JAKARTA - Sebuah insiden tragis terjadi di perairan Laut Merah, Mesir, pada Kamis 27 MARET 2025, ketika sebuah kapal selam wisata tenggelam di lepas pantai kota Hurghada. Akibat kejadian tersebut, enam wisatawan asal Rusia dilaporkan tewas, sementara 39 turis asing lainnya berhasil diselamatkan.
Gubernur Laut Merah, Amr Hanafi, dalam pernyataan resminya menegaskan bahwa seluruh korban telah teridentifikasi dan tidak ada korban hilang dalam kecelakaan ini. “Tidak ada korban hilang dalam insiden tenggelamnya kapal selam wisata di Hurghada,” ujarnya.
Kronologi Tenggelamnya Kapal Selam Wisata
Berdasarkan laporan awal, kapal selam wisata yang membawa puluhan turis itu sedang melakukan perjalanan eksplorasi bawah laut di perairan Hurghada, salah satu destinasi populer bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan Laut Merah. Namun, beberapa saat setelah menyelam, kapal tersebut mengalami gangguan teknis yang menyebabkan masuknya air ke dalam badan kapal.
Sejumlah penumpang dan awak kapal berusaha keluar dari kapal selam tersebut sebelum sepenuhnya tenggelam. Tim penyelamat yang berada di sekitar lokasi segera melakukan evakuasi. Sayangnya, enam wisatawan Rusia tidak berhasil menyelamatkan diri dan ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa.
Otoritas Mesir segera mengerahkan tim pencari dan penyelamat (SAR) untuk mengevakuasi korban selamat dan meneliti lebih lanjut penyebab kecelakaan. Pihak berwenang juga tengah mengumpulkan keterangan dari para saksi mata dan awak kapal yang selamat.
Pernyataan Resmi Otoritas Mesir
Gubernur Laut Merah, Amr Hanafi, memastikan bahwa kapal selam tersebut memiliki izin resmi untuk beroperasi dan para awaknya memiliki sertifikat yang sesuai. “Kapal selam ini telah memenuhi semua persyaratan keselamatan dan dioperasikan oleh awak yang tersertifikasi,” kata Hanafi.
Namun, otoritas setempat tetap akan melakukan investigasi mendalam untuk memastikan penyebab pasti tenggelamnya kapal selam tersebut. Dugaan awal menyebutkan kemungkinan adanya kegagalan teknis yang menyebabkan kebocoran dan gangguan pada sistem navigasi.
Tanggapan dari Kedutaan Besar Rusia
Kedutaan Besar Rusia di Kairo telah menerima informasi resmi mengenai insiden ini dan berkoordinasi dengan otoritas Mesir untuk memastikan proses identifikasi serta repatriasi jenazah korban.
“Kami sangat berduka atas kehilangan enam warga negara kami dalam kecelakaan tragis ini. Kami akan terus berkomunikasi dengan pemerintah Mesir untuk memastikan semua prosedur yang diperlukan berjalan dengan baik,” ujar juru bicara Kedubes Rusia.
Pemerintah Rusia juga dilaporkan telah mengirim tim investigasi untuk membantu penyelidikan dan memberikan dukungan bagi keluarga korban.
Keselamatan Wisata Bawah Laut Jadi Sorotan
Insiden ini kembali menyoroti aspek keselamatan dalam wisata bawah laut, terutama yang melibatkan kapal selam wisata di kawasan Laut Merah. Sebagai salah satu destinasi wisata menyelam terbaik di dunia, Laut Merah menawarkan pengalaman eksplorasi bawah laut yang luar biasa, tetapi kecelakaan ini menjadi pengingat penting akan pentingnya pemeliharaan ketat terhadap kendaraan bawah air.
Sejumlah pakar keselamatan maritim menyarankan agar pemerintah Mesir melakukan inspeksi lebih ketat terhadap semua kapal selam wisata yang beroperasi di wilayahnya. “Investigasi ini harus menjadi momentum untuk meningkatkan standar keselamatan kapal selam wisata, termasuk pemeriksaan rutin terhadap kondisi teknis kapal sebelum digunakan,” kata seorang ahli keselamatan maritim dari Mesir.
Duka Cita dan Langkah Lanjutan
Insiden ini telah menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban dan dunia pariwisata di Mesir. Pemerintah Mesir berjanji akan melakukan evaluasi terhadap regulasi yang mengatur wisata bawah laut untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Sementara itu, upaya penyelidikan masih terus berlangsung, dengan harapan dapat mengungkap penyebab utama tragedi ini dan memastikan keadilan bagi para korban serta keluarganya. Dunia internasional pun menanti hasil investigasi ini untuk mengetahui langkah-langkah pencegahan lebih lanjut guna menjamin keselamatan wisatawan di masa depan.