Bank Indonesia

BI Tetap Pertahankan Suku Bunga Acuan 5,75 %, Inflasi Diproyeksi Terkendali hingga 2026

BI Tetap Pertahankan Suku Bunga Acuan 5,75 %, Inflasi Diproyeksi Terkendali hingga 2026
BI Tetap Pertahankan Suku Bunga Acuan 5,75 %, Inflasi Diproyeksi Terkendali hingga 2026

Jakarta - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI-Rate pada level 5,75 persen. Keputusan ini diumumkan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo pada Rabu, 19 Maret 2025. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa inflasi tahun 2025 dan 2026 tetap berada dalam kisaran sasaran yang telah ditetapkan, yakni 2,5 persen plus minus 1 persen.

Perry Warjiyo menyatakan bahwa keputusan ini konsisten dengan strategi BI dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global. “Keputusan mempertahankan suku bunga ini sejalan dengan upaya kami untuk mengelola inflasi agar tetap sesuai target, serta mendukung stabilitas nilai tukar rupiah,” ungkap Perry dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Kamis, 20 Maret 2025.

Bank Indonesia juga mempertimbangkan berbagai faktor domestik dan internasional dalam menetapkan kebijakan suku bunga ini. Salah satu pertimbangan utama adalah kondisi ekonomi global yang masih menghadapi tantangan, termasuk potensi perlambatan ekonomi di beberapa negara maju serta ketidakpastian pasar keuangan internasional.

Dari sisi domestik, BI melihat inflasi inti yang cenderung stabil dan sesuai dengan ekspektasi. Selain itu, pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan tetap solid, didorong oleh konsumsi rumah tangga yang kuat dan kinerja ekspor yang relatif baik. Perry menekankan bahwa langkah ini juga merupakan bentuk antisipasi terhadap potensi tekanan inflasi di masa mendatang.

“Dengan mempertahankan suku bunga ini, kami berharap dapat menjaga daya beli masyarakat dan mendukung kelanjutan pemulihan ekonomi nasional,” tambahnya.

Namun demikian, Bank Indonesia tetap waspada terhadap perkembangan ekonomi global dan domestik yang dapat memengaruhi stabilitas ekonomi Indonesia. Perry menegaskan bahwa pihaknya siap menyesuaikan kebijakan moneter jika diperlukan untuk menjaga stabilitas harga dan nilai tukar rupiah.

Para analis ekonomi menyambut baik keputusan BI ini, meskipun ada yang memperingatkan potensi risiko apabila ketidakpastian global terus meningkat. “Menjaga stabilitas suku bunga saat ini adalah langkah yang tepat, namun tetap perlu waspada terhadap dinamika ekonomi global yang dapat berdampak pada perekonomian domestik,” kata Dwi Hermawan, ekonom senior dari Universitas Indonesia.

Dengan tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen, BI berharap dapat menjaga stabilitas makroekonomi sekaligus mendukung pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Perry memastikan bahwa BI akan terus memantau perkembangan ekonomi global dan domestik serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Keputusan BI untuk mempertahankan suku bunga acuan ini diharapkan dapat memberikan kepastian bagi para pelaku pasar dan investor. Selain itu, langkah ini juga menjadi sinyal bahwa BI tetap berkomitmen dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah ketidakpastian global yang masih berlanjut.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index