JAKARTA – Pendanaan global untuk perusahaan kecerdasan buatan (AI) melonjak tajam pada kuartal IV 2024, mencatatkan angka tertinggi dalam enam tahun terakhir. Berdasarkan laporan terbaru dari perusahaan analisis pasar CB Insights, total dana yang digelontorkan ke sektor ini mencapai USD 43,8 miliar atau sekitar Rp727,1 triliun hanya dalam periode Oktober hingga Desember 2024.
Amerika Serikat (AS) mendominasi aliran pendanaan dengan total USD 38 miliar dalam 548 kesepakatan. Angka ini menunjukkan ketimpangan yang signifikan dibandingkan dengan kawasan lain, seperti Eropa yang hanya mencatatkan USD 2,5 miliar dan Asia sebesar USD 2 miliar pada periode yang sama, Rabu, 9 April 2025.
Laporan CB Insights juga mengungkap bahwa total pendanaan untuk sektor AI sepanjang tahun 2024 mencapai USD 100,4 miliar melalui 4.505 kesepakatan. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebesar 79,61% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya mencatatkan USD 55,9 miliar dari 4.236 kesepakatan.
CB Insights mencatat bahwa lonjakan pendanaan ini didorong oleh 13 kesepakatan besar yang masing-masing bernilai lebih dari USD 1 miliar. Menariknya, kesepakatan yang bernilai di atas USD 100 juta menyumbang hingga 69% dari total pendanaan tahun ini, menandakan betapa besarnya biaya dan minat dalam pengembangan teknologi AI saat ini.
“2024 menjadi tahun bersejarah bagi sektor AI, dengan pendanaan yang untuk pertama kalinya melampaui angka USD 100 miliar. Ini adalah bukti bahwa investor semakin percaya terhadap potensi besar teknologi ini,” ujar analis CB Insights dalam laporannya.
Sementara itu, firma analitik Dealroom juga mencatat bahwa perusahaan rintisan (startup) AI berhasil mengumpulkan dana hingga USD 110 miliar sepanjang 2024, atau naik sebesar 62% dibandingkan tahun sebelumnya. Di sisi lain, pendanaan untuk startup teknologi secara umum justru mengalami penurunan sebesar 12%, dari USD 258 miliar menjadi USD 227 miliar.
Pendiri Dealroom, Yoram Wijngaarde, menyatakan bahwa perubahan besar dalam minat investor terhadap AI merupakan hasil dari kemajuan teknologi dan penerapannya yang semakin luas.
“Pada akhir 1990-an dan awal 2000-an, AI belum menjadi fokus investor. Namun kini, AI telah menjadi pusat perhatian di seluruh ekosistem teknologi. Semua pihak, dari perusahaan besar hingga modal ventura, melihat potensi luar biasa dari teknologi ini,” ujar Wijngaarde seperti dikutip dari TechCrunch.
Beberapa kesepakatan pendanaan AI terbesar tahun ini mengalir ke sektor-sektor strategis, seperti model bahasa besar dan AI generatif, kendaraan otonom, pertahanan, hingga infrastruktur data. Di antaranya adalah perusahaan seperti Anthropic (pengembang model bahasa generatif), Waymo (kendaraan otonom), Anduril (teknologi pertahanan), xAI (AI aplikasi), Databricks (manajemen dan pemrosesan data), serta Vantage (pusat data dan infrastruktur AI).
Sementara itu, perusahaan raksasa seperti OpenAI juga dikabarkan tengah mempersiapkan putaran pendanaan baru yang disebut-sebut akan menjadi salah satu yang terbesar sepanjang sejarah. Informasi ini pertama kali diungkap oleh Bloomberg, merujuk pada data yang dikompilasi oleh perusahaan riset PitchBook.
Tren ini menunjukkan bahwa pengembangan AI tidak hanya dipandang sebagai kebutuhan teknologis, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang yang dapat mengubah wajah berbagai industri global, mulai dari kesehatan, keuangan, transportasi hingga pertahanan.
Analis teknologi menilai bahwa lonjakan investasi ini tak lepas dari kemajuan pesat AI generatif yang mulai diimplementasikan dalam berbagai aplikasi sehari-hari, mulai dari chatbot hingga sistem prediksi kompleks.
Kendati pasar AS masih mendominasi, para analis menilai bahwa Eropa dan Asia masih menyimpan potensi besar yang belum sepenuhnya digarap. “Dengan nilai pendanaan yang masih jauh tertinggal, Eropa dan Asia sebenarnya memiliki ruang pertumbuhan yang sangat besar dalam sektor AI,” tulis CB Insights dalam laporannya.
Dengan tingginya minat terhadap teknologi AI, serta berkembangnya berbagai inovasi yang didukung oleh dana besar, tahun 2025 diprediksi akan menjadi lanjutan dari era kebangkitan AI di dunia.