Investasi

Investasi ST014 Tembus Rp13,8 Triliun, Pemerintah Naikkan Kuota Jadi Rp17 Triliun

Investasi ST014 Tembus Rp13,8 Triliun, Pemerintah Naikkan Kuota Jadi Rp17 Triliun
Investasi ST014 Tembus Rp13,8 Triliun, Pemerintah Naikkan Kuota Jadi Rp17 Triliun

Jakarta – Di tengah suasana perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah dan ketidakpastian ekonomi global akibat kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat Donald Trump, minat masyarakat Indonesia untuk berinvestasi di instrumen keuangan syariah terus meningkat. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) seri Sukuk Tabungan ST014 mencatat total pemesanan sebesar Rp13,84 triliun per 8 April 2025.

Merespons antusiasme tersebut, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) menaikkan kuota pemesanan ST014 dari semula Rp15 triliun menjadi Rp17 triliun. Langkah ini menunjukkan optimisme pemerintah terhadap partisipasi investor domestik dalam mendukung pembiayaan APBN secara berkelanjutan melalui instrumen investasi syariah, Selasa, 8 April 2025.

Dua Subseri ST014 Diserbu Investor

ST014 terdiri dari dua subseri yakni ST014T2 dan ST014T4. Subseri ST014T2 dengan tenor dua tahun dan imbal hasil (kupon) 6,5 persen per tahun, menjadi yang paling diminati. Berdasarkan data mitra distribusi Bibit.id, hingga pukul 08.26 WIB pada Selasa, 8 April 2025, nilai pemesanan ST014T2 mencapai Rp12,12 triliun. Artinya, hanya tersisa sekitar 6,7 persen dari total kuota subseri ini.

Sementara itu, ST014T4 dengan tenor empat tahun dan kupon 6,6 persen per tahun telah dipesan sebesar Rp2,72 triliun atau tersisa 31,8 persen dari kuota. Secara total, nilai pemesanan dari kedua subseri ST014 telah mencapai Rp13,84 triliun.

Lonjakan Permintaan Diprediksi Pasca Lebaran

Pakar investasi memprediksi bahwa permintaan terhadap ST014 masih akan terus meningkat, terutama pasca libur Lebaran. Pengalaman dari penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) ritel sebelumnya menunjukkan bahwa pekan terakhir masa penawaran selalu disambut lonjakan pemesanan. Masyarakat yang sebelumnya fokus pada liburan kini kembali aktif dan mulai memikirkan alokasi dana untuk investasi.

“Biasanya, tren pemesanan SBN ritel seperti ST014 memang melambat saat weekend atau libur panjang, termasuk saat Lebaran. Tapi begitu aktivitas masyarakat kembali normal, antusiasmenya cepat bangkit. Ini sudah jadi pola,” ujar perwakilan Bibit.id.

Hal ini diperkuat dengan fleksibilitas transaksi yang ditawarkan. ST014 dapat dipesan secara daring selama 24 jam, 7 hari seminggu, termasuk pada hari libur. Namun, perhatian masyarakat saat masa liburan cenderung beralih ke kegiatan non-finansial.

Instrumen Aman dengan Kupon Kompetitif

Daya tarik utama ST014 tak hanya terletak pada sifatnya yang syariah, tetapi juga karena profil risikonya yang sangat rendah. ST014 dijamin 100 persen oleh pemerintah melalui dua undang-undang, yakni UU No. 19 Tahun 2008 tentang SBSN dan UU No. 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara.

Selain itu, ST014 memiliki skema imbal hasil floating with floor. Ini berarti kupon bisa naik jika suku bunga acuan meningkat, namun tidak akan turun di bawah batas minimum. Karakteristik ini memberikan perlindungan dari fluktuasi pasar, dan menjadikannya instrumen yang ideal bagi investor konservatif maupun pemula.

“ST014 adalah pilihan yang sangat masuk akal untuk membangun pendapatan pasif yang stabil. Cuan-nya given, risikonya minim, likuiditasnya aman. Sangat cocok di tengah gejolak ekonomi global,” ungkap perwakilan Bibit.id.

Investasi Bijak di Tengah Ketidakpastian Global

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, seperti dampak kebijakan tarif resiprokal Donald Trump yang memicu gejolak perdagangan internasional, masyarakat cenderung mencari instrumen investasi yang stabil dan aman. Sukuk Tabungan seperti ST014 hadir sebagai solusi investasi yang tidak hanya halal, tetapi juga menjanjikan dari sisi return dan perlindungan nilai.

“ST014 ini bukan sekadar investasi biasa. Ia adalah bentuk partisipasi masyarakat dalam pembiayaan negara secara langsung, sekaligus memberikan imbal hasil yang sangat kompetitif,” ujar perwakilan DJPPR Kemenkeu.

Masa penawaran ST014 masih berlangsung hingga 9 April 2025. Masyarakat masih memiliki waktu untuk berpartisipasi dalam investasi yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan nasional.

Dengan tingkat kepercayaan publik yang semakin tinggi terhadap produk keuangan pemerintah, serta kemudahan akses secara digital, ST014 diperkirakan akan melampaui target pemesanan dan mencetak rekor baru dalam sejarah penerbitan SBN ritel.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index