Jakarta - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Pati telah mengambil langkah proaktif untuk memastikan ketersediaan elpiji 3 kilogram bagi masyarakat selama bulan suci Ramadan hingga Lebaran 2025. Usulan penambahan tersebut disampaikan dengan harapan dapat mengakomodasi peningkatan kebutuhan masyarakat selama periode penting ini, Jumat, 7 Maret 2025.
Menurut Hadi Santoso, Kepala Disdagperin Pati, pihaknya telah mengajukan usulan penambahan sejumlah 92 ribu tabung elpiji 3 kilogram. Pengajuan ini telah dilakukan pada bulan ini untuk persiapan menghadapi lonjakan permintaan yang kerap terjadi selama bulan puasa dan perayaan Idul Fitri. "Kami sudah mengajukan tambahan fakultatif untuk bulan Maret. (Jumlahnya) sebesar 92 ribu tabung,” ujarnya.
Ramadan, bulan suci bagi umat Islam, selalu disertai dengan peningkatan aktivitas konsumsi di masyarakat. Tradisi memasak bersama dan kegiatan sosial lainnya kerap membuat kebutuhan akan elpiji, khususnya tabung 3 kilogram yang disubsidi pemerintah, mengalami kenaikan yang signifikan. Hadi Santoso menegaskan bahwa langkah ini telah menjadi rutinitas tahunan yang dilakukan untuk menjaga agar stok gas tetap aman dan mencukupi kebutuhan warga.
"Tidak ada pengurangan dalam pasokan normal. Namun, kelangkaan bisa terjadi karena konsumsi meningkat di bulan ini," jelas Hadi. Pihaknya mengantisipasi kemungkinan kesulitan yang mungkin dihadapi masyarakat Bumi Mina Tani jika tidak ada penambahan pasokan. Oleh karena itu, Disdagperin Pati berupaya keras memastikan ketersediaan stok yang memadai.
Permintaan penambahan elpiji juga dimaksudkan agar tidak memicu kenaikan harga yang memberatkan masyarakat. Hadi berharap bahwa dengan tambahan pasokan ini, stabilitas pasar dapat terjaga baik dari segi volume maupun harga. "Semoga stoknya aman. Baik dari sisi volume maupun harga," harapnya.
Peningkatan pengajuan jumlah elpiji ini juga menggambarkan keseriusan pemerintah daerah dalam menangani kebutuhan dasar masyarakat, terutama dalam bulan-bulan yang memiliki signifikansi besar, seperti Ramadan dan Idul Fitri. Menjaga kestabilan pasokan elpiji merupakan bagian dari upaya menjaga kesejahteraan masyarakat, agar mereka dapat menjalankan ibadah dan kegiatan sehari-hari tanpa gangguan berarti.
Di samping itu, langkah ini juga menjadi respons atas kenaikan konsumsi energi rumah tangga yang lazim terjadi pada bulan Ramadan. Kebutuhan akan elpiji untuk berbagai keperluan domestik, mulai dari memasak hingga kegiatan sosial, membuat permintaan terhadap tabung elpiji melonjak dari biasanya.
Pelaksanaan penambahan usulan tabung elpiji ini juga sejalan dengan visi pemerintah dalam memberikan pelayanan terbaik dan memastikan tidak ada masyarakat yang kesulitan mendapatkan elpiji terutama yang bersubsidi. Ini juga mengindikasikan adanya kerjasama antara Disdagperin dan distribusi di tingkat provinsi maupun nasional, guna memastikan distribusi gas elpiji berjalan lancar tanpa hambatan yang berarti.
Dengan demikian, pemerintah Kabupaten Pati melalui Disdagperin berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan, khususnya dalam penyediaan kebutuhan pokok masyarakat. Kepastian ketersediaan elpiji di tengah peningkatan permintaan diharapkan akan membawa ketenangan dan kenyamanan bagi masyarakat selama Ramadan dan Lebaran mendatang.
Secara keseluruhan, usaha ini mencerminkan kebijakan afirmatif dalam menjaga pasokan elpiji di masa-masa krusial, yaitu saat-saat di mana masyarakat membutuhkan kepastian dan ketenangan dalam menjalankan ibadah dan aktivitas sehari-hari. Kebijakan ini pun disempurnakan dengan harapan agar masyarakat Pati dapat menjalani bulan Ramadan dan Lebaran dengan lancar, tanpa harus mengkhawatirkan kelangkaan atau kenaikan harga elpiji 3 kilogram.