Kereta Api

Warga Dilarang Ngabuburit di Jalur Kereta Api: KAI Tegaskan Demi Keamanan

Warga Dilarang Ngabuburit di Jalur Kereta Api: KAI Tegaskan Demi Keamanan
Warga Dilarang Ngabuburit di Jalur Kereta Api: KAI Tegaskan Demi Keamanan

Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (KAI) secara tegas melarang aktivitas ngabuburit yang dilakukan warga di sepanjang jalur kereta api selama bulan Ramadan. Larangan ini disuarakan untuk menjamin keselamatan masyarakat dari risiko kecelakaan yang bisa mengancam jiwa. Keputusan ini diungkapkan langsung oleh Anne Purba, selaku Vice President Public Relations KAI, yang menegaskan pentingnya kawasan jalur kereta api bebas dari aktivitas publik, terutama dalam periode Ramadan ketika ngabuburit menjadi tradisi umum, Senin, 3 Maret 2025.

Menurut Anne, aktivitas ngabuburit di jalur kereta api bukan saja melanggar regulasi, tetapi juga menempatkan individu pada risiko bahaya yang sangat tinggi. “KAI menegaskan larangan bagi masyarakat untuk beraktivitas di jalur kereta api, termasuk saat menunggu waktu berbuka puasa atau ngabuburit selama bulan Ramadan. Aktivitas ini sangat berbahaya dan dapat mengancam keselamatan jiwa,” ujar Anne. Pesan ini disampaikan seiring dengan laporan bahwa masyarakat masih sering terlihat berkumpul atau bahkan bermain di sekitar rel, baik saat waktu sahur maupun menjelang berbuka puasa.

Keamanan Adalah Prioritas

Penggunaan jalur kereta api untuk aktivitas publik seperti ngabuburit, di luar kegiatan operasional kereta, merupakan pelanggaran terhadap regulasi keselamatan. Anne menambahkan, "Kami ingin mengingatkan bahwa jalur kereta api bukanlah tempat untuk kegiatan, selain operasional perkeretaapian." Jalur kereta aktif dapat menjadi area berbahaya karena kereta api dapat melintas dengan kecepatan tinggi dan tidak ada cara untuk menghentikannya secara mendadak.

Berbagai insiden di masa lalu telah menunjukkan bagaimana keberadaan manusia di jalur kereta dapat berujung fatal. Ini menegaskan kembali bahwa kebijakan ini bukan sekadar aturan tetapi kebutuhan mendesak untuk menghindarkan masyarakat luas dari potensi kecelakaan.

Sementara ngalor ngidul atau mencari tempat ngabuburit yang lebih aman bisa menjadi pilihan lain. Banyak titik-titik di sepanjang jalur kereta justru menawarkan bahaya tersembunyi seperti jembatan atau terowongan yang bisa menjadi perangkap maut jika kereta mendekat tanpa peringatan.

Upaya Sosialisasi dan Pengawasan

KAI sudah melakukan berbagai upaya sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya beraktivitas di jalur kereta api. Dengan berbagai kampanye keselamatan di media massa maupun melalui pemasangan spanduk di area strategis dekat jalur kereta, KAI berupaya mencegah agar masyarakat tidak lagi mempertaruhkan keselamatan mereka untuk sekadar menunggu waktu berbuka.

Pengawasan juga ditingkatkan. Kerja sama dengan aparat kepolisian setempat memastikan adanya patroli rutin di daerah-daerah yang rawan dijadikan tempat ngabuburit. Langkah itu bertujuan mencegah insiden-insiden yang tidak diinginkan dan menambah rasa aman baik bagi penumpang kereta maupun warga setempat.

Alternatif Aman untuk Ngabuburit

Ketimbang ngabuburit di lokasi yang berisiko, warga diimbau untuk memanfaatkan tempat umum yang lebih aman seperti taman kota, pusat perbelanjaan, atau area publik lainnya yang memiliki fasilitas lengkap dan terutama aman untuk menghabiskan waktu hingga berbuka tiba. Pemerintah setempat juga diharapkan dapat menyediakan dan meningkatkan fasilitas di area publik agar masyarakat memiliki lebih banyak opsi tempat untuk berkumpul dan mengisi waktu dengan kegiatan positif selama Ramadan.

Larangan KAI ini diharapkan dapat dipatuhi oleh masyarakat demi menjaga keselamatan bersama. Kesadaran akan bahaya nyata dari aktivitas di sekitar jalur kereta api perlu ditingkatkan agar tradisi ngabuburit yang seyogianya menjadi waktu menyenangkan tidak berubah menjadi tragedi yang akan disesali. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama, dan kepatuhan terhadap larangan ini adalah langkah nyata untuk mencapainya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index