Jakarta - Survei terbaru yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) Malang pada Desember 2024 menunjukkan bahwa meskipun menghadapi tantangan ekonomi di awal 2025, keyakinan konsumen di Kota Malang tetap kuat. Hal ini terlihat dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang tetap berada di level optimistis, yaitu di atas 100.
Kepala Kantor Perwakilan BI Malang, Febrina, melaporkan bahwa IKK pada bulan Desember 2024 tercatat di angka 166,62. "Indeks ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan indeks pada bulan November, yang berada di angka 175,08," ungkapnya. Meskipun mengalami penurunan, angka tersebut masih mengindikasikan optimisme konsumen yang stabil, Kamis, 2 Desember 2025.
Dalam analisis lebih lanjut, BI Malang mencatat bahwa keyakinan konsumen yang tetap terjaga ini didorong oleh kondisi ekonomi yang dinilai masih stabil. Dua indikator kunci, yakni Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) pada Desember 2024 masing-masing berada di level 155,83 dan 178,00. Febrina menambahkan, "Ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi ke depan tetap kuat, terutama didorong oleh ekspektasi penghasilan yang mencatat angka 184,50."
Dukungan Stabilitas Harga Pangan
Peneliti Senior Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi (PPKE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya (UB), Joko Budi Santoso, menyatakan bahwa terjaganya optimisme konsumen di Malang juga dipengaruhi oleh stabilnya harga pangan. "Stabilitas harga pangan memberikan dampak signifikan terhadap daya beli masyarakat. Optimisme terhadap pemerintahan yang baru juga menjadi faktor pendorong," jelasnya.
Namun, Joko memperingatkan bahwa tantangan ekonomi di awal 2025 perlu diantisipasi dengan baik. "Untuk mempertahankan daya beli dan konsumsi masyarakat, perlu adanya percepatan perlindungan sosial. Ini bisa diwujudkan melalui stimulus fiskal, seperti relaksasi perpajakan, untuk mengurangi beban pengusaha," tambahnya.
Fokus Pada Stabilisasi Harga Pangan
Menurut Joko, stabilisasi harga pangan harus menjadi prioritas bagi Kota Malang di awal tahun 2025. "Kenaikan harga pangan biasanya terjadi di awal tahun dan dapat berlanjut hingga Hari Raya Idul Fitri. Oleh karena itu, perhatian lebih harus diberikan untuk mengendalikan inflasi pangan yang bisa mempengaruhi daya beli masyarakat."
BI Malang dan pemerintah daerah diharapkan dapat bekerja sama untuk memastikan kelancaran distribusi pangan, sehingga harga-harga dasar dapat tetap stabil. Langkah ini penting untuk menjaga kesejahteraan masyarakat Malang di tengah ancaman inflasi yang mungkin terjadi.
Optimisme Ekonomi di Tengah Tantangan
Meskipun awal tahun 2025 diprediksi akan menghadapi berbagai tantangan ekonomi, hasil survei BI Malang menunjukkan bahwa masyarakat tetap memandang masa depan ekonomi dengan optimisme. Ini menandakan keyakinan warga Malang terhadap langkah-langkah kebijakan yang diambil, baik oleh pemerintah pusat maupun daerah, untuk menjaga stabilitas ekonomi.
Dengan tetap terjaganya keyakinan konsumen, diharapkan aktivitas ekonomi lokal dapat terus berkembang, mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah dan pelaku usaha perlu berkolaborasi untuk menghadapi tantangan tersebut dengan strategi yang adaptif dan responsif.
Di tengah berbagai tantangan yang ada, masyarakat Malang diharapkan dapat mempertahankan semangat optimisme yang telah menjadi salah satu faktor pendorong utama bagi stabilitas dan pertumbuhan ekonomi daerah, sekaligus menjadi fondasi yang kuat bagi pengembangan ekonomi di masa depan.
Optimisme ini, meskipun berada di tengah berbagai ketidakpastian, membuktikan daya tahan ekonomi lokal yang dapat diandalkan untuk melewati masa-masa sulit yang mungkin akan datang.