Jakarta - Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) bergerak cepat merespons keluhan masyarakat terkait dugaan bahan bakar minyak (BBM) oplosan yang dikabarkan menyebabkan kendaraan mogok setelah pengisian. Melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim, inspeksi mendadak (sidak) dilakukan di salah satu Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kecamatan Sangatta Utara, Rabu, 9 April 2025.
Langkah sigap ini merupakan tindak lanjut dari instruksi langsung Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, yang meminta agar sidak dilakukan segera setelah hari pertama masuk kerja pasca libur panjang.
Sidak Dilengkapi Tim Uji dari Pertamina
Dalam inspeksi tersebut, tim dari Pemkab Kutim didampingi langsung oleh staf teknis dari Pertamina. Pengujian BBM dilakukan secara menyeluruh, mulai dari sampel BBM dalam mobil tangki hingga tangki timbun di SPBU.
Metode pengujian menggunakan alat khusus berupa tongkat besi yang dilapisi pasta deteksi air, yang mampu mengidentifikasi kemungkinan adanya campuran zat asing seperti air atau bahan lain dalam BBM.
Hasil uji lapangan menunjukkan bahwa tidak ditemukan adanya indikasi BBM oplosan atau tercemar. BBM yang dijual di SPBU tersebut dinyatakan aman untuk digunakan.
Pemkab Imbau Warga Tetap Waspada dan Segera Lapor Jika Dirugikan
Meski hasil pengujian menyatakan BBM di SPBU tidak bermasalah, Pemkab Kutim tetap membuka ruang pelaporan bagi masyarakat yang merasa dirugikan. Warga yang mengalami gangguan kendaraan setelah pengisian BBM diminta segera melapor ke Disperindag atau aparat terkait.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar dalam pelaporannya menyertakan bukti kuat seperti struk pengisian BBM dan dokumentasi kerusakan kendaraan. Hal ini penting untuk proses verifikasi dan penanganan lebih lanjut.
Respons Cepat Pemerintah Dapat Apresiasi
Langkah cepat yang diambil Pemkab Kutim dinilai sebagai bentuk keseriusan dalam melindungi konsumen dan menjaga kepercayaan publik terhadap layanan publik, khususnya dalam sektor distribusi energi. Bupati Ardiansyah Sulaiman dalam beberapa kesempatan memang kerap menekankan pentingnya pelayanan publik yang tanggap dan transparan.
Selain itu, keterlibatan Pertamina dalam pengujian lapangan juga menjadi indikator bahwa kolaborasi lintas lembaga berjalan efektif dalam menyikapi isu-isu strategis yang meresahkan warga.
Isu BBM Oplosan Menjadi Sorotan Nasional
Isu terkait BBM oplosan bukan hanya terjadi di Kutai Timur, namun juga menjadi perhatian di berbagai wilayah lain di Indonesia. Beberapa kasus kendaraan mogok setelah pengisian BBM sempat viral di media sosial dan menimbulkan kekhawatiran akan kualitas BBM yang beredar di pasaran.
Namun, melalui klarifikasi dan pengujian yang objektif, seperti yang dilakukan di Kutim, pemerintah daerah dapat menunjukkan transparansi dan tanggung jawab publik yang kuat.
Pemkab Kutim Janji Tingkatkan Pengawasan
Menanggapi insiden ini, Pemkab Kutai Timur berjanji akan meningkatkan frekuensi pengawasan terhadap SPBU-SPBU yang beroperasi di wilayahnya. Monitoring rutin dan sidak berkala akan dijadikan bagian dari upaya preventif untuk mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang.
Disperindag juga tengah mengkaji pembentukan tim pengawasan terpadu yang melibatkan unsur Satpol PP, kepolisian, dan pihak Pertamina guna memperkuat pengawasan mutu BBM di lapangan.