Jakarta – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur telah memulai langkah penting dalam transisi energi bersih dengan menguji coba pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Gas Hidrogen pertama di Indonesia. Terletak di pulau kecil Gili Ketapang, Jawa Timur, proyek ini merupakan bagian dari inisiatif nasional untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan memperkenalkan sumber energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, Selasa, 25 Februari 2025.

Uji coba ini, yang melibatkan kerja sama antara PLN Nusantara Power dan PLN Suku Cadang (SC), dilaksanakan di bawah pengawasan ketat dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Langkah ini merupakan bagian dari program dedieselisasi, yang bertujuan untuk menggantikan pembangkit listrik tenaga diesel dengan sumber energi bersih.

Dari Diesel ke Hidrogen: Transformasi Energi di Gili Ketapang

Sebelumnya, wilayah Gili Ketapang sangat bergantung pada Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan kapasitas 2 x 470 kW. Jaringan listrik di pulau tersebut melayani 1.800 pelanggan dengan beban puncak siang hari mencapai 317 kW dan malam hari 425 kW. Dengan adanya pembangkit listrik tenaga hidrogen, PLN berharap dapat meningkatkan keandalan pasokan listrik sekaligus mengurangi emisi karbon dan kebisingan yang disebabkan oleh PLTD.

General Manager PLN UID Jawa Timur, Ahmad Mustaqir, menyampaikan bahwa program ini diinisiasi sebagai upaya untuk meningkatkan bauran energi bersih di Jawa Timur. “PLTD yang ada saat ini menghadapi tantangan seperti emisi karbon dan kebisingan, oleh karena itu, diperlukan solusi energi bersih, andal, dan berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat yang lebih baik,” ujar Ahmad Mustaqir dalam konferensi pers pada Selasa, 25 Februari 2025.

Pendekatan Inovatif dengan Penggunaan Hidrogen

Uji coba tersebut melibatkan First Operation Hydrogen Fuel Cell Generator (HFCG) 100 kVA pada Sistem Kelistrikan Isolated Pulau Gili Ketapang. Proyek ini dipilih sebagai solusi inovatif untuk diversifikasi energi, dengan menerapkan prinsip AKHLAK, yakni kolaborasi. Dalam kerangka ini, PLN mendukung kebutuhan interkoneksi dengan subholding PLN Nusantara Power UP Gresik dan UP Paiton, yang akan menyuplai hidrogen untuk operasi pembangkit listrik tersebut.

Dukungan Pemerintah Daerah dan Aspirasi ke Depan

Pemerintah daerah juga menyambut baik langkah ini. Staf Ahli Bupati Probolinggo Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Saniwar, memberikan apresiasi terhadap inisiatif ini. “Semoga ke depan keberadaan energi bersih ini dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat,” ucap Saniwar saat meninjau lokasi uji coba.

Dengan adanya pembangkit listrik tenaga hidrogen ini, diharapkan Gili Ketapang dapat menjadi contoh bagi penerapan energi bersih di kawasan lainnya di Indonesia. Proyek ini juga diharapkan mendorong inovasi lebih lanjut dalam penggunaan sumber energi terbarukan di tanah air.

Menuju Masa Depan Energi Berkelanjutan

Uji coba inisiatif ini sejalan dengan visi nasional untuk mencapai transisi energi bersih di seluruh Indonesia. Dengan program dedieselisasi yang sedang berlangsung, PLN dan mitra-mitranya berkomitmen untuk terus mendorong penerapan teknologi-teknologi terbaru yang dapat meminimalkan dampak lingkungan sambil meningkatkan efisiensi energi.

Keberhasilan uji coba Pembangkit Listrik Tenaga Gas Hidrogen ini akan menjadi tonggak penting dalam usaha mencapai target energi bersih nasional. Proyek ini tidak hanya menunjukkan komitmen Indonesia terhadap lingkungan yang lebih bersih tetapi juga membuka peluang baru untuk pengembangan energi berkelanjutan di masa depan.

Melalui langkah-langkah inovatif dan kolaboratif ini, PLN berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam menjadikan Indonesia sebagai negara yang memimpin dalam transisi energi di kawasan Asia Tenggara. Proyek seperti di Gili Ketapang diharapkan dapat menjadi model bagi daerah-daerah lain dalam mengejar penggunaan energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.