JAKARTA - Media sosial kembali diramaikan dengan laporan dugaan penipuan yang mengatasnamakan PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Modus yang digunakan adalah pesan singkat (SMS) yang tampaknya dikirim dari nomor resmi BCA dan mengarahkan penerima untuk mengeklik tautan tertentu.
Salah satu unggahan viral mengenai modus ini datang dari akun TikTok @jov******** pada Rabu 26 Maret 2025. Dalam video tersebut, pengunggah memperlihatkan sebuah SMS yang mengklaim berasal dari BCA dan meminta nasabah segera menukarkan poin mereka sebelum masa berlakunya habis dalam tiga hari kerja.
“BCA mengingatkan Anda bahwa rekening poin Anda saat ini (13.580 poin) akan habis masa berlakunya dalam tiga hari kerja. Harap segera tukarkan poin Anda: https://id-bca.org/id/,” demikian isi pesan yang diterima oleh pengunggah.
Yang lebih mencurigakan, pesan tersebut dikirim melalui nomor yang tampaknya merupakan nomor resmi BCA, yang biasanya digunakan untuk mengirim kode One Time Password (OTP).
“Ini dari official BCA-nya langsung tuh yang biasanya ngasih kirim kode OTP (melalui SMS),” kata pengunggah dalam videonya.
BCA Imbau Nasabah untuk Tidak Klik Tautan Mencurigakan
Menanggapi viralnya modus penipuan ini, pihak BCA menegaskan bahwa mereka tidak pernah mengirimkan SMS yang berisi tautan untuk mengarahkan nasabah ke situs tertentu. Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn, menyatakan bahwa pesan semacam itu merupakan upaya phishing untuk mencuri data nasabah.
“Kami mengimbau nasabah agar lebih waspada terhadap pesan singkat atau email yang mencurigakan. BCA tidak pernah meminta nasabah untuk mengklik tautan atau membagikan data pribadi seperti PIN, OTP, atau password,” ujar Hera dalam keterangan resmi, Kamis (27/3/2025).
Lebih lanjut, Hera menjelaskan bahwa BCA hanya menggunakan situs resmi dengan domain “bca.co.id” atau aplikasi mobile banking resmi yang dapat diunduh melalui Google Play Store dan Apple App Store.
“Apabila ada nasabah yang menerima pesan mencurigakan seperti ini, segera abaikan dan laporkan ke Halo BCA 1500888 atau melalui kanal resmi lainnya,” tambahnya.
Pakar Keamanan Siber: Penipuan Semakin Canggih
Pakar keamanan siber dari Indonesia Cyber Security Forum (ICSF), Pratama Persadha, menyoroti bahwa modus penipuan dengan menggunakan SMS dari nomor resmi bank bukanlah hal baru, namun kini semakin sulit dideteksi oleh nasabah.
“Pelaku memanfaatkan teknik spoofing, di mana mereka bisa memalsukan nomor pengirim sehingga seolah-olah berasal dari bank yang sah. Ini semakin berbahaya karena nasabah tidak curiga dan cenderung mengikuti instruksi dalam SMS tersebut,” ujar Pratama.
Ia juga mengingatkan bahwa metode ini biasanya bertujuan mencuri data login atau informasi kartu kredit nasabah yang kemudian bisa disalahgunakan untuk transaksi ilegal.
“Biasanya setelah korban mengeklik tautan, mereka akan diarahkan ke situs palsu yang tampak sangat mirip dengan situs resmi bank. Jika mereka memasukkan data pribadi seperti username dan password, pelaku bisa langsung mengambil alih akun mereka,” jelasnya.
Tips Menghindari Penipuan Bermodus SMS
Agar terhindar dari modus penipuan seperti ini, nasabah BCA dan masyarakat secara umum disarankan untuk menerapkan langkah-langkah pencegahan berikut:
1. Jangan Klik Tautan dari SMS atau Email yang Tidak Jelas Pastikan selalu mengakses layanan perbankan melalui aplikasi resmi atau situs dengan domain “bca.co.id”.
2. Verifikasi Informasi ke Pihak Resmi Jika menerima SMS mencurigakan, segera hubungi Halo BCA di 1500888 atau akun media sosial resmi bank tersebut untuk konfirmasi.
3. Jangan Berikan Data Pribadi Jangan pernah memberikan informasi seperti PIN, OTP, atau password kepada siapapun, termasuk yang mengaku sebagai pihak bank.
4. Gunakan Keamanan Tambahan Aktifkan notifikasi transaksi di aplikasi mobile banking agar bisa langsung mengetahui jika ada aktivitas mencurigakan.
5. Laporkan Kejadian Jika merasa telah menjadi korban atau hampir tertipu, segera laporkan ke pihak bank dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui kanal pengaduan yang tersedia.
Dengan semakin maraknya kasus penipuan berbasis digital, kehati-hatian nasabah menjadi kunci utama dalam menjaga keamanan finansial mereka. BCA dan para ahli terus mengingatkan agar masyarakat lebih waspada terhadap berbagai bentuk kejahatan siber yang semakin canggih dan sulit dikenali.