Jakarta - PT Indo Premier Investment Management (IPIM), perusahaan manajemen investasi terdepan di Indonesia, kembali memperkokoh posisinya sebagai pelopor dalam industri Exchange Traded Fund (ETF) di pasar modal nasional. Pada peluncuran produk terbarunya, IPIM memperkenalkan Reksa Dana Indeks Premier ETF IDX-PEFINDO Prime Bank (XIPB) yang resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Langkah ini menandai ETF ke-15 yang dikelola IPIM dan menjadi ETF ke-44 yang terdaftar di bursa, Senin, 3 Maret 2025.
Peluncuran ini tidak hanya mempertegas posisi IPIM sebagai pemain utama dalam industri ETF, tetapi juga menghadirkan produk inovatif yang berfokus pada sektor perbankan yang memiliki peringkat investment grade. "XIPB berfokus pada konstituen saham sektor perbankan yang memiliki likuiditas transaksi tinggi serta kinerja keuangan yang solid," ujar Direktur IPIM, Suwito Haryatno, di sela-sela peluncuran produk di kantor BEI, Jakarta Selatan.
Tidak bisa dipungkiri, reksa dana indeks dan ETF mengalami pertumbuhan pesat dalam satu dekade terakhir. Data menunjukkan bahwa rata-rata pertumbuhan dana kelolaan mencapai 28,90 persen setiap tahun selama periode 2014 hingga 2024. IPIM sendiri kini mengelola 65 persen dari total dana kelolaan ETF saham di Indonesia, sebuah pencapaian yang menjadikannya sebagai pemimpin pasar di industri ini.
Sektor perbankan di Indonesia memang dikenal memiliki fundamental yang kuat. Kontribusi laba sektor ini mencapai 47 persen dari total laba emiten di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), menjadikan perbankan sebagai salah satu pilar utama yang menggerakkan kinerja pasar saham. Dengan kapitalisasi pasar sebesar 27,05 persen, sektor perbankan nyatanya menjadi motor penggerak utama IHSG.
Kehadiran XIPB diharapkan dapat menarik minat investor yang mencari produk investasi berfokus pada saham-saham sektor perbankan berkualitas. Tidak hanya memiliki peringkat investment grade, saham-saham tersebut juga dikenal memiliki likuiditas tinggi, yang dapat memberikan jaminan stabilitas bagi investor. Selain itu, kinerja keuangan yang solid menambah daya tarik XIPB sebagai produk investasi pilihan.
Peluncuran XIPB ini juga sejalan dengan misi IPIM untuk terus berinovasi di pasar modal Indonesia. Sejak pertama kali meluncurkan ETF pada tahun 2007, IPIM telah mencatatkan diri sebagai perintis dalam industri ini. Dengan produk terbaru ini, IPIM berkomitmen untuk terus memberikan solusi investasi yang relevan dan berdaya saing tinggi di pasar global.
Dalam konteks yang lebih luas, pertumbuhan ETF di Indonesia mencerminkan kesiapan pasar modal domestik untuk beradaptasi dengan tren global. ETF kian populer di kalangan investor global karena kemudahan pengelolaan dan diversifikasi yang ditawarkannya. Produk ini memungkinkan investor untuk berpartisipasi dalam berbagai segmen pasar melalui satu instrumen investasi, sebuah nilai tambah yang semakin dicari dalam dinamika pasar yang kompleks.
Melihat potensi pertumbuhan pasar ETF ini, IPIM optimis terhadap masa depan industri ini. "Kami percaya bahwa dengan memberikan produk yang tepat dan strategi pengelolaan yang cermat, ETF dapat menjadi instrumen investasi yang vital bagi investor di Indonesia," imbuh Suwito.
Sebagai penutup, peluncuran Premier ETF IDX-PEFINDO Prime Bank oleh IPIM tidak hanya menegaskan kepemimpinan perusahaan di sektor ini, tetapi juga membuka peluang baru bagi investor untuk berinvestasi pada sektor perbankan Indonesia yang stabil dan menjanjikan. Dengan strategi jitu dan inovasi berkelanjutan, IPIM siap menyongsong tantangan dan peluang di pasar modal, sembari mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.