Jakarta - Jumat, 21 Februari 2025 menandai hari bersejarah bagi industri penerbangan China dengan selesainya penerbangan perdana pesawat listrik AS700D. Pesawat yang sepenuhnya bertenaga listrik ini merupakan inovasi dari Aviation Industry Corporation of China (AVIC), yang menggambarkan pergeseran signifikan menuju penerbangan ramah lingkungan. Dalam upayanya untuk mendominasi sektor ekonomi ketinggian rendah, China terus berpegang teguh pada komitmennya untuk menghadirkan solusi berkelanjutan di industri penerbangan, Senin, 24 Februari 2025.

Penerbangan perdana AS700D dilakukan di Jingmen, Provinsi Hubei, tempat pesawat ini lepas landas secara vertikal sebelum mencapai ketinggian 50 meter. Setelah melayang di udara sejenak, pesawat tersebut mendarat dengan stabil secara vertikal. Keberhasilan ini tidak hanya menjadi bukti kematangan teknis AS700D tetapi juga menggambarkan keterampilan insinyur China yang kian mengukuhkan diri dalam inovasi penerbangan berteknologi tinggi.

Lin Hong, pilot penerbangan perdana AS700D, mengungkapkan bahwa pengalaman menerbangkan pesawat ini terasa unik. "Penerbangan pesawat listrik ini terasa lebih ringan dan mulus, seperti mengendarai mobil energi baru. Pesawat ini beroperasi dengan tenang, dan pengalaman mengemudikan serta mengendarainya pun lebih nyaman," ujarnya.

Spesifikasi dan Keunggulan AS700D

AS700D adalah produk inovatif dari Institut Penelitian Kendaraan Khusus AVIC. Pesawat ini merupakan adaptasi dari pesawat terbang berawak AS700 yang sebelumnya menggunakan bahan bakar bensin. Perubahan signifikan yang diimplementasikan termasuk penggunaan sistem penggerak listrik berbasis baterai lithium, baling-baling canggih, dan sistem kontrol vektor dorong. Semua ini menggantikan kebutuhan akan mesin berbahan bakar konvensional.

Zhou Lei, kepala perancang AS700D, menjelaskan lebih lanjut mengenai teknologi yang digunakan. "Pesawat AS700D menggunakan tenaga baterai lithium, menandai perubahan besar yang memungkinkannya menghasilkan emisi mendekati nol dan tingkat kebisingan yang lebih rendah selama penerbangan," katanya. Dengan spesifikasi tersebut, AS700D dirancang khusus untuk mengoperasikan berbagai misi di area dengan persyaratan ketat terkait kebisingan dan emisi, seperti cagar alam dan area sensitif ekologis lainnya.

AS700D dirancang untuk mencapai ketinggian maksimum 3.100 meter dan kecepatan maksimum 80 kilometer per jam. Pesawat ini memiliki kapasitas untuk mengangkut hingga 10 orang, termasuk pilot, memungkinkannya untuk menjalankan berbagai tugas, mulai dari fotografi udara, pemantauan keamanan, hingga relai komunikasi.

Keamanan dan Aplikasi Multi-fungsi

Keamanan dan stabilitas AS700D membuatnya unggul untuk berbagai aplikasi dalam ekonomi ketinggian rendah, termasuk tamasya di ketinggian rendah, iklan udara, keamanan perkotaan, dan penyelamatan darurat. Dengan fitur emisi rendah dan kemampuan operasional di area sensitif ekologis, pesawat ini diharapkan dapat menjadi sarana transportasi pilihan utama dalam event besar seperti konser atau maraton.

"Dengan meningkatnya kepedulian terhadap perlindungan lingkungan, industri penerbangan perlu melakukan transformasi hijau," kata Zhang Lixian, pejabat dari AVIC Special Vehicle Research Institute. Zhang menegaskan bahwa pengembangan pesawat seperti AS700D menunjukkan langkah maju dalam mengaplikasikan pencapaian teknologi sains untuk penerbangan ramah lingkungan.

Masa Depan Penerbangan Ramah Lingkungan

Keberhasilan penerbangan perdana AS700D menandai awal baru bagi China dalam mendukung upaya global untuk mengurangi jejak karbon di industri penerbangan. Pengembangan lebih lanjut dari serangkaian pesawat seri AS700 menjadi bukti komitmen China untuk tidak hanya memimpin dalam teknologi penerbangan tetapi juga mengedepankan kelestarian lingkungan. Dengan terus meningkatkan teknologi hijau, China siap menghadirkan lebih banyak inovasi yang mengedepankan keramahan lingkungan dan operasional yang efisien di masa depan.