BMKG

BMKG Ingatkan Cuaca Masih Labil di Sidoarjo

BMKG Ingatkan Cuaca Masih Labil di Sidoarjo
BMKG Ingatkan Cuaca Masih Labil di Sidoarjo

JAKARTA – Meski sudah memasuki awal musim kemarau pada Juli ini, kondisi cuaca di wilayah Sidoarjo belum sepenuhnya stabil. BMKG Juanda memperingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap kemungkinan hujan ringan yang masih berpotensi mengguyur beberapa wilayah di Kabupaten Sidoarjo dalam beberapa hari ke depan.

Prakirawan BMKG Juanda, Restina, menyebut bahwa meski secara umum Sidoarjo telah masuk musim kemarau, pengaruh dari faktor lokal dan atmosfer menyebabkan kemungkinan terbentuknya awan hujan masih cukup tinggi, terutama pada siang hingga sore hari.

“Juli ini diprakirakan sudah masuk musim kemarau,” kata Restina pada Rabu, 2 Juli 2025. Namun, ia menekankan bahwa bukan berarti hujan tak lagi terjadi. Kondisi cuaca saat ini cenderung dinamis dan mudah berubah dalam waktu singkat.

Menurutnya, penyebab hujan yang terjadi belakangan ini di Sidoarjo tidak berkaitan dengan musim hujan, melainkan dipicu oleh faktor lokal, seperti kondisi suhu permukaan dan kelembapan udara yang masih tinggi. Faktor-faktor tersebut mendukung terbentuknya awan hujan, meskipun secara iklim daerah ini telah bergeser ke musim kemarau.

“Hujan yang masih terjadi belakangan ini dipicu oleh faktor lokal. Salah satunya kondisi suhu permukaan dan kelembapan udara di sekitar Sidoarjo,” ujarnya.

Selain itu, fenomena gangguan atmosfer juga turut berperan dalam memunculkan awan-awan hujan. Terutama, lanjutnya, pada waktu-waktu tertentu seperti siang dan sore hari. “Fenomena gangguan atmosfer ini memicu terbentuknya awan-awan hujan, terutama di siang dan sore hari,” tambah Restina.

BMKG Juanda memprakirakan bahwa dalam tiga hari ke depan, sejumlah wilayah di Kabupaten Sidoarjo dan sekitarnya masih akan mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga sedang. Oleh sebab itu, masyarakat diminta untuk tetap siaga, terutama bagi mereka yang akan beraktivitas di luar ruangan.

“Kami memprediksi, dalam tiga hari ke depan, sejumlah wilayah di Sidoarjo dan sekitarnya masih berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang,” jelas Restina.

Imbauan juga diberikan kepada para pengguna jalan agar lebih berhati-hati ketika beraktivitas di luar rumah. Meski cuaca terlihat cerah di pagi hari, namun perubahan cuaca yang cepat dapat menyebabkan hujan datang secara tiba-tiba.

“Kondisi cuaca bisa cepat berubah, warga kami minta tetap waspada,” ujar Restina mengingatkan.

Restina juga meminta agar masyarakat tidak hanya mengandalkan pengamatan cuaca secara kasat mata. Menurutnya, pergerakan atmosfer dan pola angin dapat membawa perubahan cuaca dalam hitungan jam, sehingga penting untuk selalu mengakses informasi cuaca terbaru yang telah dikaji secara ilmiah oleh BMKG.

Masyarakat juga diajak untuk terus mengikuti perkembangan prakiraan cuaca resmi dari BMKG melalui berbagai saluran komunikasi, termasuk media sosial dan aplikasi resmi yang dimiliki oleh lembaga tersebut.

“Kami terus memantau dan akan menyampaikan update cuaca secara berkala dalam tiga harian,” pungkasnya.

Situasi cuaca yang labil ini pun menjadi perhatian serius mengingat banyak aktivitas masyarakat yang dilakukan di luar ruangan, baik untuk bekerja, berkendara, maupun berjualan. Kewaspadaan terhadap potensi hujan di tengah musim kemarau menjadi penting agar masyarakat tidak lengah dan dapat meminimalisasi risiko yang muncul.

Sebagaimana diketahui, masuknya musim kemarau biasanya ditandai dengan penurunan curah hujan secara signifikan dan peningkatan suhu udara yang lebih kering. Namun, anomali iklim seperti pemanasan permukaan laut, gangguan atmosfer regional, serta dinamika lokal bisa menyebabkan kondisi cuaca tidak menentu, seperti yang kini terjadi di Sidoarjo.

Peringatan dari BMKG ini juga menjadi penegas bahwa musim kemarau bukan berarti bebas dari hujan. Justru pada masa transisi, seperti awal Juli ini, cuaca cenderung tidak menentu, sehingga penting bagi masyarakat untuk tetap waspada terhadap perubahan yang cepat.

Kondisi cuaca yang masih memungkinkan terjadi hujan ringan ini juga berpotensi berdampak pada sektor-sektor lain, seperti pertanian dan transportasi. Untuk itu, para petani diimbau agar memantau prakiraan cuaca sebelum melakukan penanaman atau pemupukan, agar tidak terjadi kegagalan panen akibat curah hujan yang tak terduga.

Demikian pula, pengguna jalan, khususnya pengendara motor, perlu berhati-hati terhadap kemungkinan hujan mendadak yang dapat membuat jalanan licin dan mengurangi jarak pandang.

Secara keseluruhan, BMKG berharap masyarakat dapat lebih sadar dan aktif mencari informasi resmi seputar cuaca, terutama saat menghadapi masa peralihan musim yang cenderung kompleks dan fluktuatif ini.

Dengan tetap memperhatikan informasi cuaca dari sumber terpercaya, masyarakat diharapkan bisa beraktivitas dengan lebih aman dan nyaman, tanpa terjebak dalam kondisi cuaca yang tak terduga. BMKG juga memastikan bahwa pihaknya akan terus memberikan pembaruan informasi secara berkala demi keselamatan dan kenyamanan warga.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index