Jakarta - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Kalimantan Tengah menggelar sebuah acara bertajuk "Kuliah Umum Kebankcentralan" yang berlangsung di kampus IAIN Palangka Raya pada Senin, 10 Maret 2025. Acara ini dirancang khusus untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai peranan vital dan kebijakan yang diterapkan oleh Bank Indonesia dalam konteks perekonomian nasional dan daerah, Senin, 10 Maret 2025.

Acara ini bukan hanya sekadar kegiatan akademis, tetapi juga merupakan bagian dari upaya Bank Indonesia dalam meningkatkan literasi ekonomi di kalangan generasi muda, terutama mahasiswa. Menurut laporan, kegiatan semacam ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih mendalam tentang berbagai fungsi BI dalam mengelola kebijakan moneter di Indonesia.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Tengah, Yuliansah Andrias, menyampaikan sambutan yang menggugah semangat para peserta. Dalam sambutannya, ia menegaskan betapa pentingnya perhatian BI terhadap sektor pendidikan. “Bank Indonesia sangat concern dengan dunia pendidikan, dan ingin memberikan kontribusi nyata terutama pada perguruan tinggi,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Yuliansah menyoroti pentingnya pengembangan ekonomi syariah di wilayah Kalimantan Tengah. “Salah satu tugas kami adalah mengembangkan ekonomi syariah di daerah masing-masing. Karena sumbangan dari sektor syariah ini belum tercapai seperti yang kita inginkan. Maka dari itu, mari kita kembangkan karena potensinya sangat tinggi,” tambahnya. Yuliansah berharap melalui pengembangan ekonomi syariah, Kalimantan Tengah dapat meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional.

Tidak hanya itu, acara ini juga menjadi momentum bagi BI untuk mengajak para mahasiswa berpikir kritis dan kreatif dalam memanfaatkan peluang di industri ekonomi syariah. Dengan potensi besar yang belum tergarap optimal, sektor ini menjanjikan berbagai peluang usaha yang dapat dikembangkan lebih lanjut.

Rektor IAIN Palangka Raya, Prof. Ahmad Dakhoir, dalam sambutannya, memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bank Indonesia atas inisiatif yang bermanfaat ini. Ia menekankan pentingnya semangat ekonomi religius untuk selalu ditanamkan dalam setiap aspek berbisnis. “Semangat ekonomi religius harus selalu ditanamkan dalam berbisnis. Sebagai upaya mendukung hal tersebut, kami juga menggelar National Halal Fair 2025 Kalteng yang diselenggarakan sejak 06 Maret 2025. Diharapkan masyarakat Kalteng dapat menerapkan halal lifestyle, tidak hanya dalam sektor makanan saja, namun juga fashion, finance, wisata, dan sektor lainnya,” ujarnya.

Prof. Ahmad Dakhoir juga memotivasi para mahasiswa dengan menyisipkan cerita-cerita inspiratif dari sahabat Nabi Muhammad SAW, yang dikenal memiliki etos kerja tinggi dan prinsip bisnis yang etis. Cerita-cerita ini diharapkan dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi peserta untuk mengembangkan potensi dirinya di dunia ekonomi yang semakin menantang.

Acara ini turut dihadiri oleh Dekan, Wakil Dekan Bidang Akademik, serta para dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Palangka Raya. Kehadiran para akademisi ini menunjukkan dukungan penuh terhadap kolaborasi yang dilakukan BI dan IAIN Palangka Raya untuk mencetak generasi muda yang memahami pentingnya kebijakan moneter dalam keberlangsungan perekonomian.

Selain menjadi acara yang edukatif, kegiatan ini juga membuka kesempatan bagi para mahasiswa untuk berdialog langsung dengan para pakar ekonomi dari BI, menjawab berbagai pertanyaan, dan mendapatkan pandangan langsung tentang tantangan dan peluang dalam industri moneter dan ekonomi syariah.

Dengan kegiatan ini, diharapkan para mahasiswa memiliki bekal yang cukup untuk turut serta aktif dalam pembangunan ekonomi daerah dan nasional, serta menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia di masa depan.

Bank Indonesia dan IAIN Palangka Raya berkomitmen untuk terus berkolaborasi dan mengadakan program-program yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan pemahaman mahasiswa dalam bidang ekonomi dan kebijakan moneter. Ini bukan hanya menjadi langkah strategis dalam pengembangan potensi lokal, tetapi juga merupakan kontribusi nyata dalam membangun perekonomian Indonesia yang lebih inklusif dan berkelanjutan.