari itu, wilayah rawan harus memiliki strategi pengelolaan lingkungan pesisir yang baik agar dampak banjir dapat diminimalisir.

Ciri-ciri Banjir Rob

Air yang muncul saat peristiwa ini biasanya terlihat lebih bening dibandingkan dengan banjir bandang atau luapan sungai. Ciri ini menjadi pembeda yang paling mudah dikenali dari jenis banjir lainnya. 

Selain kejernihan air, peristiwa ini juga memiliki karakteristik khas lainnya, seperti waktu terjadinya, warna air, musim tertentu, serta kondisi tanah yang mengalami genangan.

Kejadian semacam ini kerap terjadi karena pengelolaan wilayah yang kurang optimal maupun akibat fenomena alam yang kini semakin sulit diprediksi tingkat intensitas dan waktu kejadiannya.

Faktor Penyebab Banjir Rob

Kemungkinan terjadinya banjir semacam ini bisa meningkat karena sejumlah penyebab yang saling berkaitan. Berikut adalah beberapa pemicu utamanya:

Peningkatan Suhu atau Pemanasan Global

Ketika suhu global meningkat, suhu lautan pun ikut naik. Sejak tahun 1950, data dari Risk Factor menunjukkan bahwa suhu permukaan laut telah naik sekitar 1,5?F dan diperkirakan akan meningkat lagi sekitar 0,5?F hingga tahun 2050. 

Kondisi ini membuat badai di lautan menjadi lebih kuat dan membawa lebih banyak energi serta air. 

Akibatnya, genangan bisa menjalar lebih jauh ke wilayah daratan, bersifat lebih parah, dan berlangsung dalam waktu yang lebih lama dari biasanya.

Penurunan Permukaan Tanah

Faktor lain yang berkontribusi adalah turunnya muka tanah. Fenomena ini bisa disebabkan oleh kondisi geologis alami, terutama saat lapisan batuan di bagian atas memiliki massa jenis yang lebih besar dibandingkan lapisan di bawahnya. 

Ketimpangan ini bisa menyebabkan permukaan tanah perlahan-lahan menurun, sehingga area tersebut menjadi lebih rentan terhadap genangan.

Naiknya Permukaan Air Laut

Sebagian besar wilayah pesisir mengalami kenaikan muka laut akibat mencairnya es di kutub, perubahan arus laut, pemuaian air karena suhu tinggi, serta penurunan tanah di daerah setempat. 

Kondisi ini menyebabkan air pasang menjadi lebih tinggi dan memberi tekanan tambahan pada sistem drainase di wilayah pesisir. 

Ketika angin kencang atau badai datang, gelombang yang dihasilkan jadi lebih besar dan kuat, mengakibatkan banjir yang menjangkau area lebih luas, lebih dalam, dan berlangsung lebih lama.

Tingkat Abrasi yang Tinggi

Abrasi merupakan proses alami berupa pengikisan wilayah pesisir akibat hempasan ombak yang kuat. Seiring waktu, kondisi ini membuat area daratan di sekitar pantai semakin menyusut. 

Akibatnya, kawasan dengan ketinggian rendah menjadi lebih mudah terdampak genangan dari laut.

Tingginya Curah Hujan

Curah hujan yang lebat dapat meningkatkan volume air laut dan memperburuk risiko terjadinya banjir serta badai. 

Ketika air laut naik, jumlah air yang berkontribusi pada pembentukan gelombang pun meningkat, sehingga genangan bisa menjangkau wilayah yang sebelumnya tergolong aman. 

Selain itu, tekanan akibat naiknya permukaan laut bisa mendorong air masuk ke dalam saluran drainase dan mengalirkannya ke jalan, bahkan pada hari tanpa hujan. 

Hal ini membuat hunian yang sebelumnya aman pun bisa terdampak banjir secara berkala atau lebih parah dalam waktu dekat.

