Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berhasil mencatat peningkatan signifikan dalam penempatan dana simpanan nasabah kaya pada tahun 2024. Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2024, total dana pihak ketiga (DPK) BCA mencapai Rp 1.133,6 triliun, menunjukkan pertumbuhan sebesar 2,9% dibandingkan tahun sebelumnya (year on year/yoy), Jumat, 7 Maret 2025.
Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan jumlah rekening simpanan nasabah individu di atas Rp 5 miliar yang mencatat kenaikan 2,8% YoY. Kontribusi dananya juga mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 3,2% YoY. Dalam kategori organisasi, jumlah rekening simpanan dalam bentuk Giro juga mengalami pertumbuhan sebesar 4,6% YoY, sedangkan kontribusi dananya meningkat 1,7% YoY.
Pencapaian ini menunjukkan kepercayaan tinggi dari nasabah terhadap BCA sebagai lembaga perbankan yang menawarkan keamanan dan layanan berkualitas. Kehadiran nasabah kaya dengan penempatan dana simpanan yang besar memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan keseluruhan DPK bank ini.
Hera F Haryn, EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, mengungkapkan optimismenya terhadap pertumbuhan yang berkelanjutan di tahun berikutnya. Menurut Hera, proyeksi pertumbuhan tabungan dan DPK untuk tahun 2025 akan dipengaruhi oleh berbagai variabel makroekonomi, baik dari sisi eksternal maupun domestik.
"Kami berharap pertumbuhan current account savings account (CASA) dan DPK masih tetap solid ke depan, sejalan dengan volume transaksi yang terus bertumbuh," ujar Hera dalam pernyataannya kepada Kontan pada hari Jumat, 7 Maret.
Strategi BCA untuk menjaga momentum pertumbuhan ini adalah dengan terus memperkuat konsep "hybrid banking". Ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang dinamis dan beragam, memberikan pelayanan holistik baik di dunia online maupun offline. Langkah ini penting untuk mempertahankan posisi BCA di pasar dan memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan.
Di tengah kompetisi yang ketat di bidang perbankan, terutama di antara bank-bank besar di Indonesia, BCA tampaknya berhasil mengukuhkan posisinya dengan menciptakan layanan yang unggul dan adaptif terhadap perubahan zaman. Bank ini terus mendorong inovasi dan memberikan nilai tambah bagi para nasabahnya, yang kini semakin terhubung dan cenderung mengandalkan teknologi dalam transaksi harian.
Mencermati perkembangan dari sisi eksternal, seperti fluktuasi ekonomi global dan kebijakan moneter, BCA merasa yakin dapat mempertahankan stabilitas layanan perbankan mereka. Di sisi lain, dari aspek domestik, pemulihan ekonomi nasional dan peningkatan daya beli masyarakat menjadi faktor pendukung yang dapat memperkuat pertumbuhan DPK.
Keberhasilan BCA dalam mencatatkan pertumbuhan ini juga mencerminkan efektivitas strategi dan inovasi yang diterapkan. Dengan fokus pada pengembangan teknologi digital dan pelayanan nasabah yang prima, BCA terus berusaha meningkatkan pengalaman perbankan bagi seluruh segmen nasabahnya, termasuk nasabah kaya yang berinvestasi lebih besar dalam simpanan mereka.
Dalam konteks ini, BCA bukan hanya sekadar memberikan layanan perbankan konvensional, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi melalui penyaluran kredit yang bijaksana dan pengelolaan risiko yang efisien.
Sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia, BCA diakui secara luas karena reputasinya yang kokoh dan inovasi berkelanjutan. Dengan komitmen untuk terus bergerak maju dan beradaptasi dengan kebutuhan zaman, BCA optimistis dapat menghadapi tantangan dan meraih peluang yang ada di tahun 2025 dan seterusnya.
Dengan melihat hasil positif ini, para pemegang saham, nasabah, dan seluruh stakeholders diharapkan dapat merasakan manfaat dari perkembangan positif yang berkelanjutan. Kepercayaan adalah faktor utama yang terus dibangun oleh BCA untuk menjadi bank pilihan utama di Indonesia.