ESDM

Badan Geologi ESDM Tegaskan Gunung Gede Tidak Erupsi, Video yang Beredar adalah Hoaks

Badan Geologi ESDM Tegaskan Gunung Gede Tidak Erupsi, Video yang Beredar adalah Hoaks
Badan Geologi ESDM Tegaskan Gunung Gede Tidak Erupsi, Video yang Beredar adalah Hoaks

JAKRTA— Masyarakat di sekitar Gunung Gede, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diminta untuk tetap tenang menyusul beredarnya informasi keliru mengenai aktivitas vulkanik gunung tersebut. Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa informasi terkait erupsi Gunung Gede yang viral di media sosial dalam beberapa hari terakhir adalah hoaks.

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menjelaskan bahwa video yang menunjukkan kolom abu tebal dan diklaim sebagai erupsi Gunung Gede ternyata bukan berasal dari gunung yang terletak di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango tersebut. Setelah ditelusuri, video yang beredar luas itu merupakan dokumentasi dari aktivitas erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat.

“Kolom abu erupsi di atas puncak Gunung Gede yang diinformasikan melalui video di beberapa akun media sosial itu tidak benar. Video tersebut sebenarnya berasal dari aktivitas Gunung Marapi di Sumatera Barat,” kata Wafid dalam keterangan resmi yang dikonfirmasi di Jakarta.

Gunung Gede Masih dalam Status Normal

Berdasarkan hasil pemantauan Pos Pengamatan Gunung Api Badan Geologi di Cianjur, tidak ditemukan adanya tanda-tanda erupsi maupun keluarnya kolom abu dari Kawah Gunung Gede. Aktivitas visual yang diamati hanya berupa hembusan asap putih tipis hingga sedang yang berasal dari Kawah Wadon, dengan ketinggian asap berkisar 50 hingga 100 meter.

“Erupsi terakhir Gunung Gede terjadi pada tahun 1957, yang saat itu menghasilkan kolom abu setinggi 3.000 meter dari Kawah Ratu. Sejak itu, tidak ada lagi aktivitas erupsi yang signifikan,” ujar Wafid.

Pemantauan sejak awal tahun hingga tanggal 8 April 2025 menunjukkan tidak adanya peningkatan aktivitas vulkanik yang mencurigakan. Pihak Badan Geologi mencatat bahwa meskipun sempat terjadi 49 kali gempa pada 1 April, namun setelah itu tidak ditemukan peningkatan aktivitas signifikan baik dari sisi kegempaan maupun visual permukaan.

Catatan Kegempaan Masih dalam Batas Wajar

Selama periode 2 hingga 8 April, aktivitas seismik Gunung Gede masih dalam kategori normal. Petugas hanya mencatat adanya:

1 kali gempa Turnillo,

2 kali gempa vulkanik dalam,

6 kali gempa tektonik lokal,

dan 14 kali gempa tektonik jauh.

Data ini menunjukkan bahwa aktivitas internal gunung masih stabil dan tidak mengarah pada peningkatan risiko erupsi.

“Gunung Gede hingga hari ini masih berada pada Level I atau status Normal,” tegas Wafid.

Imbauan dan Rekomendasi untuk Masyarakat

Meski status gunung masih normal, Badan Geologi tetap mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati Kawah Wadon dalam radius 600 meter. Hal ini bertujuan untuk menghindari risiko gas vulkanik berbahaya yang dapat muncul secara tiba-tiba.

Selain itu, wisatawan maupun pendaki juga diminta agar tidak berkemah atau bermalam di area sekitar kawah untuk alasan keselamatan.

“Masyarakat di sekitar Gunung Gede ataupun wisatawan direkomendasikan untuk tidak menuruni, mendekati dan bermalam dalam radius 600 meter dari Kawah Wadon,” lanjut Wafid.

Badan Geologi juga meminta masyarakat untuk lebih selektif dalam menerima informasi, khususnya yang bersumber dari media sosial. Pihaknya menegaskan bahwa informasi resmi terkait aktivitas vulkanik dapat diperoleh dari situs resmi PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) serta kanal resmi pemerintah.

Klarifikasi Penting di Tengah Maraknya Hoaks

Beredarnya informasi hoaks seperti ini dinilai dapat menimbulkan kepanikan yang tidak perlu di masyarakat. Oleh karena itu, klarifikasi dari Badan Geologi menjadi penting untuk mencegah kesalahpahaman publik.

Di era digital seperti saat ini, penyebaran video atau gambar tanpa verifikasi bisa menyebar dalam hitungan menit dan menimbulkan dampak luas. Pemerintah mengajak masyarakat untuk berkontribusi aktif dalam menangkal informasi palsu, dengan selalu memverifikasi melalui sumber terpercaya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index