Jakarta - Indonesia dan Vietnam menunjukkan komitmen kuat dalam mempererat kerja sama investasi yang difokuskan pada pengembangan industri kendaraan listrik dan produksi vaksin hewan. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang menekankan pentingnya sinergi antara kedua negara dalam mencapai status negara maju di masa depan. Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan bersejarah di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa, 11 Maret 2025.

"Baru saja kami mendiskusikan mengenai kerja sama di bidang ekonomi, khususnya terkait investasi antara Indonesia dan Vietnam," kata Airlangga kepada wartawan. Pernyataan ini memberikan pandangan yang jelas tentang arah kerjasama strategis antara dua negara Asia Tenggara ini dalam menghadirkan inovasi dan pembangunan berkelanjutan.

Salah satu fokus utama investasi Vietnam di Indonesia adalah pengembangan ekosistem kendaraan listrik melalui Vinfast, perusahaan otomotif terbesar di Vietnam. Rencana ambisius Vinfast termasuk pembangunan hingga 100.000 unit infrastruktur stasiun pengisian baterai di Indonesia, yang tidak hanya akan meningkatkan adopsi kendaraan listrik tetapi juga diharapkan dapat memangkas emisi karbon.

“Salah satu investasi Vietnam mendorong mobil listrik Vinfast, dan mereka sudah merencanakan ekosistem charging listrik yang jumlahnya 100.000 unit,” ucap Airlangga Hartarto. Proyek ini menunjukkan dedikasi Vietnam dalam mendukung transisi energi bersih melalui inovasi teknologi dan memperkuat hubungan bilateral di bidang otomotif.

Di sisi lain, Indonesia juga tengah meningkatkan investasi di Vietnam, dengan sektor prioritas produksi vaksin hewan. Investasi ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan kapasitas bioteknologinya dan memenuhi permintaan pasar hewan yang sehat dan berkualitas di Vietnam serta pasar regional Asean lainnya.

Sampai saat ini, lebih dari 130 proyek investasi asal Indonesia telah beroperasi di Vietnam, menjadikannya salah satu pemain utama di pasar investasi Vietnam. Dengan menjalin kemitraan ekonomi yang lebih kokoh, diharapkan nilai investasi dari kedua negara akan terus meningkat, dan mendukung pertumbuhan ekonomi stabil di Asia Tenggara.

“Dari sisi Indonesia, salah satunya adalah investasi dalam produksi vaksin hewan di Vietnam,” tambah Airlangga Hartarto, menegaskan kontribusi Indonesia dalam membangun sektor kesehatan dan ketahanan pangan di kawasan tersebut.

Kesepakatan ini bukan hanya tentang pertukaran barang dan jasa, tetapi lebih dari itu, menjadi cerminan dari keinginan mendalam kedua negara untuk bekerja sama mencapai potensi penuh sebagai entitas ekonomi terkemuka di kawasan. Kerja sama investasi ini juga diharapkan dapat mendorong inovasi teknologi dan transfer ilmu pengetahuan, terutama dalam industri hijau dan kesehatan.

Sebagai bagian dari perjanjian ini, kedua negara menyoroti perlunya mengatasi hambatan regulasi yang masih ada untuk memperlancar arus investasi dan perdagangan. Meningkatkan infrastruktur dan sumber daya manusia juga menjadi prioritas utama guna mendukung ekosistem investasi yang lebih inklusif dan berdaya saing tinggi.

Kolaborasi antara Indonesia dan Vietnam menjadi model baru dalam kemitraan strategis, menggarisbawahi pentingnya kerja sama regional yang mendalam dalam menghadapi tantangan ekonomi global. Dengan saling memperkuat investasi, Indonesia dan Vietnam dapat membangun jembatan ekonomi yang solid, memfasilitasi pertumbuhan dan kemajuan yang lebih berkelanjutan dan inklusif bagi seluruh masyarakat di kawasan Asean.

Kedua negara kini menatap masa depan dengan keyakinan, di mana investasi strategis ini tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi tetapi juga memberikan dampak positif bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Upaya bersama ini menyoroti peran kritis Indonesia dan Vietnam sebagai penggerak perubahan dalam membangun ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan di Asia Tenggara.