Perbankan

Pertumbuhan Aset Bank Besar Indonesia, Bank Mandiri Memimpin dengan Capaian Luar Biasa

Pertumbuhan Aset Bank Besar Indonesia, Bank Mandiri Memimpin dengan Capaian Luar Biasa
Pertumbuhan Aset Bank Besar Indonesia, Bank Mandiri Memimpin dengan Capaian Luar Biasa

Jakarta - Bank-bank besar di Indonesia, khususnya yang masuk dalam kategori bank dengan modal inti di atas Rp 70 triliun (KBMI 4), mencatatkan pertumbuhan aset yang mengesankan hingga awal tahun 2025. Di antara empat bank terbesar di Indonesia, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menonjol dengan pencapaian luar biasa dalam peningkatan total asetnya, menunjukkan keberhasilan strategi bisnis yang menyeluruh dan berkelanjutan, Selasa, 11 Maret 2025.

Pada Januari 2025, Bank Mandiri berhasil meraih total aset sebesar Rp 1.923,40 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 15,50% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, di mana total aset bank mencapai Rp 1.665,39 triliun. Pencapaian ini menempatkan Bank Mandiri sebagai bank dengan pertumbuhan terpesat di antara pesaing-pesaing utamanya.

Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara, yang lebih dikenal dengan panggilan Ossy, memberikan pandangan mendalam tentang kesuksesan ini. "Kami fokus menjaga keseimbangan antara ekspansi yang sehat dan profitabilitas yang terjaga agar aset dapat menghasilkan keuntungan optimal," kata Ossy pada pernyataan resminya hari Senin, 10 Maret 2025. Pernyataan ini mencerminkan pendekatan Bank Mandiri yang berhati-hati namun agresif dalam menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan.

Pertumbuhan aset Bank Mandiri tidak terlepas dari meningkatnya penyaluran kredit yang mencapai 19,3% YoY, dengan angka kredit mencapai Rp 1.307,2 triliun pada Januari 2025. Hal ini menunjukkan keberhasilan strategi Bank Mandiri dalam menjangkau berbagai sektor ekonomi yang potensial dan memberikan pinjaman yang efektif.

Di sisi lain, Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Mandiri juga mengalami pertumbuhan yang sehat, meningkat 15,15% YoY menjadi Rp 1.394,4 triliun. Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan dana murah (Current Account Saving Account/CASA) sebesar 10,4% YoY, yang merupakan indikator penting dalam menjaga likuiditas tinggi dan biaya dana yang rendah.

“Kami akan mempertahankan dominasi di industri dengan menjaga pertumbuhan kredit di atas rata-rata industri,” lanjut Ossy. Ini mencerminkan komitmen Bank Mandiri untuk tetap menjadi pemain dominan di sektor perbankan Indonesia dengan memanfaatkan kondisi pasar yang menguntungkan dan strategi implementasi yang cerdas.

Ke depan, Bank Mandiri berencana untuk terus mengoptimalkan portofolio kreditnya di berbagai segmen baik wholesale maupun retail. Fokus utama mereka adalah sektor-sektor prospektif seperti makanan dan minuman, jasa kesehatan, telekomunikasi, dan energi. Sektor-sektor ini dipilih berdasarkan potensi pertumbuhan jangka panjang dan resistensi terhadap fluktuasi ekonomi.

Bank Mandiri juga berupaya untuk menjaga pertumbuhan DPK di atas rata-rata industri dengan mengandalkan inisiatif berbasis ekosistem dan digitalisasi. Platform-platform digital seperti KOPRA dan Livin' menjadi andalan dalam menarik nasabah untuk bertransaksi dan menyimpan dana di Bank Mandiri, dengan harapan dapat meningkatkan kepercayaan dan loyalitas nasabah.

Ossy menambahkan, "Dengan strategi tersebut, kami optimistis dapat mencapai pertumbuhan kredit 10%-12% YoY pada akhir 2025." Target ambisius ini menunjukkan kepercayaan diri Bank Mandiri dalam menghadapi tantangan masa depan dan keinginan untuk terus meningkatkan nilai bagi para pemegang saham dan nasabahnya.

Secara keseluruhan, kinerja Bank Mandiri sepanjang tahun ini membuktikan bahwa strategi yang disusun dengan matang dapat membuahkan hasil yang memuaskan. Dengan kombinasi antara ekspansi yang terkontrol dan fokus pada segmen-segmen ekonomi yang strategis, Bank Mandiri siap mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin pasar dan kontributor utama bagi ekonomi Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index