Jakarta - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Sangatta Utara, Selasa (8/4). Sidak ini dilakukan sebagai respons cepat atas laporan warga dan maraknya isu di media sosial terkait dugaan Bahan Bakar Minyak (BBM) tercampur air yang menyebabkan kerusakan kendaraan, Rabu, 9 April 2025.
Dalam kegiatan tersebut, Disperindag didampingi Dinas Perhubungan dan Kepolisian, melakukan pengujian kadar air pada seluruh jenis BBM yang tersedia di SPBU, yakni Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo. Pemeriksaan juga dilakukan terhadap mobil tangki pengangkut BBM serta tangki tanam di SPBU.
Tidak Ditemukan Kontaminasi Air
Dari hasil pemeriksaan menyeluruh, tidak ditemukan adanya indikasi kontaminasi air pada seluruh jenis BBM yang diuji. Kepala Disperindag Kutai Timur, Nora Ramadhani, menegaskan bahwa BBM di SPBU tersebut dalam kondisi aman dan layak pakai.
Pemeriksaan juga dilakukan pada mobil tangki pengangkut Pertalite sebanyak 8.000 liter yang baru saja datang. Menggunakan metode uji visual dan alat pengukur kadar air, hasilnya tetap menunjukkan bahwa BBM dalam kondisi normal dan tidak tercemar.
Respons Cepat atas Keluhan Masyarakat
Sidak ini dilakukan sebagai tanggapan atas laporan dari beberapa pengguna media sosial, khususnya Instagram, yang mengeluhkan kendaraannya mengalami brebet hingga mogok setelah mengisi BBM di SPBU Jalan Yos Sudarso. Beberapa warganet menyebutkan bahwa kerusakan terjadi setelah pengisian BBM jenis Pertalite dan Pertamax.
Meskipun hasil sidak menunjukkan tidak ada kontaminasi air, Disperindag tidak menutup mata terhadap kemungkinan adanya penyebab lain dari kerusakan kendaraan tersebut. Nora menegaskan bahwa pihaknya siap melakukan inspeksi lanjutan bila ada laporan serupa dari lokasi lain.
Pertamina Jamin Kualitas BBM Aman
Menanggapi isu yang beredar, Sales Branch Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Azri Ramadan Tambunan, menyampaikan bahwa Pertamina secara rutin melakukan pengawasan kualitas dan kuantitas BBM di seluruh SPBU, termasuk di wilayah Sangatta.
Azri menambahkan bahwa hasil uji laboratorium internal Pertamina sejauh ini menunjukkan bahwa BBM yang didistribusikan ke SPBU tetap berada dalam standar mutu yang telah ditentukan.
Upaya Preventif dan Edukasi Konsumen
Selain sidak dan pemeriksaan, pihak terkait juga akan meningkatkan edukasi kepada operator SPBU dan masyarakat mengenai pentingnya menjaga kualitas BBM, termasuk tata cara penyimpanan dan distribusi yang benar.
Langkah preventif ini diharapkan dapat mencegah potensi masalah serupa di masa mendatang dan sekaligus mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap produk BBM Pertamina.
Isu BBM tercampur air bukanlah hal baru dan telah beberapa kali terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah daerah, Pertamina, serta pengelola SPBU menjadi kunci penting untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam menggunakan BBM.