Kerusakan pada Sistem Drainase

Saat terjadi pasang, air laut seharusnya mengalir melalui drainase dan kembali ke laut. Namun, jika sistem drainase rusak atau tersumbat, air akan terjebak di daratan dan menyebabkan genangan. 

Bahkan, air laut bisa masuk melalui kanal atau saluran air dan membuat sungai-sungai di sekitar meluap. Kondisi ini akan memperparah dampak genangan yang berlangsung lebih lama, terutama di wilayah pesisir.

Contoh Kasus Banjir Rob

Agar pemahaman mengenai genangan akibat pasang air laut semakin mendalam, penting untuk melihat peristiwa nyata yang pernah terjadi, baik di dalam negeri maupun mancanegara, sebagai bahan refleksi dan antisipasi ke depan.

Peristiwa di Indonesia

Pada pekan ketiga bulan Agustus 2022, sejumlah wilayah pesisir di Jawa Timur diperkirakan akan terdampak genangan akibat pasang tinggi mulai tanggal 16 hingga 18. 

Perkiraan tersebut muncul karena adanya gelombang besar yang dipengaruhi oleh arah angin. Di bagian utara Indonesia, arah angin umumnya bergerak dari tenggara menuju barat daya dengan kecepatan antara 5 hingga 20 knot. 

Sementara di bagian selatan, angin mengarah dari timur ke tenggara dengan kecepatan serupa.

Sebelumnya, tepat pada tanggal 15 Agustus, wilayah Kampung Tambak Lorok di kawasan Tanjung Emas, Semarang, sudah mengalami peristiwa serupa. 

Menurut penuturan warga setempat, air mulai menggenangi area permukiman sejak satu minggu sebelum tanggal tersebut. Biasanya, air mulai masuk di pagi hari dan bertahan hingga sore, bahkan sesekali muncul saat malam hari.

Tinggi genangan yang melanda daerah tersebut diperkirakan mencapai satu meter. Kondisi ini berdampak cukup besar terhadap aktivitas warga. 

Banyak kebutuhan harian yang tidak terpenuhi, anak-anak kesulitan mengikuti kegiatan belajar, dan kendaraan bermotor tidak dapat digunakan karena dikhawatirkan akan mengalami kerusakan.

Peristiwa di Luar Negeri

Salah satu bencana paling mematikan yang pernah terjadi adalah ketika Badai Katrina menerjang pada tahun 2005. Hempasan gelombang setinggi 27,8 kaki menghancurkan tanggul di New Orleans dan menimbulkan genangan dalam skala besar. 

Akibat peristiwa ini, hampir dua ribu orang meninggal dunia, dengan total korban jiwa sebanyak 1.833. Dampak kerusakan yang ditimbulkan pun sangat besar, dengan estimasi kerugian mencapai lebih dari 105 miliar dolar AS.

Berdasarkan studi para peneliti, ketinggian gelombang dan volume genangan yang terjadi saat itu diperkirakan meningkat antara 15 hingga 60 persen dibandingkan dengan awal abad ke-20, saat tinggi permukaan air laut masih sekitar 2,4 kaki lebih rendah. 

Lembaga First Street Foundation juga mencatat bahwa sejak tahun 1970, naiknya permukaan air laut telah memperluas dampak gelombang pada badai besar lainnya seperti Badai Irma, yang menyebabkan sekitar 57.000 rumah mengalami kerusakan.

Ketika Badai Harvey melanda wilayah Houston pada tahun 2017, suhu perairan di Teluk Meksiko mencapai rekor tertinggi lebih dari 86 derajat Fahrenheit. 

Air laut yang hangat ini memperkuat badai dan meningkatkan kelembapan di atmosfer, yang pada akhirnya menghasilkan curah hujan ekstrem hingga 60,58 inci di sejumlah lokasi selama empat hari berturut-turut. 

Peristiwa ini menjadikan Badai Harvey sebagai badai tropis terkuat yang pernah tercatat di wilayah tersebut.

