Jakarta - Menjelang libur Hari Raya Idul Fitri 1446 H, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero) menegaskan komitmennya dalam menjaga ketersediaan energi gas bumi di wilayah Jawa Tengah. Hal ini menjadi langkah strategis untuk memastikan kelancaran suplai energi bagi masyarakat di masa libur panjang, Kamis, 20 Maret 2025.
Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina, Alfian Nasution, menyatakan bahwa momen Ramadan adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan layanan energi kepada masyarakat. “Pertamina berkomitmen untuk memastikan layanan energi tetap optimal, mulai dari produksi hingga distribusi. Melalui PGN, kami ingin memastikan ketersediaan gas bumi senantiasa aman, terutama untuk jaringan gas rumah tangga,” ujar Alfian saat acara Safari Ramadan Pertamina di Semarang.
Menurut Alfian, selain menjaga kebutuhan energi masyarakat, Pertamina juga memiliki tugas penting untuk memastikan kelancaran arus mudik dengan menjaga pasokan energi di berbagai daerah. “Hal ini menjadi prioritas utama dalam mendukung aktivitas masyarakat selama Ramadan dan Idul Fitri,” tambahnya.
Kesiapan PGN di Wilayah Jawa Tengah
Di wilayah Jawa Tengah, PGN berkomitmen untuk menjaga pasokan gas bumi kepada lebih dari 17.500 pelanggan, yang mencakup sektor rumah tangga, UMKM, komersial, industri, hingga pembangkit listrik. Penyaluran gas bumi di wilayah Semarang sendiri berkisar antara 60-70 BBTUD (Billion British Thermal Unit per Day).
Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko, menegaskan kesiapan PGN untuk memastikan ketersediaan gas bumi selama periode Ramadan dan Idul Fitri. “Kami berupaya memastikan seluruh pelanggan tidak mengalami kendala energi selama periode penting ini. Baik untuk rumah tangga, UMKM, komersial-industri, maupun pembangkit listrik, kebutuhan gas bumi harus tetap tersedia tanpa gangguan,” kata Arief.
Lebih lanjut, Arief mengungkapkan bahwa PGN terus mengembangkan infrastruktur gas bumi di Jawa Tengah agar semakin banyak masyarakat dapat merasakan manfaatnya. Salah satu infrastruktur kunci yang mendukung suplai gas bumi adalah Onshore Receiving Facility (ORF) Tambak Rejo yang dikelola oleh PT Pertagas serta ORF Tambak Lorok yang dikelola oleh PT Kalimantan Jawa Gas (KJG).
Dampak Positif bagi Masyarakat dan Industri
Keberlanjutan suplai gas bumi ini tidak hanya berdampak positif pada masyarakat umum, tetapi juga pada sektor industri yang menjadi motor penggerak ekonomi di Jawa Tengah. “Gas bumi memberikan solusi energi yang lebih efisien dan ramah lingkungan bagi industri di Jawa Tengah. Hal ini juga mendorong daya saing industri di tingkat nasional maupun internasional,” jelas Arief.
Selain itu, dengan adanya jaringan gas bumi yang andal, masyarakat tidak perlu khawatir mengalami kelangkaan energi selama periode libur panjang. Ini sejalan dengan komitmen Pertamina Group untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional pasca-pandemi melalui pemenuhan kebutuhan energi yang berkelanjutan.
Tantangan dan Solusi
Meskipun demikian, Arief mengakui bahwa terdapat tantangan dalam menjaga stabilitas suplai gas bumi, terutama dalam menghadapi peningkatan kebutuhan selama momen libur panjang. Namun, dengan infrastruktur yang terus diperbarui dan koordinasi yang baik antara Pertamina, PGN, dan pemerintah daerah, tantangan tersebut dapat diatasi.
“Kami terus memantau kondisi lapangan dan siap merespons cepat jika ada kendala yang dapat mengganggu distribusi gas bumi,” tutup Arief.
Dengan langkah-langkah konkret yang diambil oleh Pertamina dan PGN, diharapkan masyarakat dapat menjalani momen Ramadan dan Idul Fitri dengan tenang, tanpa kekhawatiran terkait ketersediaan energi gas bumi. Keberlanjutan pasokan ini juga menjadi wujud nyata dukungan terhadap pemulihan ekonomi dan kenyamanan hidup masyarakat.