JAKARTA - Film live-action "Snow White" (2025) yang diproduksi Disney akhirnya resmi dirilis dan langsung menjadi sorotan publik. Film yang dibintangi Rachel Zegler sebagai Snow White dan Gal Gadot sebagai Evil Queen ini mendapatkan berbagai tanggapan dari kritikus serta penonton, mencerminkan beragam opini mengenai eksekusi cerita dan penyajiannya.
Sejak tayang perdana, film ini langsung tercatat dalam berbagai situs agregator ulasan. Di Rotten Tomatoes, "Snow White" 2025 memperoleh skor 42% berdasarkan 218 ulasan kritikus. Rating rata-rata film ini mencapai 5,3/10. Para kritikus menyoroti bahwa meskipun Rachel Zegler tampil memikat sebagai karakter utama, film ini dinilai terlalu berhati-hati dalam menyajikan cerita klasiknya. Beberapa menganggap Disney kehilangan kesempatan untuk menghadirkan sesuatu yang lebih segar dan menarik.
Di platform Metacritic, film ini mencetak skor 50 dari 100 berdasarkan 48 ulasan kritikus. Hal ini menunjukkan respons beragam dari kalangan profesional industri film. Sementara itu, dari sisi penonton, berdasarkan survei yang dilakukan oleh CinemaScore, film ini mendapatkan nilai rata-rata B+, yang menandakan bahwa meskipun ada beberapa kekurangan, mayoritas penonton masih dapat menikmati film ini.
Salah satu kritik positif datang dari Katcy Stephan dari Variety. Ia memuji performa Rachel Zegler yang disebut sebagai "supernova yang bersinar". Menurutnya, aktris muda ini berhasil memberikan nuansa baru pada karakter Snow White dan membawa energi segar dalam film ini. Stephan juga menyoroti upaya film dalam memberikan kedalaman lebih pada karakter utama dibandingkan dengan versi animasi klasiknya.
Namun, tidak semua kritikus sependapat. Peter Bradshaw dari The Guardian memberikan ulasan pedas dengan menyebut film ini sebagai "sangat buruk". Ia mengkritik pendekatan "pseudo-progresif" yang dianggap melelahkan dan tidak efektif dalam membangun cerita. Bradshaw juga menilai bahwa baik Rachel Zegler maupun Gal Gadot tampil dalam peran yang kurang berkesan sepanjang karier mereka. Menurutnya, Disney tampaknya terlalu berhati-hati dalam melakukan modernisasi cerita klasik ini sehingga kehilangan daya tarik utama yang membuat Snow White begitu ikonik.
Selain kritik terhadap akting, beberapa kritikus juga menyoroti aspek teknis film ini. Efek visual dan desain produksi dinilai cukup mengesankan, namun skenario dan alur cerita dianggap kurang kuat untuk mendukung daya tarik visualnya. Beberapa juga merasa bahwa Disney terlalu fokus pada narasi yang ingin disampaikan, sehingga mengorbankan esensi klasik dari dongeng yang sudah dikenal luas.
Dengan berbagai ulasan yang muncul, "Snow White" 2025 tampaknya menjadi salah satu film Disney yang menuai banyak perdebatan. Meskipun beberapa pihak mengapresiasi keberanian Disney dalam memberikan pendekatan baru, tidak sedikit pula yang merasa bahwa eksekusi film ini masih jauh dari harapan. Bagaimanapun juga, film ini tetap menjadi tontonan yang menarik bagi penggemar Disney dan pencinta film live-action.
Ke depannya, respons dari penonton dan performa box office akan menjadi faktor penentu apakah Disney berhasil membawa kisah klasik ini ke arah yang lebih relevan bagi generasi saat ini atau justru gagal memenuhi ekspektasi penggemarnya.