Jenis-jenis Banjir

Banjir merupakan kondisi di mana air mengalir dengan volume besar, meluap, atau menggenangi suatu wilayah hingga menimbulkan risiko atau kerusakan terhadap harta benda maupun keselamatan manusia. 

Peristiwa ini memiliki berbagai macam bentuk, seperti banjir akibat badai, banjir karena hujan deras, banjir bandang, dan banjir sungai. Untuk memahami lebih jauh, mari kita bahas masing-masing jenisnya di bawah ini.

1. Banjir Akibat Badai

Jenis banjir ini muncul ketika badai menyebabkan terbentuknya gelombang besar, yang disebut gelombang badai. Fenomena ini merupakan gabungan dari tekanan rendah di pusat badai dan hembusan angin kuat yang mendorong air laut menuju daratan.

Semakin kuat badai yang terjadi, maka semakin besar pula volume air yang terdorong masuk ke wilayah pesisir. Dalam banyak kasus, banjir jenis ini semakin parah apabila bersamaan dengan hujan lebat yang turun.

Sebagai informasi, banjir merupakan penyebab kematian yang lebih tinggi di Amerika Serikat setiap tahunnya dibandingkan tornado, topan, ataupun sambaran petir. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya bahaya banjir jika tidak ditangani dengan tepat.

2. Banjir Akibat Hujan Deras

Banjir jenis ini terjadi ketika intensitas hujan sangat tinggi, sementara sistem drainase atau saluran pembuangan di suatu wilayah tidak mampu menampung dan mengalirkan seluruh air yang turun. 

Ketika kapasitas saluran air tidak mencukupi, genangan pun tak terhindarkan. Area perkotaan menjadi wilayah yang paling rawan terhadap banjir ini karena minimnya lahan terbuka yang mampu menyerap air. 

Sementara itu, di daerah pedesaan yang masih memiliki banyak tanah kosong, genangan sering terjadi di kawasan lembah atau dataran rendah yang menjadi tempat air berkumpul secara alami.

3. Banjir Bandang

Jenis banjir ini ditandai dengan aliran air yang deras dan datang secara tiba-tiba ke wilayah yang umumnya kering, atau terjadinya lonjakan air secara cepat pada sungai maupun anak sungai. 

Awalnya, bisa saja hanya berupa banjir biasa, namun ketika hujan deras berlangsung lama, volume air bisa meningkat drastis hingga berubah menjadi banjir bandang. Kecepatan air yang tinggi membuat banjir ini sangat berbahaya dan sulit dikendalikan.

4. Banjir Sungai

Banjir sungai terjadi ketika debit air dalam sungai meningkat secara signifikan, hingga meluap keluar dari alirannya dan membanjiri area sekitar yang lebih rendah. 

Limpahan ini sering kali disebabkan oleh hujan lebat yang berlangsung terus-menerus, sehingga sungai tak mampu menampung semua air. 

Selain itu, rusaknya bendungan atau tanggul juga bisa memicu banjir sungai, terutama saat kapasitas penahan air sudah terlampaui, dan struktur pengendali air tidak lagi berfungsi dengan baik.

Apa yang Harus Dilakukan sebelum, saat, dan setelah Banjir?

Setelah memahami apa itu banjir rob serta jenis-jenis banjir lainnya, penting bagi kita untuk mengetahui langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menghadapi banjir. 

Pengetahuan ini meliputi tindakan pencegahan sebelum banjir datang, langkah yang harus diambil saat banjir berlangsung, serta apa yang perlu dilakukan setelah banjir surut. Berikut ini penjelasan selengkapnya:

Sebelum Banjir

Ada beberapa hal penting yang perlu dilakukan sebelum banjir terjadi, antara lain:

-Pahami seberapa besar risiko banjir di lingkungan tempat tinggal. Kamu bisa mengeceknya berdasarkan wilayah atau kode pos masing-masing.

-Daftarkan diri untuk mendapatkan notifikasi dini atau peringatan banjir, baik yang berasal dari pasang air laut maupun luapan sungai besar.

