Proyek Tol

Menteri PUPR Minta Percepatan Proyek Tol Yogyakarta hingga Bawen, Target Beroperasi Kuartal II 2026

Menteri PUPR Minta Percepatan Proyek Tol Yogyakarta hingga Bawen, Target Beroperasi Kuartal II 2026
Menteri PUPR Minta Percepatan Proyek Tol Yogyakarta hingga Bawen, Target Beroperasi Kuartal II 2026

JAKARTA — Pemerintah terus mendorong percepatan pembangunan infrastruktur strategis, salah satunya Jalan Tol Yogyakarta–Bawen yang saat ini telah mencapai progres fisik sebesar 77,32% untuk Seksi 1. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Dody Hanggodo menegaskan bahwa proyek ini harus segera dipercepat agar dapat beroperasi sebagian mulai kuartal II tahun 2026.

Tol Yogyakarta-Bawen menjadi bagian penting dalam meningkatkan konektivitas wilayah di kawasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Jalan tol ini akan menyambungkan berbagai wilayah potensial di koridor Jogja-Solo-Semarang (Joglosemar), sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dan sektor pariwisata lokal. “Jalan tol ini akan mempercepat mobilitas dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar,” ujar Menteri PUPR Dody Hanggodo dalam keterangan resmi yang diterima.

Proyek Strategis Nasional yang Vital

Pembangunan jalan tol ini dilaksanakan oleh PT Jasamarga Jogja Bawen sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dengan panjang total mencapai 75,12 kilometer. Nilai investasi yang dikucurkan mencapai Rp14,26 triliun, dengan biaya konstruksi sebesar Rp10,65 triliun. Proyek ini menjadi bagian integral dari jaringan jalan Tol Trans Jawa yang akan menghubungkan berbagai simpul ekonomi penting di Pulau Jawa.

Dengan keberadaan tol ini, waktu tempuh antara Yogyakarta dan Bawen akan terpangkas signifikan. Selain itu, infrastruktur ini juga diharapkan akan mengurangi beban lalu lintas jalan nasional yang selama ini padat, terutama saat musim liburan atau arus mudik Lebaran.

Menteri Dody juga menyoroti pentingnya proyek ini untuk mendukung integrasi logistik dan aksesibilitas antardaerah, sehingga mendorong efisiensi biaya distribusi barang dan jasa. “Kehadiran jalan tol ini diharapkan meningkatkan konektivitas wilayah Jogja-Solo-Semarang serta memperkuat sektor pariwisata dan ekonomi lokal,” imbuh Dody.

Rincian Progres Per Bagian Tol

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, Roy Rizali Anwar, menjelaskan secara rinci progres pembangunan untuk tiap seksi dalam proyek Tol Yogyakarta-Bawen. Menurut Roy, saat ini fokus utama masih tertuju pada penyelesaian pekerjaan fisik dan pembebasan lahan di sejumlah seksi.

“Seksi 1 JC Sleman SS Banyurejo telah mencapai progres fisik sebesar 77,32% dan ditargetkan selesai pada kuartal II tahun 2026,” jelas Roy Rizali Anwar.

Untuk Seksi 6 yang menghubungkan SS Ambarawa hingga JC Bawen, progres konstruksi telah mencapai 61,40% dan ditargetkan rampung lebih awal, yakni pada kuartal IV tahun 2025. Seksi ini sangat krusial karena akan langsung terintegrasi dengan Jalan Tol Semarang–Solo.

Adapun untuk seksi lainnya, progres pembebasan lahan masih menjadi pekerjaan rumah utama pemerintah dan BUJT:

-Seksi 2 (SS Banyurejo – SS Borobudur) sepanjang 15,20 km telah mencapai progres pembebasan lahan sebesar 91,60%.

-Seksi 3 (SS Borobudur – SS Magelang) sepanjang 8,10 km mencatatkan progres pembebasan lahan sebesar 73,20%.

-Seksi 4 (SS Magelang – SS Temanggung) sepanjang 16,65 km baru mencapai 36,54% dalam hal pembebasan lahan.

-Seksi 5 (SS Temanggung – SS Ambarawa) sepanjang 21,39 km progres pembebasan lahannya masih relatif rendah, yakni 11,25%.

-Seksi 6 (SS Ambarawa – JC Bawen) sepanjang 4,98 km, yang terhubung langsung dengan tol Semarang–Solo, mencatatkan progres pembebasan lahan tertinggi sebesar 95,8%, dengan progres konstruksi mencapai 61,40%.

Tantangan Pembebasan Lahan

Pembebasan lahan menjadi salah satu tantangan besar dalam pembangunan jalan tol ini. Dalam beberapa seksi, progres pembebasan masih tergolong rendah sehingga dapat berpotensi menghambat pelaksanaan konstruksi secara keseluruhan.

Roy menekankan bahwa pihaknya bersama pemerintah daerah dan instansi terkait akan terus berkoordinasi agar proses pembebasan lahan bisa dipercepat. Ia juga meminta partisipasi aktif masyarakat dan pemangku kepentingan lokal untuk mendukung percepatan proyek ini. “Kami terus berupaya mempercepat proses pembebasan lahan agar tidak menjadi hambatan dalam menyelesaikan proyek sesuai target waktu,” ujar Roy Rizali.

Menurut dia, komunikasi intensif dengan warga pemilik lahan serta pendekatan sosial yang baik menjadi kunci dalam mempercepat proses negosiasi dan pembayaran ganti rugi yang adil.

Dampak Positif bagi Daerah

Pemerintah berharap jalan tol ini dapat mengangkat perekonomian lokal, terutama di wilayah yang selama ini belum tersentuh pembangunan infrastruktur besar. Dengan akses yang lebih cepat dan nyaman, pelaku usaha kecil dan menengah di kawasan Magelang, Temanggung, dan sekitarnya bisa menjangkau pasar lebih luas.

Selain itu, keberadaan jalan tol ini juga diyakini akan mempercepat pengembangan kawasan pariwisata seperti Candi Borobudur, salah satu destinasi super prioritas nasional. “Infrastruktur ini akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah, termasuk mendukung target pemerintah dalam pemerataan pembangunan antarwilayah,” tegas Roy.

Target dan Harapan Pemerintah

Menteri Dody menyatakan optimisme bahwa proyek ini bisa diselesaikan tepat waktu sesuai target. Pemerintah, katanya, akan terus memantau dan melakukan intervensi jika diperlukan untuk memastikan seluruh tahapan berjalan lancar.

Dody juga menegaskan bahwa proyek infrastruktur jalan tol seperti ini merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat besar bagi generasi mendatang. “Pembangunan jalan tol bukan sekadar soal konektivitas, tetapi juga tentang masa depan ekonomi Indonesia yang lebih merata dan kompetitif,” pungkasnya.

Dengan target operasional sebagian ruas pada kuartal II 2026, Jalan Tol Yogyakarta–Bawen menjadi salah satu proyek strategis nasional yang sangat dinantikan. Keberhasilannya akan membawa dampak signifikan terhadap mobilitas masyarakat, pertumbuhan ekonomi, serta pengembangan kawasan-kawasan baru di lintasan tol. Namun, untuk mewujudkan itu, pemerintah dan seluruh pihak terkait perlu memastikan bahwa seluruh tantangan, khususnya terkait pembebasan lahan, dapat segera diselesaikan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index