Perbankan

Stabilitas Sektor Keuangan Ciayumajakuning Tetap Terjaga, Kredit Perbankan Tumbuh Positif

Stabilitas Sektor Keuangan Ciayumajakuning Tetap Terjaga, Kredit Perbankan Tumbuh Positif
Stabilitas Sektor Keuangan Ciayumajakuning Tetap Terjaga, Kredit Perbankan Tumbuh Positif

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon memastikan stabilitas sektor jasa keuangan di wilayah Ciayumajakuning (Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka, dan Kabupaten Kuningan) tetap terjaga pada Triwulan IV tahun 2024. Sejumlah indikator menunjukkan tren positif, terutama di sektor perbankan,Selasa, 18 Maret 2025.

Pada sektor Bank Umum, kredit yang disalurkan mengalami kenaikan 5,72 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp54,22 triliun. Peningkatan ini sejalan dengan pertumbuhan aset perbankan yang naik 7,12 persen (yoy) menjadi Rp56,39 triliun, serta Dana Pihak Ketiga (DPK) yang bertumbuh 4,25 persen (yoy) mencapai Rp43,07 triliun. Sementara itu, laba tahun berjalan mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 9,50 persen (yoy) menjadi Rp1,54 triliun.

Di sektor perbankan syariah, kinerja Bank Umum Syariah di wilayah Ciayumajakuning juga menunjukkan peningkatan signifikan. Kredit yang disalurkan meningkat 17,50 persen (yoy) menjadi Rp4,33 triliun. Aset dan DPK Bank Umum Syariah masing-masing naik 19,51 persen dan 19,79 persen (yoy), dengan laba tahun berjalan melonjak 21,45 persen menjadi Rp226,66 miliar.

Namun, kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) justru mengalami penurunan. Kredit yang disalurkan oleh BPR turun 3,23 persen (yoy) menjadi Rp2 triliun. DPK juga mengalami kontraksi sebesar 1,53 persen (yoy) menjadi Rp2,19 triliun, sementara aset turun 4,79 persen (yoy) menjadi Rp2,72 triliun.

Pasar Modal dan Literasi Keuangan Meningkat

Di luar sektor perbankan, sektor Pasar Modal menunjukkan pertumbuhan positif dengan peningkatan jumlah investor. Single Investor Identification (SID) di wilayah Ciayumajakuning meningkat 8,65 persen (yoy) menjadi 310.145 SID. Akumulasi transaksi saham juga melonjak tajam sebesar 77,76 persen (yoy) mencapai Rp1,82 triliun.

Selain itu, OJK Cirebon mencatat peningkatan signifikan dalam layanan konsultasi dan pengaduan di sektor jasa keuangan. Sepanjang 2024, sebanyak 1.387 layanan telah diberikan, dengan mayoritas konsultasi dilakukan secara langsung (walk-in) mencapai 75,13 persen.

Dalam upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, OJK Cirebon telah menggelar 134 kegiatan edukasi sepanjang 2024, mengalami kenaikan 34 persen dibanding tahun sebelumnya. Salah satu program unggulan yang terus diperkuat adalah Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) di Kabupaten Kuningan, yang bertujuan untuk membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mendapatkan akses ke layanan keuangan.

Dorongan OJK untuk Meningkatkan Intermediasi Keuangan

Kepala OJK Cirebon, Agus Muntholib, menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendorong perbankan, terutama BPR, untuk meningkatkan peran intermediasi keuangan, khususnya dalam pembiayaan sektor Usaha Mikro dan Kecil (UMK).

“Dengan berbagai inisiatif ini, kami berharap masyarakat semakin memahami produk keuangan yang legal dan berizin serta dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi,” ujar Agus Muntholib.

Dengan stabilitas sektor jasa keuangan yang terus terjaga dan meningkatnya literasi keuangan di masyarakat, diharapkan perekonomian di wilayah Ciayumajakuning dapat semakin berkembang dan inklusif bagi semua kalangan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index