Kesehatan

Kesehatan Mental Bisa Membaik Lewat Cara Sederhana Ini

Kesehatan Mental Bisa Membaik Lewat Cara Sederhana Ini
Kesehatan Mental Bisa Membaik Lewat Cara Sederhana Ini

JAKARTA - Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern yang semakin kompleks, menjaga kesehatan mental menjadi prioritas yang tidak boleh diabaikan. Banyak orang merasa lelah secara emosional akibat tekanan dari pekerjaan, keuangan, maupun hubungan sosial. Tak heran bila aktivitas seperti “me time”, berjalan santai, atau berlibur menjadi pilihan utama untuk meredakan beban pikiran. Namun, ternyata ada satu cara unik yang bisa dilakukan dengan mudah, murah, dan alami: memeluk pohon.

Mungkin terdengar tidak lazim, tapi aktivitas sederhana ini telah lama dikenal memiliki manfaat positif bagi ketenangan jiwa. Bahkan, sebuah studi dari Environmental Health and Preventive Medicine menegaskan bahwa menyentuh pohon selama beberapa menit mampu menurunkan kadar hormon stres dalam tubuh. Tak hanya membuat tubuh terasa lebih rileks, tapi juga membantu memicu rasa tenang dan damai secara alami.

Fenomena ini bukan sekadar kebiasaan tak berdasar. Memeluk pohon telah menjadi bagian dari tradisi budaya di sejumlah negara. Di Jepang, misalnya, kegiatan ini dikenal dengan istilah “shinrin-yoku” atau “mandi hutan”. Tradisi ini mengajak masyarakat untuk berinteraksi langsung dengan alam, terutama hutan dan pepohonan, sebagai sarana terapi mental dan spiritual.

Dalam praktiknya, shinrin-yoku tak hanya sebatas berjalan di antara pepohonan, tetapi juga melibatkan kontak fisik, seperti menyentuh atau memeluk batang pohon. Filosofi di baliknya menyebutkan bahwa pohon memiliki energi alami yang bisa berpindah ke manusia saat terjadi kontak langsung. Energi ini dipercaya mampu menyeimbangkan kondisi emosi dan meningkatkan kesadaran diri.

Masyarakat adat Jepang tidak sendirian dalam mempercayai manfaat pohon untuk penyembuhan. Penduduk asli Amerika juga menjadikan pohon sebagai media untuk menyembuhkan jiwa dan raga. Dalam kepercayaan mereka, alam adalah sumber kekuatan yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Pelukan terhadap pohon dianggap sebagai bentuk komunikasi spiritual dan penghormatan terhadap kehidupan itu sendiri.

Dengan semua kepercayaan dan bukti ilmiah yang mendukung, tak ada salahnya mencoba metode ini sebagai bagian dari rutinitas menjaga kesehatan mental. Tidak diperlukan alat atau biaya mahal. Cukup berjalan ke taman kota, halaman rumah, atau sudut alami yang rindang, lalu peluklah pohon selama beberapa menit. Rasakan sensasi menenangkan yang mengalir perlahan.

Aktivitas ini dapat dilakukan kapan saja, terutama saat tubuh terasa penat atau pikiran mulai dipenuhi kecemasan. Bahkan, hanya dengan duduk bersandar pada pohon dan memejamkan mata sejenak pun sudah bisa memberikan ketenangan tersendiri. Alam memang memiliki cara unik untuk menyembuhkan manusia, asalkan kita mau membuka diri dan memberi waktu untuk terhubung dengannya.

Selain memberi manfaat mental, kegiatan menyatu dengan alam juga berkontribusi pada kesehatan fisik. Berada di ruang hijau terbukti dapat menurunkan tekanan darah, memperlambat detak jantung, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tidak heran bila terapi berbasis alam mulai banyak diperkenalkan dalam dunia medis sebagai pendekatan holistik.

Bagi mereka yang tinggal di perkotaan, kehadiran ruang hijau seperti taman publik sangat penting. Tidak hanya untuk mempercantik lingkungan, tetapi juga sebagai sarana menjaga keseimbangan psikologis masyarakat. Maka, semakin sering kita mengunjungi tempat-tempat hijau dan melakukan interaksi langsung dengan alam, semakin besar pula dampak positif yang kita peroleh.

Sebagai bentuk refleksi, cobalah untuk meluangkan waktu beberapa menit setiap minggu untuk menyapa pohon. Biarkan tubuh dan pikiran meresapi keheningan dan kekuatan alami dari makhluk hidup yang diam, tapi penuh makna ini. Dengan menjadikan pohon sebagai “teman” di kala lelah, kita secara tidak langsung telah melakukan investasi besar bagi kesehatan jiwa sendiri.

Terlebih di masa sekarang, ketika segala sesuatunya serba cepat dan menuntut kesempurnaan, menyisihkan waktu untuk hal-hal sederhana bisa menjadi oase tersendiri. Memeluk pohon bukanlah tindakan aneh, melainkan bentuk kesadaran bahwa manusia juga membutuhkan keseimbangan batin yang tak bisa didapat dari teknologi semata.

Jika memeluk pohon bisa memberikan rasa nyaman, mengapa tidak dicoba? Cara ini bisa dilakukan siapa saja, dari anak-anak hingga lansia, tanpa batasan usia ataupun kondisi tertentu. Semakin banyak orang yang menyadari manfaat ini, semakin luas pula kesadaran akan pentingnya merawat kesehatan mental secara alami.

Menjaga kesehatan tidak selalu membutuhkan tindakan rumit. Terkadang, langkah paling sederhana justru memberikan dampak terbesar. Alam telah menyediakan segalanya, termasuk ketenangan. Kini tinggal kita yang menentukan: mau terus larut dalam penat, atau bangkit dan memeluk ketenangan yang telah lama menanti—di balik batang pohon yang berdiri setia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index