-Pastikan properti yang dimiliki telah diasuransikan secara tepat dan mencakup perlindungan terhadap kerusakan akibat banjir.

-Ikuti terus perkembangan prakiraan cuaca serta informasi resmi dari pemerintah setempat.

-Kenali sistem peringatan banjir yang berlaku di lingkungan sekitar.

-Pelajari cara mematikan aliran listrik, gas, dan air di rumah secara aman.

-Susun rencana evakuasi banjir, baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun komunitas.

-Siapkan perlengkapan darurat khusus untuk banjir.

-Bersihkan saluran air dan selokan secara berkala jika kondisinya memungkinkan.

-Jika menemukan saluran air yang tersumbat, segera laporkan ke pihak berwenang.

-Lindungi rumah dengan perlengkapan pencegahan banjir seperti papan pelindung, penutup ventilasi khusus, atau karung pasir yang efektif.

Saat Banjir

Ketika banjir terjadi, kamu bisa menghubungi nomor darurat 112. Selain itu, berikut adalah beberapa tindakan yang dapat dilakukan:

-Hindari berjalan kaki atau mengemudi melewati genangan air banjir karena bisa sangat berbahaya.

-Jangan menyentuh peralatan listrik atau stop kontak jika kamu sedang berada di tempat yang tergenang air.

-Hindari bersentuhan langsung dengan air banjir karena dapat mengandung zat berbahaya, dan jangan lupa mencuci tangan sesering mungkin.

-Pastikan perlengkapan darurat tetap berada di dekatmu dan mudah diakses.

-Jika memungkinkan, amankan barang-barang penting dan evakuasi dari properti secara aman. Jika tidak memungkinkan, hubungi layanan darurat dan tunggu instruksi selanjutnya.

-Bantu warga sekitar yang membutuhkan seperti lansia atau penyandang disabilitas, selama situasinya masih aman. Jika tidak aman, beri tahu petugas terkait keberadaan mereka.

-Ikuti perkembangan situasi melalui media sosial, televisi, atau radio agar tetap mendapatkan informasi terbaru.

Setelah Banjir

-Jika terjadi kerusakan, segera hubungi pihak asuransi untuk melaporkan kondisi terkini dan ikuti petunjuk mereka. Dokumentasikan barang-barang yang rusak dengan memfotonya sebelum dibuang.

-Jika ingin kembali ke rumah, pastikan bangunan sudah dalam kondisi aman dan tidak ada kerusakan struktural yang membahayakan.

-Jangan langsung menghidupkan listrik atau gas jika masih ada bagian rumah yang basah. Biarkan teknisi profesional memeriksanya terlebih dahulu.

-Jangan konsumsi makanan yang telah tercemar air banjir.

-Buang makanan dari lemari es atau freezer jika listrik padam selama lebih dari empat jam.

-Jaga kebersihan diri dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air bersih. Bila air bersih tak tersedia, gunakan hand sanitizer atau tisu basah.

-Jika mengalami keluhan kesehatan ringan, hubungi 119 untuk mendapatkan bantuan.

-Cari bantuan dari kerabat, teman, atau komunitas untuk dukungan emosional maupun logistik.

-Jika menggunakan pemanas ruangan portabel, pastikan ada sirkulasi udara yang memadai. Jangan pernah mengoperasikan generator berbahan bakar bensin atau diesel di dalam ruangan.

-Bila rumah rusak berat dan tak layak huni, hubungi pihak berwenang atau asuransi untuk mencarikan tempat tinggal sementara.

-Buang karung pasir bekas atau perlengkapan lainnya yang telah terkontaminasi limbah atau zat kimia dengan meminta bantuan dari dinas lingkungan hidup atau petugas kebersihan terkait.

Sebagai penutup, banjir rob adalah fenomena alam yang perlu diwaspadai karena dapat mengganggu aktivitas harian dan membahayakan keselamatan jika tidak diantisipasi.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index