BBM

Gubernur Kaltim Akan Panggil Pertamina, Klarifikasi Dugaan BBM Oplosan Jadi Prioritas

Gubernur Kaltim Akan Panggil Pertamina, Klarifikasi Dugaan BBM Oplosan Jadi Prioritas
Gubernur Kaltim Akan Panggil Pertamina, Klarifikasi Dugaan BBM Oplosan Jadi Prioritas

JAKARTA– Dugaan beredarnya Bahan Bakar Minyak (BBM) oplosan di Kalimantan Timur (Kaltim) menuai keresahan publik. Menyikapi situasi tersebut, Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, menyatakan akan segera memanggil pihak Pertamina untuk dimintai klarifikasi secara langsung.

Langkah ini diambil menyusul rencana aksi demonstrasi yang digelar oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) pada Selasa (8/4/2025) pukul 13.00 WITA di depan Kantor Pertamina Patra Niaga Jalan Cendana Samarinda. Aksi tersebut merupakan bentuk respons atas meningkatnya keluhan masyarakat terkait performa kendaraan yang terganggu usai menggunakan BBM jenis tertentu, yang diduga merupakan BBM oplosan.

Gubernur Rudy Mas’ud mengatakan bahwa pertemuan dengan General Manager Pertamina akan dilaksanakan dalam waktu dekat untuk membahas dugaan tersebut secara terbuka.

“Kami dalam waktu dekat, satu-dua hari, akan memanggil GM Pertamina untuk dapat mengklarifikasi soal BBM yang menjadi sorotan, dalam hal ini Pertamax kalau saya tidak salah. Nanti kita akan tanyakan langsung dan kita akan sampaikan secara transparan pada seluruh insan pers agar bisa menyampaikan kepada seluruh masyarakat di Kalimantan Timur,” ujar Rudy Mas’ud saat melakukan kunjungan ke Kantor Samsat Bersama Samarinda.

Pemerintah Daerah Soroti Mutu BBM

Terkait sidak yang telah dilakukan sebelumnya, Rudy menekankan bahwa kegiatan tersebut hanya sebatas pelaksanaan prosedur sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Namun demikian, ia menegaskan bahwa pemerintah akan mendalami lebih jauh perihal mutu dan kualitas BBM yang didistribusikan oleh Pertamina

“Sidak kemarin hanya sesuai SOP saja, tapi jika berkaitan dengan mutu ataupun kualitasnya, nanti kita minta standar daripada migas BBM yang didistribusikan,” lanjut Rudy.

DPRD Kaltim Jadwalkan Rapat Dengar Pendapat

Sebagai bentuk tindak lanjut atas polemik BBM yang diduga tidak sesuai standar, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur juga akan menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Rabu (9/4/2025). Dalam forum tersebut, Pertamina akan dipanggil secara resmi untuk memberikan penjelasan mengenai kualitas produk BBM yang beredar di Kaltim.

Keluhan masyarakat semakin masif setelah banyak kendaraan, khususnya sepeda motor, mengalami gejala “brebet”—yakni tarikan mesin yang tersendat dan tidak stabil. Kondisi ini diduga akibat penggunaan BBM dengan kualitas rendah atau oplosan.

Keluhan Masyarakat dan Tanggapan Instansi

Banyak laporan menyebutkan bahwa dalam sehari, sejumlah bengkel menerima hingga 10 unit motor dengan keluhan serupa. Bahkan, anggota DPD RI asal Kalimantan Timur telah menyatakan akan menguji sampel BBM di laboratorium guna membuktikan kebenaran dugaan tersebut.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim juga telah meminta masyarakat yang merasa dirugikan oleh dugaan BBM oplosan agar segera melaporkan melalui call center Pertamina 135. Pemerintah daerah mengimbau warga agar aktif menyuarakan keluhan mereka secara resmi.

Di sisi lain, Ketua PMII Kaltim dalam pernyataannya mengatakan, aksi hari ini merupakan bentuk desakan agar pemerintah dan Pertamina bertindak tegas serta tidak menutup-nutupi informasi.

“Kami turun ke jalan karena ini menyangkut kepentingan rakyat banyak. Kita ingin ada kejelasan dan ketegasan dari pemerintah dan Pertamina. BBM adalah kebutuhan dasar, dan masyarakat berhak atas kualitas terbaik,” ujar juru bicara PMII Kaltim.

BBM Pertamax Jadi Sorotan

Meski belum ada konfirmasi resmi dari Pertamina terkait dugaan BBM oplosan, jenis Pertamax menjadi fokus utama dalam berbagai keluhan. Pengguna kendaraan menyebutkan bahwa penurunan performa terjadi sesaat setelah melakukan pengisian di sejumlah SPBU di Samarinda dan sekitarnya.

Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari pihak Pertamina terkait tuduhan BBM oplosan. Namun, dengan adanya rencana pemanggilan oleh Gubernur Kaltim dan pelaksanaan RDP oleh DPRD, masyarakat menanti transparansi dan tanggung jawab penuh dari perusahaan energi nasional tersebut.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index