JAKARTA - Nama The Ning King mungkin tidak sepopuler pengusaha lain di Indonesia, tetapi kiprahnya dalam dunia bisnis tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebagai pendiri Argo Manunggal Group, ia berhasil membangun kerajaan bisnis yang menjangkau berbagai sektor, mulai dari tekstil, properti, manufaktur, hingga agribisnis. Dengan kesuksesan yang telah diraihnya selama beberapa dekade, The Ning King menjadi salah satu sosok berpengaruh di dunia industri Indonesia.
Perjalanan Karier The Ning King
The Ning King lahir di Bandung pada tahun 1931 dan memulai perjalanannya dalam dunia bisnis pada tahun 1949 dengan berdagang tekstil. Berkat kerja keras dan strategi bisnis yang matang, ia mendirikan pabrik tekstil pertamanya, PT Argo Pantes Tbk. (ARGO), pada tahun 1977. Dari sinilah awal mula ekspansi bisnisnya ke berbagai sektor industri.
Seiring berkembangnya usaha, The Ning King membentuk Argo Manunggal Group, sebuah konglomerasi bisnis yang saat ini menaungi berbagai perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, energi, perpipaan, manufaktur, hingga properti. Grup ini terus berkembang pesat dengan cakupan bisnis di berbagai kota besar di Indonesia.
Pada tahun 1993, keluarga The Ning King mendirikan PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI), sebuah perusahaan properti yang berfokus pada pengembangan kawasan hunian dan komersial. Dalam proyek ini, peran besar dipegang oleh menantunya, Haryanto Tirtohadiguno, yang dipercaya untuk memimpin dan mengembangkan perusahaan sejak awal.
Menurut seorang analis properti, "Keberhasilan Alam Sutera Realty dalam mengembangkan proyek township di Serpong menjadi bukti bagaimana The Ning King dan keluarganya memiliki visi bisnis yang luar biasa dalam industri properti."
Haryanto Tirtohadiguno sendiri merupakan lulusan University of Missouri, Columbia, USA, dengan latar belakang ekonomi. Sebelum mendirikan ASRI, ia meniti karier di PT Argo Pantes sebagai Sales Representative pada 1987-1988, kemudian menjadi Marketing Manager di PT Alfa Goldland Realty (1988-1989), hingga akhirnya menjabat sebagai General Manager di PT Megalopolis Manunggal Indonesia Development (1990-1993). Ketika mendirikan ASRI, ia menjadi Direktur Utama hingga 2007 sebelum akhirnya menjabat sebagai Komisaris Utama sejak 2015.
Ekspansi Bisnis ke Sektor Properti
Sejak didirikan pada 1993, ASRI terus mengembangkan proyek-proyek propertinya. Pada tahun 1994, perusahaan ini mulai membangun kawasan hunian terpadu Alam Sutera di Serpong, Tangerang, yang berdiri di atas lahan seluas 800 hektare. Respons pasar terhadap proyek ini sangat luar biasa, dengan lebih dari 1.100 unit hunian terjual hanya dalam dua minggu setelah peluncuran.
Kesuksesan ini mendorong ASRI untuk terus memperluas pengembangannya, menghadirkan lebih dari 37 klaster perumahan dengan setiap klaster terdiri dari 150 hingga 300 unit rumah. Selain hunian tapak, ASRI juga merambah ke sektor properti vertikal dengan menghadirkan apartemen seperti Paddington Heights, Silkwood, dan EleVee Penthouses & Residences.
Selain itu, ASRI juga mengembangkan kawasan Suvarna Sutera di Tangerang dengan total pengembangan mencapai 2.600 hektare. Tidak hanya berfokus pada perumahan, ASRI juga membangun pusat bisnis dengan proyek perkantoran seperti The Tower, The Prominence, dan Synergy Building.
“Alam Sutera bukan sekadar kawasan hunian, tetapi telah berkembang menjadi kota mandiri dengan berbagai fasilitas penunjang,” ujar seorang pengamat properti.
Dalam sektor ritel, ASRI mengembangkan Mall @ Alam Sutera, The Flavor Bliss, serta Pasar 8 yang menjadi pusat perdagangan dengan konsep ruko dan kios modern. Salah satu proyek monumental yang turut dikembangkan oleh ASRI adalah patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali, yang kini menjadi salah satu ikon wisata Indonesia.
Diversifikasi ke Industri Manufaktur dan Agribisnis
Tidak hanya di sektor properti, The Ning King juga memperluas bisnisnya ke industri manufaktur melalui Industrial by Argo Manunggal (IAM). Holding ini menaungi sejumlah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi dan manufaktur, seperti Cakrasteel yang memproduksi baja ringan untuk kebutuhan konstruksi.
Saat ini, produk dari perusahaan-perusahaan di bawah IAM telah tersebar di lebih dari 100 kota di Indonesia, menjadikan Argo Manunggal Group sebagai salah satu pemain utama dalam industri manufaktur nasional.
Di sektor tekstil, bisnis yang menjadi fondasi awal kesuksesan The Ning King kini berada di bawah Lifestyle by Argo Manunggal Group, yang menaungi PT Argo Pantes dan PT Argo Manunggal Triasta. Pabrik-pabriknya tersebar di berbagai kota seperti Tangerang, Salatiga, Bandung, dan Semarang. Selain itu, grup ini juga merambah sektor agrikultural, kawasan industri, dan energi dalam ekspansi bisnisnya.
Kekayaan dan Posisi di Daftar Orang Terkaya
Sebagai pemilik Argo Manunggal Group, The Ning King memiliki kekayaan yang besar yang berasal dari berbagai sektor industri. Ia mengendalikan sejumlah perusahaan besar, termasuk PT Argo Pantes, Cakrasteel, Pralon, Fumira, serta PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI), di mana kepemilikannya di ASRI mencapai 48,04% melalui beberapa anak perusahaan.
Pada tahun 2017, Forbes mencatat The Ning King masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan sekitar US$450 juta atau setara Rp6 triliun, menempatkannya di posisi ke-50.
Fakta Menarik Tentang The Ning King
Memercayakan bisnis kepada menantunya: The Ning King memberikan kepercayaan penuh kepada Haryanto Tirtohadiguno untuk mendirikan dan mengelola Alam Sutera Realty sejak 1993.
Mewujudkan proyek ikonik: The Ning King berperan dalam pengembangan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali, yang kini menjadi ikon wisata nasional.
Prestasi dan Pencapaian The Ning King
1949: Memulai bisnis di industri tekstil dengan berdagang kain.
1977: Mendirikan PT Argo Pantes Tbk. sebagai produsen tekstil.
1993: Mendirikan PT Alam Sutera Realty Tbk. (ASRI) yang berkembang menjadi salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia.
2007: Membawa ASRI melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
2017: Masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes.
Dengan kiprah panjangnya di dunia bisnis, The Ning King telah membuktikan dirinya sebagai salah satu konglomerat tersukses di Indonesia. Keberhasilannya dalam mengembangkan berbagai sektor industri menjadikannya inspirasi bagi banyak pengusaha muda di Tanah Air.