Jakarta - PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO), sebagai bagian dari ekosistem BRI Group, berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja yang sangat positif sepanjang tahun 2024. Bank yang fokus pada layanan digital ini melaporkan laba bersih yang melonjak hingga 108,9 persen secara year-on-year (YoY), mencapai Rp50,89 miliar, sebuah pencapaian yang menunjukkan momentum yang baik dalam perjalanan bisnis perseroan, Rabu, 12 Maret 2025.
Kinerja yang solid ini didorong oleh meningkatnya penyaluran kredit yang berdampak langsung pada pertumbuhan pendapatan bunga. Pendapatan bunga Bank Raya di tahun 2024 mengalami kenaikan signifikan sebesar 17,3 persen YoY, yang tercatat mencapai Rp1,04 triliun, dibandingkan dengan pendapatan bunga di tahun 2023 yang sebesar Rp890,95 miliar.
Kinerja Keuangan yang Solid dan Optimisme ke Depan
Ida Bagus Ketut Subagia, Direktur Utama Bank Raya, mengungkapkan bahwa pencapaian luar biasa tersebut mencerminkan momentum yang positif dalam bisnis digital Bank Raya, serta penerapan prinsip kehati-hatian yang kuat dalam pengelolaan keuangan. “Kinerja keuangan Bank Raya sepanjang 2024 menunjukkan momentum yang baik dan on track pada pertumbuhan bisnis digital serta diikuti penerapan prinsip kehati-hatian yang baik,” ujar Bagus, sapaan akrabnya, dalam keterangan resmi yang diterima pada Rabu, 12 Maret 2025.
Bagus menambahkan bahwa Bank Raya optimis dengan dasar yang kuat dalam mempertahankan pertumbuhan bisnis di tahun 2025 dan seterusnya. “Kami optimis masih memiliki landasan pacu yang optimal dalam bisnis kami di tahun 2025 dan tahun-tahun mendatang,” lanjut Bagus, menggarisbawahi keyakinannya terhadap prospek positif perusahaan.
Peningkatan Penyaluran Kredit dan Ekspansi Bisnis Digital
Tidak hanya dari sisi laba, perbaikan kinerja Bank Raya juga tercermin dari pertumbuhan kredit yang solid. Total outstanding kredit Bank Raya tercatat tumbuh 3,4 persen YoY, mencapai Rp7,13 triliun pada akhir 2024. Pertumbuhan kredit ini menjadi salah satu indikator positif dari pengelolaan portofolio kredit yang berkualitas.
Lebih menarik lagi, Bank Raya menunjukkan komitmen kuat terhadap pengembangan bisnis digital. Pada tahun 2024, penyaluran kredit digital Bank Raya meningkat secara luar biasa, dengan angka pertumbuhan mencapai 88,9 persen YoY, menyentuh Rp20,57 triliun. Kredit digital kini menjadi salah satu pilar utama bagi pertumbuhan Bank Raya, dengan outstanding kredit digital mencapai Rp2,29 triliun, atau tumbuh 81,6 persen YoY.
Tak hanya itu, digital saving atau tabungan digital juga mengalami kenaikan signifikan, tercatat tumbuh 57,2 persen YoY, mencapai Rp1,32 triliun. Transformasi digital ini sejalan dengan upaya Bank Raya untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, khususnya bagi generasi muda yang semakin melek teknologi.
Perbaikan Rasio Profitabilitas dan Kinerja Aset yang Positif
Bank Raya juga berhasil mencatatkan perbaikan signifikan dalam rasio profitabilitas. Salah satu indikator utama dalam hal ini adalah Net Interest Margin (NIM) yang meningkat sebanyak 53 basis points (bps), mencapai 4,44 persen pada akhir 2024, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat 3,91 persen.
Selain itu, Return on Assets (ROA) Bank Raya juga mengalami peningkatan signifikan, yakni sebesar 0,40 persen, meningkat 20 bps dari sebelumnya 0,20 persen pada 2023. Sementara itu, Return on Equity (ROE) tercatat tumbuh 82 bps, mencapai 1,59 persen, dibandingkan dengan 0,77 persen pada tahun 2023.
Likuiditas yang Sehat dan Rasio NPL yang Membaik
Dalam hal likuiditas, Bank Raya berhasil menjaga rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) pada level yang aman, tercatat sebesar 87,62 persen. Rasio Liquidity Coverage Ratio (LCR) dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) juga menunjukkan posisi yang kuat, masing-masing tercatat 160,27 persen, jauh di atas ketentuan minimum yang ditetapkan sebesar 100 persen.
Bank Raya juga berhasil memperbaiki rasio kualitas aset dengan penurunan yang signifikan pada Non-Performing Loan (NPL). NPL gross pada akhir 2024 tercatat sebesar 3,22 persen, turun 118 bps dibandingkan dengan posisi tahun sebelumnya yang tercatat 4,40 persen. NPL net juga mengalami perbaikan menjadi 1,20 persen, dibandingkan dengan 1,51 persen pada 2023. Rasio NPL Coverage yang tercatat pada akhir 2024 juga semakin menguat, yakni mencapai 455,46 persen, meningkat 159 bps dibandingkan dengan 296,14 persen pada akhir tahun 2023.
Modal yang Kuat untuk Mendukung Ekspansi Bisnis ke Depan
Dari sisi permodalan, Bank Raya memiliki basis yang sangat kuat untuk mendukung pertumbuhan di masa depan. Rasio Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat sangat solid, yakni 44,29 persen, sementara Tier 1 CAR mencapai 43,46 persen. Modal yang kuat ini akan menjadi pendorong utama dalam mendukung ekspansi bisnis dan pengembangan layanan di masa mendatang.
Optimisme untuk Tahun 2025
Dengan pencapaian yang luar biasa pada 2024 dan berbagai indikator positif yang ditunjukkan, Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) menunjukkan bahwa mereka siap melangkah lebih jauh dalam transformasi digital dan pengembangan bisnis yang berkelanjutan. Ke depan, Bank Raya berkomitmen untuk terus memperkuat posisi di industri perbankan Indonesia, dengan fokus pada bisnis digital yang semakin berkembang.
Sebagai bagian dari ekosistem BRI Group, Bank Raya dipastikan akan terus berinovasi dalam menyediakan produk dan layanan yang lebih relevan dengan kebutuhan masyarakat, serta memastikan keberlanjutan kinerja yang positif di tahun-tahun mendatang.