KULINER

Indonesia Ajukan Tempe ke UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda, Langkah Strategis dalam Melestarikan Kuliner Nasional

Indonesia Ajukan Tempe ke UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda, Langkah Strategis dalam Melestarikan Kuliner Nasional
Indonesia Ajukan Tempe ke UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda, Langkah Strategis dalam Melestarikan Kuliner Nasional

JAKARTA - Pemerintah Indonesia resmi mengajukan tempe sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO sebagai bagian dari upaya pelestarian kuliner khas Nusantara di tingkat global. Langkah ini dinilai sebagai strategi penting untuk memperkuat identitas budaya Indonesia dan meningkatkan daya saing tempe di pasar internasional.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan bahwa pengajuan tempe ke UNESCO didasarkan pada perannya yang mendalam dalam budaya pangan masyarakat Indonesia. “Tempe bukan hanya makanan sehari-hari, tetapi juga bagian dari tradisi kuliner yang diwariskan dari generasi ke generasi. Keberadaannya mencerminkan kearifan lokal serta nilai-nilai keberlanjutan,” ujar Fadli dalam konferensi pers, Kamis 28 MARET 2025.

Mengapa Tempe Layak Menjadi Warisan Budaya Takbenda?

Tempe dikenal sebagai makanan berbasis kedelai yang kaya akan protein nabati dan memiliki nilai gizi tinggi. Proses fermentasi yang digunakan dalam pembuatan tempe mencerminkan keahlian masyarakat Indonesia dalam mengolah bahan pangan dengan cara alami dan ramah lingkungan.

Sejumlah faktor utama yang mendukung tempe sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO antara lain:

-Warisan kuliner turun-temurun: Tempe telah diproduksi di Indonesia sejak ratusan tahun lalu dan menjadi bagian tak terpisahkan dari berbagai hidangan tradisional.

-Makanan sehat dan berkelanjutan: Tempe diakui sebagai sumber protein nabati yang ramah lingkungan dibandingkan dengan sumber protein hewani.

-Diakui secara global: Produk tempe telah diekspor ke berbagai negara dan semakin populer di pasar internasional sebagai alternatif makanan sehat berbasis nabati.

Guru Besar Ilmu Pangan Universitas Gadjah Mada, Prof. Hardinsyah, mengungkapkan bahwa tempe memiliki keunikan dalam kandungan nutrisinya. “Fermentasi tempe menghasilkan enzim yang membantu pencernaan dan meningkatkan nilai gizi. Ini menjadikannya salah satu makanan fermentasi terbaik di dunia,” katanya.

Dukungan dari Berbagai Pihak

Pengajuan tempe ke UNESCO mendapat dukungan luas dari berbagai kalangan, termasuk akademisi, komunitas kuliner, serta pelaku industri pangan. Ketua Asosiasi Produsen Tempe Indonesia (APTI), Sutrisno Widodo, menyatakan bahwa langkah ini merupakan bentuk apresiasi terhadap para perajin tempe di seluruh Indonesia. “Kami berharap pengakuan dari UNESCO akan meningkatkan kesejahteraan para pengrajin tempe serta membuka peluang ekspor yang lebih luas,” ujarnya.

Selain itu, komunitas pecinta tempe di luar negeri, seperti di Jepang dan Amerika Serikat, juga menyambut baik langkah ini. Lisa Nakamura, seorang chef asal Jepang yang sering mempromosikan masakan berbasis tempe, menyebutkan bahwa tempe adalah bahan makanan yang fleksibel dan bisa diadaptasi dalam berbagai resep internasional. “Tempe memiliki cita rasa khas yang bisa menyatu dengan berbagai masakan dunia. Ini adalah produk unggulan Indonesia yang patut mendapat pengakuan global,” katanya.

Langkah Selanjutnya

Proses pengajuan tempe sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO akan melalui beberapa tahapan evaluasi. Pemerintah Indonesia harus memastikan bahwa dokumen pendukung, bukti historis, serta dampak sosial budaya dari tempe telah disiapkan secara komprehensif.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon optimis bahwa pengajuan ini akan membuahkan hasil positif. “Kami akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk perajin tempe, akademisi, serta komunitas internasional untuk memperkuat posisi tempe sebagai kuliner khas Indonesia yang layak diakui UNESCO,” tegasnya.

Jika disetujui, tempe akan menyusul beberapa warisan budaya Indonesia lainnya yang telah lebih dulu diakui oleh UNESCO, seperti batik, wayang, dan angklung. Dengan begitu, Indonesia semakin memperkokoh posisinya sebagai negara yang kaya akan budaya dan tradisi kuliner unik.

Pengajuan tempe ke UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda merupakan langkah besar dalam melestarikan warisan kuliner Indonesia sekaligus membuka peluang lebih luas bagi industri tempe di pasar internasional. Dengan dukungan dari berbagai pihak, tempe diharapkan dapat diakui secara global dan semakin memperkuat identitas budaya Indonesia di dunia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index