Kemenkes

Kemenkes Perkuat Literasi Imunisasi Anak Lewat VaxSocial

Kemenkes Perkuat Literasi Imunisasi Anak Lewat VaxSocial
Kemenkes Perkuat Literasi Imunisasi Anak Lewat VaxSocial

JAKARTA - Di era media sosial, informasi palsu seputar imunisasi anak kerap menyebar cepat, memicu kebingungan dan keraguan di masyarakat. Untuk memastikan anak-anak Indonesia tetap terlindungi, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengambil langkah strategis melalui program VaxSocial, yang bertujuan membangun narasi positif dan meningkatkan literasi kesehatan di kalangan publik.

Pertemuan Diseminasi Nasional VaxSocial digelar di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta, dengan tema "Dari Tagar Menjadi Sadar: Mengubah Percakapan Menjadi Perlindungan." Acara ini mempertemukan Kemenkes, Global Health Strategies (GHS), serta mitra kesehatan nasional dan daerah, guna membahas cara efektif menangkal arus misinformasi yang mengancam keberhasilan imunisasi anak.

"Arus misinformasi di media sosial masih menjadi tantangan besar bagi imunisasi di Indonesia. Melalui VaxSocial, kami berupaya membangun narasi positif, memperkuat literasi kesehatan, dan memberdayakan masyarakat agar lebih percaya diri dalam melindungi anak-anak melalui imunisasi," ujar Direktur Imunisasi Kemenkes, Prima Yosephine Berliana Tumiur Hutapea.

Program VaxSocial, yang mulai berjalan sejak 2024, saat ini menjadi pilot project di empat provinsi, yaitu Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Utara. Keempat wilayah ini dipilih untuk menguji efektivitas pendekatan berbasis media sosial dalam mengedukasi orang tua, tenaga kesehatan, dan komunitas lokal mengenai pentingnya imunisasi.

Pendekatan VaxSocial menekankan penggunaan konten digital yang akurat dan menarik, seperti infografik, video pendek, serta kampanye interaktif di platform populer. Hal ini bertujuan menggeser percakapan publik dari keraguan dan kekhawatiran menjadi kesadaran dan tindakan nyata.

Selain penyebaran informasi yang valid, program ini juga memberdayakan masyarakat agar dapat mengenali informasi yang salah dan berbagi pengetahuan dengan lingkungan sekitar. Dengan cara ini, literasi kesehatan tidak hanya ditingkatkan secara individual, tetapi juga merambah ke komunitas yang lebih luas.

Menurut Prima, pemberdayaan publik melalui VaxSocial memungkinkan orang tua mengambil keputusan berbasis data terkait imunisasi anak, sekaligus membangun kepercayaan terhadap sistem kesehatan nasional. “Tujuan kami bukan hanya memberikan informasi, tapi juga memastikan masyarakat percaya dan merasa mampu melindungi anak-anaknya,” ujarnya.

Acara Diseminasi Nasional ini juga menjadi momen evaluasi dan berbagi praktik terbaik antarprovinsi yang menjadi pilot project. Diskusi mencakup strategi komunikasi efektif, analisis tren media sosial, serta kolaborasi dengan influencer dan tokoh masyarakat untuk memperluas jangkauan pesan positif.

Selain fokus pada literasi, VaxSocial juga menyoroti pentingnya keterlibatan lintas sektor, termasuk Dinas Kesehatan, rumah sakit, dan organisasi masyarakat sipil, dalam memperkuat ekosistem imunisasi yang sehat dan berkelanjutan. Pendekatan kolaboratif ini diharapkan dapat menekan persebaran informasi palsu dan meningkatkan cakupan imunisasi anak di seluruh Indonesia.

Dengan langkah-langkah inovatif ini, Kemenkes menegaskan komitmennya untuk melindungi generasi muda dari penyakit yang bisa dicegah melalui imunisasi. Program VaxSocial tidak hanya menjadi jawaban atas tantangan misinformasi, tetapi juga contoh strategi modern pemberdayaan masyarakat di era digital.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index