Jakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas dari PT Pertamina (Persero), resmi memenangkan lelang Hak Khusus Wilayah Jaringan Distribusi (WJD) Gas Bumi di Kota Batam. Penetapan ini tertuang dalam Keputusan Kepala BPH Migas Nomor 14/KD/Lelang/BPH Migas/Kom/2025 yang diumumkan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Senin, 14 April 2025.
Kemenangan ini menandai langkah strategis PGN dalam memperluas jangkauan distribusi gas bumi di kawasan strategis seperti Batam. Penugasan ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam memperbaiki tata kelola gas bumi nasional dan memperluas pemanfaatan energi bersih untuk sektor rumah tangga, industri, hingga UMKM.
“PGN menyambut baik kepercayaan yang diberikan Pemerintah. Kami berkomitmen memperluas infrastruktur dan layanan gas bumi, khususnya bagi sektor rumah tangga, industri, kelistrikan dan UMKM di Batam yang memiliki potensi ekonomi besar, termasuk dukungan terhadap program Pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis dan jaringan gas bumi untuk rumah tangga,” ujar Fajriyah Usman, Sekretaris Perusahaan PGN, dalam keterangannya, Senin, 14 April 2025.
BPH Migas Dorong Pengembangan Ekonomi Daerah
Anggota Komite BPH Migas, Abdul Halim, menyatakan bahwa perusahaan pemenang lelang memiliki kewajiban untuk ikut mengembangkan potensi ekonomi dan sosial di wilayah operasionalnya. “Mereka memiliki hak dan kewajiban sesuai ketentuan, termasuk berkontribusi pada peningkatan ekonomi dan daya beli masyarakat serta komitmen untuk penambahan jaringan gas bumi untuk rumah tangga sesuai dokumen penawaran," ujarnya.
Sementara itu, Wahyudi Anas, Anggota Komite lainnya, menambahkan bahwa pengembangan WJD Batam telah sesuai dengan tata ruang wilayah serta merupakan bagian dari program prioritas nasional. “Gas bumi sudah digunakan di kawasan industri dan permukiman Batam sejak tahun 2003. Ke depan, pasokan dapat bersumber dari Blok Duyung, Anambas, hingga West Natuna,” jelasnya.
Infrastruktur Gas di Batam Terus Diperkuat
Hingga saat ini, PGN telah membangun jaringan pipa gas sepanjang 273 kilometer di Batam. Infrastruktur tersebut juga mencakup 20 meter regulator/station (MR/S) dan satu offtake station di wilayah Panaran. Layanan gas PGN di Batam telah menjangkau sejumlah kawasan penting, antara lain Tanjung Uncang, Batamindo, Kabil, Batam Centre, Panbil, hingga Lubuk Baja.
Jaringan ini melayani 6 pembangkit listrik, 102 pelanggan komersial dan industri, 76 pelanggan kecil, serta 5.686 rumah tangga, dengan total konsumsi gas bumi mencapai sekitar 96,9 BBTUD.
PGN juga menargetkan penambahan 4.000 sambungan rumah tangga baru pada 2025 sebagai bagian dari komitmen total penambahan 16.000 pelanggan rumah tangga, industri, dan komersial selama periode pengembangan 2025–2027.
“Target ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang PGN untuk memperluas akses energi bersih ke masyarakat, meningkatkan daya saing industri, serta memperkuat ketahanan energi nasional,” tambah Fajriyah.
Komitmen Pengembangan Hilir dan Dukungan Program Pemerintah
Dalam mendukung ekspansi jaringan dan infrastruktur gas, PGN mengalokasikan belanja modal sebesar USD 338 juta pada tahun 2025, di mana 67 persen diarahkan untuk pengembangan hilir. Fokus utama meliputi pembangunan jaringan gas rumah tangga (jargas), proyek pipa Tegal–Cilacap, serta infrastruktur Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquefied Natural Gas (LNG).
PGN melalui anak usaha PT Gagas Energi Indonesia juga menyediakan layanan gas bumi dalam bentuk CNG untuk wilayah yang belum terjangkau jaringan pipa, termasuk sebagai dukungan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Batam.
Fajriyah menegaskan bahwa keberhasilan proyek ini sangat bergantung pada sinergi antar pemangku kepentingan. “Kami berharap kolaborasi antara PGN, pemerintah, dan seluruh pihak di Batam dapat semakin erat untuk mendorong pemanfaatan gas bumi secara optimal, demi pertumbuhan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat serta mendukung Asta Cita Pemerintah terkait swasembada energi,” pungkasnya.