Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 1 Jakarta telah menerbitkan pernyataan resmi yang menegaskan bahwa keselamatan perjalanan kereta api tetap menjadi prioritas meskipun wilayah Kota Bekasi dan sekitarnya mengalami banjir pada Selasa, 4 Maret 2025. Dalam kondisi ini, walau ada genangan di beberapa titik, operasional kereta api jarak jauh dan KRL Commuter Line tetap berjalan, meskipun dengan beberapa keterlambatan.
Pemantauan Ketat di Tengah Banjir
Rintihan air banjir yang menggenangi jalan raya dan perlintasan membuat petugas PT KAI Daop 1 Jakarta bekerja ekstra keras. Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, menyatakan bahwa sejak dini hari pukul 04.20 WIB, petugas Jalan Rel dan Jembatan KAI Daop 1 Jakarta aktif memantau kondisi air sungai yang tidak seperti biasanya. "Kami terus memonitor titik perlintasan JPL 78 dan JPL 81 di Stasiun Bekasi yang tengah tergenang," ujarnya. Selasa, 4 Maret 2025.
Ixfan menegaskan, "Kondisi tersebut tidak mengganggu perjalanan kereta api, baik itu kereta api jarak jauh, maupun Commuter Line. Namun demikian, petugas KAI Daop 1 Jakarta tetap siaga pada titik-titik yang menjadi pantauan khusus tersebut," tambahnya. Seluruh tindakan ini dilakukan dengan tujuan untuk memastikan keamanan serta keselamatan para pengguna jasa kereta api.
Gangguan Akibat Pemadaman Listrik
Banjir ternyata tidak hanya berdampak pada perlintasan, tetapi juga menyebabkan genangan air yang cukup tinggi di sekitar Stasiun Bekasi. Kondisi ini memaksa pihak KAI untuk menghentikan pasokan listrik dari PLN dan Genset demi keselamatan. Akibatnya, beberapa fasilitas umum seperti lift dan eskalator tidak dapat berfungsi, dan ini berdampak pada kenyamanan penumpang terutama bagi penyandang disabilitas atau yang membawa barang bawaan berat.
Koordinasi cepat dilakukan dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BTP Jakban) untuk mengatasi masalah ini. Namun, hingga situasi normal, KAI Daop 1 Jakarta memohon maaf kepada pengguna jasa KAJJ maupun KA Lokal atas ketidaknyamanan ini.
Keterlambatan Perjalanan: Sebuah Imbas Tak Terhindarkan
Meskipun perjalanan kereta api tetap berlangsung, tidak dapat dipungkiri bahwa kondisi eksternal seperti kemacetan akibat banjir memberikan dampak keterlambatan. Ixfan menjelaskan, "Dari kemacetan yang terjadi sebelumnya, terdapat beberapa KAJJ maupun KRL yang mengalami gangguan keterlambatan."
Beberapa kereta jarak jauh (KAJJ) yang terdampak termasuk KA Bengawan terlambat 10 menit, KA Jaka Tingkir terlambat 12 menit, dan KA Cakrabuana terlambat 13 menit. Demikian pula untuk KRL, beberapa rute mengalami keterlambatan seperti KA CL Ckr-Kpb terlambat hingga 20 menit.
Komitmen PT KAI: Keselamatan dan Keamanan di Garis Depan
KAI Daop 1 Jakarta melalui manajernya memastikan bahwa keselamatan kereta adalah yang utama. "KAI Daop 1 Jakarta terus berkomitmen untuk mengutamakan keselamatan dan perjalanan kereta api," tegas Ixfan. Pihaknya memastikan bahwa penyusunan strategi pengamanan telah dilakukan untuk mengurangi risiko serta gangguan sepanjang jalur, terutama saat kondisi cuaca ekstrem seperti ini.
Di akhir pernyataannya, Ixfan juga mengimbau agar masyarakat yang mengetahui adanya kondisi yang berpotensi membahayakan di sekitar jalur rel segera melapor kepada petugas di stasiun terdekat. Ini merupakan bentuk kerja sama yang diharapkan dapat lebih meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api.
Dengan mekanisme respons cepat dan tindakan yang terukur, PT KAI Daop 1 Jakarta memperlihatkan keseriusan dalam menangani isu yang terkait dengan keselamatan dan operasional di musim penghujan. Kendati banjir menjadi tantangan yang menambah beban operasional, komitmen dalam pelayanan tetap menjadi prioritas utama. Keberadaan banjir ini mungkin tidak dapat dihindari, namun efeknya dapat dikelola dengan baik oleh tangan-tangan terampil yang siap siaga setiap waktu.