Jakarta - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan segera bertemu dengan para investor guna merespons gejolak di pasar keuangan Indonesia yang terjadi baru-baru ini, Kamis, 20 Maret 2025.
Langkah tersebut disampaikan Luhut usai pertemuan dengan Presiden Prabowo di Istana Negara pada Rabu, 19 Maret 2025 malam. Salah satu topik utama yang dibahas dalam pertemuan itu adalah penurunan tajam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 6,12% pada Selasa, 18 Maret 2025, yang memicu penghentian sementara perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Pemerintah terus memantau perkembangan ekonomi secara seksama dan siap mengambil langkah strategis untuk menjaga stabilitas pasar keuangan," tegas Luhut kepada awak media.
Respons Pemerintah terhadap Gejolak Pasar
Penurunan IHSG yang signifikan disebut-sebut sebagai respons pasar terhadap ketidakpastian global dan dinamika ekonomi domestik. Meski demikian, Luhut menekankan bahwa pemerintah akan tetap menjaga disiplin fiskal dengan kebijakan ekonomi yang telah diperhitungkan secara matang.
"Presiden Prabowo telah menegaskan bahwa disiplin fiskal tetap menjadi prioritas utama dalam menghadapi situasi ini. Kita tidak akan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, namun akan memastikan bahwa setiap langkah yang diambil berdasarkan data dan analisis mendalam," tambah Luhut.
Sinyal Positif dari Bank Indonesia
Sementara itu, di tengah tekanan terhadap nilai tukar rupiah, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) yang digelar pada 18-19 Maret 2025 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) di level 5,75%. Keputusan ini dinilai sebagai upaya untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan kepercayaan investor.
"BI melihat bahwa mempertahankan suku bunga di level saat ini masih menjadi kebijakan yang tepat dalam merespons kondisi ekonomi terkini. Kami akan terus memantau situasi global dan domestik untuk menjaga stabilitas rupiah," ujar salah satu anggota Dewan Gubernur BI yang enggan disebutkan namanya.
Pertemuan dengan Investor: Membangun Kepercayaan
Dalam beberapa hari ke depan, Presiden Prabowo dijadwalkan bertemu dengan para investor, baik dalam maupun luar negeri, guna memberikan penjelasan terkait arah kebijakan ekonomi pemerintah dan memastikan komitmen terhadap stabilitas ekonomi.
"Pertemuan dengan investor ini menjadi upaya penting untuk meredam spekulasi negatif yang berkembang di pasar. Pemerintah ingin memastikan bahwa semua pihak memahami langkah-langkah yang diambil demi menjaga stabilitas ekonomi," ujar Luhut.
Para analis pasar menyambut positif rencana pertemuan ini dan berharap dapat memberikan kejelasan bagi para investor yang khawatir terhadap ketidakpastian pasar.
Optimisme di Tengah Ketidakpastian
Meski pasar keuangan sedang bergejolak, pemerintah tetap optimis terhadap prospek ekonomi Indonesia di masa mendatang. Luhut menyatakan bahwa fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat, dengan tingkat inflasi yang terkendali dan cadangan devisa yang mencukupi.
"Kita harus tetap optimis dan bijak dalam menghadapi situasi ini. Pemerintah berkomitmen untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," pungkas Luhut.
Dengan berbagai langkah strategis yang disiapkan pemerintah, diharapkan pasar keuangan dapat kembali stabil dan memberikan keyakinan kepada para pelaku pasar serta investor, baik domestik maupun internasional.