Jakarta - Anggota Komisi XII DPR RI, Ratna Juwita Sari, angkat bicara terkait keluhan masyarakat di media sosial yang mengaku mengalami lonjakan tagihan listrik pasca pemberlakuan program diskon dari PT PLN (Persero). Dalam keterangannya, Ratna menegaskan bahwa tidak ada kenaikan tarif dasar listrik yang diberlakukan oleh PLN, Senin, 14 April 2025.

Penegasan ini disampaikan Ratna saat menghadiri kegiatan di Probolinggo, Jawa Timur, pada Minggu (13/4). Ia mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi langsung dengan manajemen PLN, termasuk Direktur Utama PLN, yang memastikan bahwa tarif listrik tetap stabil.

Ratna juga menyebut bahwa program diskon yang diberikan PLN beberapa waktu lalu bertujuan untuk membantu meringankan beban masyarakat menjelang bulan Ramadan dan Idulfitri 1446 H. Menurutnya, langkah ini adalah bagian dari upaya PLN untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah situasi ekonomi yang masih belum sepenuhnya pulih.

Klarifikasi PLN Soal Tagihan Listrik Naik

Keluhan warganet mengenai lonjakan tagihan listrik ramai diperbincangkan di berbagai platform media sosial sejak awal April 2025. Banyak pengguna mengaku heran karena tagihan listrik mereka meningkat justru setelah mengikuti program diskon yang ditawarkan oleh PLN. Menanggapi hal itu, Ratna mengimbau masyarakat agar tidak langsung berasumsi adanya kenaikan tarif, sebab menurut penelusurannya, hingga kini tarif dasar listrik masih tetap.

PLN melalui akun resminya di media sosial juga telah mengklarifikasi bahwa tagihan listrik yang meningkat tidak disebabkan oleh adanya perubahan tarif. Faktor lain seperti kenaikan konsumsi listrik rumah tangga selama Ramadan dan cuaca panas yang meningkatkan penggunaan pendingin ruangan diduga menjadi penyebab utama naiknya jumlah tagihan.

Permintaan DPR Kepada PLN untuk Jaga Stabilitas Tarif

Sebagai anggota legislatif yang membidangi sektor keuangan dan perencanaan pembangunan nasional, Ratna menekankan pentingnya peran PLN dalam menjaga stabilitas tarif dasar listrik. Ia menilai, di tengah tekanan ekonomi global, menjaga daya beli masyarakat adalah tanggung jawab bersama, terutama dari BUMN strategis seperti PLN.

Fokus Pemerintah pada Pertumbuhan Ekonomi

Pernyataan Ratna juga menyinggung target ambisius pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen. Dalam konteks ini, kestabilan harga dan tarif dasar layanan publik seperti listrik dinilai sangat krusial. Jika tarif listrik tetap terjaga, maka inflasi dapat ditekan dan konsumsi rumah tangga tetap stabil, yang menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Melalui pernyataan ini, Ratna berharap masyarakat tidak terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi dan mengimbau agar setiap aduan terkait listrik disampaikan langsung ke PLN melalui kanal resmi yang telah disediakan.