Bank Indonesia

Bank Indonesia Bali Optimalkan Layanan Penukaran Uang Jelang Nyepi dan Idul Fitri 2025, Permintaan Diprediksi Tinggi

Bank Indonesia Bali Optimalkan Layanan Penukaran Uang Jelang Nyepi dan Idul Fitri 2025, Permintaan Diprediksi Tinggi
Bank Indonesia Bali Optimalkan Layanan Penukaran Uang Jelang Nyepi dan Idul Fitri 2025, Permintaan Diprediksi Tinggi

Jakarta - Menjelang momen perayaan Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri 2025, permintaan masyarakat Bali terhadap uang rupiah baru diperkirakan akan meningkat signifikan. Menyikapi hal ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Bali telah mengambil langkah proaktif untuk memastikan kebutuhan masyarakat akan pecahan uang kecil dapat terpenuhi dengan baik, Senin, 10 Maret 2025.

Layanan penukaran uang rupiah baru di Bali telah resmi dibuka dan akan berlangsung hingga periode 5-23 Maret 2025. "Kebutuhan uang kartal masyarakat dipenuhi bekerja sama dengan perbankan dan layanan kas keliling," ujar Kepala Kantor Perwakilan BI Bali, Erwin Soeriadimadja, dalam keterangan resminya. Melalui kerja sama strategis ini, BI Bali berkomitmen untuk menyediakan layanan optimal dalam penukaran uang bagi seluruh lapisan masyarakat.

Untuk mengakomodasi tingginya permintaan, BI Bali menyediakan mekanisme penukaran uang rupiah yang dilakukan melalui beberapa pendekatan, yaitu melalui layanan kas keliling dan penukaran terpadu. Selain itu, masyarakat juga dapat melakukan penukaran di kantor-kantor bank umum yang tersebar di seluruh Bali. Agar proses penukaran lebih mudah dan terarah, BI Bali telah memperkenalkan penggunaan aplikasi PINTAR yang dapat diakses melalui laman https://pintar.bi.go.id. Aplikasi ini memfasilitasi masyarakat dalam melakukan pemesanan penukaran uang sesuai jadwal dan lokasi yang diinginkan.

"Pelayanan ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan masyarakat dalam memperoleh pecahan uang yang dibutuhkan selama periode perayaan," tambah Erwin. Aplikasi PINTAR memungkinkan pengguna untuk memesan layanan penukaran secara praktis tanpa harus mengantri atau menunggu lama.

Memasuki tahun 2025, BI Bali memproyeksi kebutuhan uang kartal (baik dalam bentuk uang kertas maupun logam) akan mencapai Rp3,1 triliun. Angka ini mencerminkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya pada 2024 yang mencapai Rp3,27 triliun. Proyeksi ini didasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat serta evaluasi dari tren tahun-tahun sebelumnya.

Penurunan proyeksi ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk potensi peningkatan penggunaan transaksi non-tunai dan digital yang semakin populer di kalangan masyarakat Bali. Namun, permintaan uang tunai tetap menjadi kebutuhan penting terutama di masa-masa perayaan besar seperti Nyepi dan Idul Fitri di mana tradisi dan kebiasaan masyarakat memerlukan penggunaan uang tunai dalam jumlah yang lebih tinggi.

Kebijakan Bank Indonesia Bali ini diambil untuk memastikan kestabilan pasokan uang dan mendukung aktivitas ekonomi selama periode perayaan. Dengan adanya layanan penukaran uang ini, diharapkan masyarakat Bali dapat lebih tenang dalam mempersiapkan kebutuhan finansialnya menghadapi hari besar tersebut.

Erwin Soeriadimadja menambahkan, "Kami terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat agar mereka dapat merayakan hari besar dengan lebih nyaman dan tenang. Melalui kerja sama dengan perbankan dan penyediaan layanan kas keliling, kami optimis kebutuhan masyarakat akan uang tunai dapat terpenuhi dengan baik."

Dengan berbagai upaya inovatif dan layanan yang dihadirkan Bank Indonesia Bali, masyarakat diharapkan bisa memanfaatkan fasilitas penukaran uang ini dengan maksimal guna menyambut periode perayaan dengan persiapan yang matang. Masyarakat juga didorong untuk melakukan penukaran uang lebih awal guna menghindari potensi antrian panjang menjelang puncak perayaan.

Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Bank Indonesia dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan kenyamanan masyarakat melalui kebijakan moneter yang responsif terhadap kebutuhan lokal. Dari sisi teknologi, aplikasi PINTAR menjadi inovasi penting yang mendukung efektivitas dan efisiensi dalam layanan publik yang lebih baik.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index