Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat lonjakan signifikan pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Senin, 14 April 2025. IHSG menguat sebesar 120,2 poin atau 1,92% ke level 6.382,4, setelah bergerak dalam rentang 6.225 hingga 6.390 sepanjang sesi pertama.
Kinerja cemerlang ini dipicu oleh penguatan seluruh sektor saham dan meningkatnya antusiasme investor terhadap emiten-emiten baru, termasuk saham PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) yang langsung melesat menyentuh batas Auto Rejection Atas (ARA) pada hari pertamanya melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 14 April 2025.
Saham FORE Melejit 34% Usai IPO
Salah satu sorotan utama dalam perdagangan hari ini adalah debut saham FORE, emiten kopi yang baru saja melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) dengan harga Rp 188 per saham. Tak lama setelah mulai diperdagangkan, saham ini langsung melonjak 34% ke level Rp 252 dan menyentuh batas ARA.
“Antusiasme investor terhadap saham FORE menunjukkan bahwa pasar sangat merespons positif terhadap emiten-emiten berbasis gaya hidup dan konsumsi domestik,” ujar analis pasar modal dari Koneksi Investama, Andi Wibowo, saat dihubungi usai sesi I penutupan.
Selain FORE, beberapa saham lain juga masuk dalam daftar top gainers, di antaranya PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO) yang naik 19,3% dan PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) yang melesat 18%.
Seluruh Sektor Menguat, Barang Baku dan Energi Pimpin Kenaikan
Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pukul 12.00 WIB menunjukkan bahwa seluruh sektor mencatatkan penguatan. Sektor barang baku menjadi pendorong utama dengan lonjakan sebesar 4,8%, diikuti oleh sektor energi yang naik 3,8%, properti 3,7%, infrastruktur 3,4%, serta barang konsumsi primer yang menguat 2,8%.
Kenaikan IHSG hari ini juga tercermin dari volume transaksi yang cukup tinggi. Sepanjang sesi pertama, tercatat sebanyak 10,4 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi mencapai sekitar Rp 7,07 triliun dalam 728.419 kali transaksi.
Dari 799 saham yang diperdagangkan, sebanyak 475 saham menguat, 140 saham melemah, dan 184 saham stagnan.
Menurut Andi Wibowo, penguatan sektor barang baku dan energi tidak terlepas dari harga komoditas global yang mulai mengalami pemulihan dan ekspektasi peningkatan permintaan dalam beberapa bulan ke depan.
“Investor mulai kembali masuk ke sektor-sektor yang sebelumnya tertinggal. Ini menandakan bahwa rotasi sektor sedang berlangsung, dan prospek ekonomi domestik dilihat cukup menjanjikan,” tambahnya.
Pasar Asia Ikut Menguat, Sentimen Global Ikut Mendorong IHSG
Tidak hanya IHSG, bursa saham di kawasan Asia juga turut menguat pada perdagangan hari ini. Indeks Shanghai (China) naik 0,6%, Hang Seng (Hong Kong) menguat 2,2%, Straits Times (Singapura) melonjak 1,6%, dan Nikkei (Jepang) naik 1,9%.
Penguatan ini terjadi di tengah meredanya kekhawatiran pasar terhadap perlambatan ekonomi global serta meningkatnya harapan akan stabilitas kebijakan suku bunga di negara-negara maju.
“Sentimen global juga mendukung pergerakan positif IHSG hari ini. Investor melihat adanya kepastian dari The Fed dan optimisme pemulihan ekonomi China, yang menjadi mitra dagang utama Indonesia,” ujar analis ekonomi dari Global Insight, Ratih Sari Dewi.
Prospek IHSG dan Saran untuk Investor
Dengan kinerja positif pada awal pekan ini, para analis optimistis bahwa IHSG memiliki potensi melanjutkan tren penguatan dalam jangka pendek, terutama jika data makroekonomi Indonesia mendukung seperti neraca perdagangan dan inflasi yang terkendali.
Namun demikian, investor tetap disarankan untuk berhati-hati dan memperhatikan faktor eksternal seperti pergerakan dolar AS dan harga komoditas.
“Euforia hari ini memang menggembirakan, namun tetap perlu kewaspadaan karena volatilitas pasar masih tinggi. Pilih saham yang memiliki fundamental kuat dan prospek cerah dalam jangka panjang,” pungkas Andi Wibowo.