Jakarta - Dalam era digital yang serba canggih ini, pasar modal menawarkan peluang emas bagi setiap individu untuk berinvestasi, termasuk di antaranya para mahasiswa. Ini bukan lagi arena eksklusif bagi mereka yang bermodal besar, melainkan telah menjadi opsi investasi yang terjangkau dan layak untuk dipertimbangkan. Wakil Rektor II Universitas Andalas (Unand), Hefrizal Handra, menekankan pentingnya memahami potensi pasar modal sebagai bagian integral dari perekonomian Indonesia, terutama bagi mahasiswa yang bersiap memasuki dunia profesional, Senin, 24 Februari 2025.
Hefrizal Handra, dalam keterangannya di Padang kemarin, mengungkapkan bahwa pengaruh pasar modal terhadap ekonomi nasional sangat signifikan. "Kini berinvestasi di pasar modal tidak hanya dapat dilakukan oleh mereka yang memiliki modal besar, tapi dengan kemajuan teknologi siapapun bisa memulai investasi dengan modal yang terjangkau," katanya.
Indonesia, yang dikenal sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, memiliki potensi besar dalam memanfaatkan pasar modal untuk mendorong laju ekonomi. Dengan demikian, pemahaman mendalam tentang pasar modal menjadi esensial baik untuk perusahaan yang membutuhkan sumber pembiayaan maupun individu yang ingin berinvestasi. "Jadi jika mahasiswa ingin berinvestasi, saat ini pilihannya sudah banyak sekali, salah satunya adalah pasar modal," jelas Hefrizal.
Mahasiswa sebagai salah satu elemen penting dalam peta masa depan ekonomi harus menguasai seluk-beluk pasar modal. Mereka tidak hanya dipersiapkan untuk menjadi pekerja, tetapi juga berpotensi menjadi pengusaha, investor, atau bahkan pengelola pasar modal. "Sosialisasi dan edukasi pasar modal merupakan kesempatan bagi para mahasiswa maupun civitas academica untuk memahami hal-hal terkait operasional pasar modal sehingga ke depannya dapat mempersiapkan diri menjadi bagian dari perekonomian negara dan bangsa," lanjut Hefrizal.
Kesadaran literasi keuangan menjadi prioritas yang harus diutamakan. Sosialisasi tentang pasar modal diharapkan dapat meningkatkan pemahaman keuangan di kalangan mahasiswa dan akademisi, sehingga mereka bisa membuat keputusan keuangan yang cemerlang di masa depan. Namun, Hefrizal juga mengingatkan bahwa, "Kita juga harus menyadari bahwa pasar modal memiliki tantangan dan risiko. Oleh karena itu, pengetahuan yang cukup sangat diperlukan."
Dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun ke-47 Pasar Modal Indonesia, sebuah kuliah umum tentang sosialisasi dan edukasi pasar modal diadakan, seperti yang dijelaskan oleh Ketua Panitia, Dharma Setyadi. "Kuliah umum ini dilakukan dengan harapan bisa memberikan bantuan untuk kampus maupun galeri investasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ada di Unand," ujar Dharma. Tujuan dari acara ini adalah untuk meningkatkan kualitas pendidikan terutama di Universitas Andalas.
Sosialisasi semacam ini tidak hanya penting untuk membangun literasi finansial di kalangan mahasiswa tetapi juga untuk memperkenalkan berbagai peluang karir di bidang pasar modal. Dengan semakin banyaknya mahasiswa yang memahami dan terlibat dalam pasar modal, potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa semakin cerah.
Edukasi yang diberikan melalui acara ini diharapkan dapat menjembatani teori akademis dengan praktik riil di lapangan, sehingga para mahasiswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan tetapi juga pengalaman praktis yang bisa mereka aplikasikan dalam kehidupan nyata. Pasar modal dapat menjadi wadah bagi mahasiswa untuk belajar mengenai investasi dan pengelolaan keuangan yang baik, yang pada akhirnya akan membentuk generasi muda yang bijak dan cerdas dalam mengelola aset finansial mereka.
Dengan demikian, peluang yang ditawarkan pasar modal tidak hanya sekadar investasi finansial, tetapi juga investasi pengetahuan dan keterampilan yang sangat berharga bagi masa depan mereka. Melalui acara-acara edukasi seperti ini, diharapkan dapat memantik minat dan rasa ingin tahu mahasiswa untuk lebih mendalami dunia investasi yang penuh tantangan namun menjanjikan keuntungan bagi mereka yang siap dan teredukasi dengan baik.