Jakarta - Dalam sebuah pencapaian yang patut diapresiasi, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kalimantan Tengah mengumumkan bahwa realisasi investasi di provinsi ini berhasil melampaui target yang ditetapkan oleh pemerintah pusat. Pada 2024, Kalimantan Tengah mencatat realisasi investasi sebesar Rp21,52 triliun, jauh melampaui target nasional yang ditetapkan sebesar Rp18,96 triliun, Senin, 3 Maret 2025.
Kepala DPMPTSP Kalteng, Sutoyo, menyampaikan rasa syukurnya atas capaian ini dalam sebuah pertemuan di Palangka Raya pada hari Senin. "Kami bersyukur, untuk kesekian kalinya Kalimantan Tengah bisa melampaui target yang ditetapkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dengan persentase realisasi 114,48 persen," ujarnya.
Sukses ini mengikuti jejak tahun sebelumnya. Pada 2023, Kalimantan Tengah juga berhasil melampaui target dengan mencatat realisasi investasi sebesar Rp19,11 triliun, dibandingkan dengan target pemerintah pusat sebesar Rp16,09 triliun. Keberhasilan beruntun ini menunjukkan konsistensi provinsi dalam menarik investasi dan mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
Menurut Sutoyo, pada triwulan keempat 2024, realisasi investasi mencapai Rp4,98 triliun. Rinciannya, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berkontribusi sebesar Rp3,48 triliun, setara dengan 69,88 persen dari total investasi. Sementara itu, Penanaman Modal Asing (PMA) memberikan kontribusi sebesar Rp1,50 triliun atau 30,12 persen.
"Sektor primer tetap menjadi primadona bagi investor, dengan total capaian investasi sebesar Rp3,85 triliun," jelas Sutoyo. Sub sektor pertambangan terus menjadi favorit bagi investor baik asing maupun domestik di Kalimantan Tengah. Selain itu, sub sektor Tanaman Pangan, Perkebunan, Peternakan, dan Industri Makanan juga menunjukkan performa yang kuat, melengkapi tiga besar sektor dengan capaian investasi tertinggi.
Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, ada peningkatan signifikan dalam jumlah investasi yang masuk ke Kalimantan Tengah. Peningkatan ini mencapai 30,54 persen. Namun demikian, realisasi investasi pada triwulan keempat 2024 mengalami kontraksi sebesar 33,82 persen dibandingkan dengan triwulan ketiga tahun yang sama. Hal ini disebabkan oleh adanya investasi besar di sub sektor industri makanan yang mencapai Rp3,15 triliun pada triwulan ketiga.
"Realisasi investasi di Kalimantan Tengah relatif stabil, berkisar di antara Rp4 triliun sampai dengan Rp5,5 triliun di setiap kuartal. Perkembangannya positif," tutur Sutoyo menambahkan.
Untuk 2025, pemerintah pusat telah menetapkan target investasi sebesar Rp25,93 triliun untuk Kalimantan Tengah. Menyikapi target ini, Sutoyo mengaku optimis provinsi Kalimantan Tengah mampu menjawab tantangan yang ada. Dengan memaksimalkan sumber daya yang ada serta mengimplementasikan inovasi strategis, Kalimantan Tengah diharapkan mampu kembali meraih prestasi dalam merealisasikan investasi.
Keberhasilan ini tidak hanya menunjukkan daya tarik Kalimantan Tengah sebagai destinasi investasi, tetapi juga menggambarkan keberhasilan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif dan berkelanjutan. Dengan segala potensi yang dimiliki, kerja keras semua pihak diharapkan mampu mempertahankan tren positif ini ke depannya.
Melihat potensi yang terus dikembangkan dan capaian yang diraih, tidak berlebihan jika menyebut Kalimantan Tengah sebagai salah satu lokomotif pertumbuhan ekonomi di daerah Kalimantan. Tantangan ke depan akan semakin kompleks, namun dengan optimisme dan kerjasama yang solid, Kalimantan Tengah siap untuk meraih sukses lebih besar di masa mendatang.