Jakarta - Perjalanan Mahayusi, seorang pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi bukti nyata bahwa produk lokal Indonesia mampu menembus pasar internasional. Melalui usaha aksesori berbahan dasar mutiara yang ia dirikan sejak 2011, Mahayusi sukses membangun brand "I Love Mutiara" dan kini menikmati hasil penjualannya hingga ke luar negeri, Rabu, 9 April 2025.
Kesuksesan ini tak lepas dari dukungan pemberdayaan dan pembiayaan dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Mahayusi menjadi salah satu mitra binaan BRI yang berhasil lolos kurasi untuk tampil di ajang bergengsi BRI UMKM EXPO(RT) 2025, meskipun belum pernah mengajukan pinjaman.
Bangkit dari Kegagalan, Beralih ke Aksesori Mutiara
Awal mula usaha Mahayusi tidak selalu mulus. Ia sempat mengalami kegagalan dalam bisnis home decor, namun tidak lantas menyerah. Ia kemudian beralih ke bisnis aksesori berbahan dasar mutiara, sebuah komoditas unggulan dari wilayah Lombok.
“Aksesori mutiara memiliki daya tarik abadi, terutama bagi kaum perempuan yang selalu ingin tampil berbeda dalam setiap kesempatan. Di bisnis ini, saya bisa bertahan karena memang perempuan selalu butuh aksesori,” ujar Mahayusi dalam keterangan tertulis, Rabu, 9 April 2025.
Dengan semangat pantang menyerah, Mahayusi mulai merintis usahanya dari nol. Strategi yang diterapkannya pun cukup fleksibel. Ia menawarkan berbagai pilihan produk dengan harga yang sangat bervariasi, mulai dari Rp100 ribu hingga Rp75 juta, tergantung kualitas dan bentuk mutiara.
Strategi Pemasaran Jitu: Menyasar Wisatawan dan Pasar Premium
Untuk memasarkan produknya, Mahayusi membuka gerai di Pasar Seni Senggigi, salah satu destinasi wisata utama di Lombok. Selain itu, ia juga menjual langsung kepada wisatawan kapal pesiar yang bersandar di pelabuhan setempat. Strategi ini terbukti efektif dan menghasilkan pendapatan dalam mata uang asing.
“Alhamdulillah, perkembangannya lumayan. Di kapal pesiar, produk saya kadang bisa terjual hingga menghasilkan 300 sampai 500 dollar AS,” jelas Mahayusi.
Pemasaran yang menyasar segmen wisatawan ini tidak hanya membantu meningkatkan pendapatan, tetapi juga memperluas jangkauan pasar internasional. Produk "I Love Mutiara" kini dikenal sebagai salah satu aksesori khas Indonesia yang memiliki nilai seni dan estetika tinggi.
BRI UMKM EXPO(RT) 2025: Jalan Menuju Pasar Ekspor
Langkah Mahayusi untuk bergabung sebagai mitra binaan BRI pada akhir 2024 menjadi titik balik penting dalam perkembangan usahanya. Meski baru beberapa bulan bergabung, ia langsung lolos kurasi untuk tampil di ajang BRI UMKM EXPO(RT) 2025, tanpa harus lebih dulu mengajukan pinjaman seperti biasanya.
“Biasanya, kami harus memiliki pinjaman dulu baru bisa mengikuti program-program UMKM. Namun, di BRI tidak seperti itu. Untuk ikut di BRI UMKM EXPO(RT) ini, misalnya. Alhamdulillah, saya langsung lolos kurasi meski belum mengajukan pinjaman,” ungkap Mahayusi.
Ajang tersebut mencatatkan prestasi luar biasa dengan menjaring lebih dari 69 ribu pengunjung, nilai transaksi sebesar Rp40 miliar, serta kontrak ekspor hingga USD 90,6 juta atau sekitar Rp1,5 triliun.
Partisipasi Mahayusi dalam pameran tersebut membuka peluang baru dalam memperluas jaringan bisnis, termasuk kemungkinan kerja sama ekspor yang lebih luas ke pasar global.
Komitmen BRI dalam Mendorong UMKM Naik Kelas
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menegaskan bahwa keberhasilan Mahayusi merupakan bagian dari misi besar BRI dalam mendorong UMKM naik kelas dan bersaing di kancah internasional.
“Kami percaya, UMKM Indonesia punya potensi besar untuk bersaing di kancah global dan menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia menjadi lebih tangguh,” ujar Agustya.
Sebagai bank dengan fokus utama pada pengembangan sektor UMKM, BRI terus berkomitmen menyediakan fasilitas pembiayaan, pelatihan, hingga akses pasar nasional dan internasional. Program seperti BRI UMKM EXPO(RT) menjadi platform strategis yang menghubungkan pelaku usaha dengan pembeli dalam dan luar negeri.
