JAKARTA - Strategi bisnis UMKM sangat diperlukan oleh pelaku usaha untuk bisa bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang semakin ketat.
Dalam menghadapi tantangan dan menghindari risiko kebangkrutan, penting bagi mereka untuk memiliki rencana yang matang yang dapat membantu meningkatkan keuntungan.
Bisnis UMKM, meskipun terbilang kecil, terus menunjukkan kemajuan yang pesat dan berkontribusi besar terhadap perekonomian negara.
Keberhasilan sektor ini tidak hanya terletak pada skala usahanya, tetapi juga pada kemampuannya untuk bertahan di tengah krisis global, mengingat risikonya yang relatif rendah.
Dengan potensi keuntungan yang cukup menggiurkan, para pelaku UMKM dituntut untuk menerapkan langkah-langkah strategis agar bisa meraih kesuksesan di pasar yang penuh tantangan.
Pengertian UMKM
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) adalah kategori usaha yang melibatkan individu atau badan usaha perorangan dengan skala usaha yang relatif kecil.
UMKM seringkali memiliki jumlah tenaga kerja yang terbatas dan pendapatan tahunan yang tidak sebesar perusahaan besar.
Meski demikian, UMKM berperan sangat penting dalam perekonomian, termasuk menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Peran UMKM sangat berpengaruh terhadap dinamika ekonomi masyarakat.
Bahkan, saat krisis moneter 1998 melanda, sektor UMKM menjadi salah satu kekuatan utama yang mendorong pemulihan ekonomi Indonesia.
UMKM merujuk pada usaha yang dimiliki oleh individu atau badan usaha perorangan yang memiliki potensi produktivitas dan memenuhi kriteria tertentu yang ditetapkan dalam peraturan tersebut.
Hal itu sebagaimana Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
UMKM diakui memiliki kontribusi besar dalam penguatan ekonomi Indonesia.
Pasalnya, sektor ini tidak hanya menciptakan lapangan pekerjaan baru, tetapi juga berperan dalam meningkatkan devisa negara melalui kegiatan ekonomi yang berkelanjutan.
Jenis-jenis UMKM
Dengan kemajuan zaman dan teknologi yang semakin pesat, berbagai jenis bisnis UMKM mulai bermunculan.
Oleh karena itu, untuk mempermudah pelaku UMKM di Indonesia, bisnis produktif ini kini dikelompokkan menjadi lima jenis usaha, yaitu sebagai berikut.
1. Usaha Kuliner
Salah satu jenis usaha UMKM yang paling diminati adalah usaha kuliner, yang tidak memerlukan modal besar.
Kamu bisa menjalankan usaha ini dengan menjual makanan siap saji, makanan beku (frozen food), minuman, atau bahkan bahan baku makanan.
2. Usaha Fashion
Bidang fashion juga menjadi salah satu sektor UMKM yang populer, mencakup pembuatan dan penjualan pakaian, aksesori, topi, hingga sepatu.
Kamu tidak perlu memproduksi barang-barang fashion sendiri. Pasalnya, kamu cukup menjadi reseller, dropshipper, atau menjual pakaian bekas impor.
3. Usaha Kecantikan
Jika kamu tertarik pada dunia kecantikan maka usaha di bidang ini bisa menjadi pilihan yang tepat.
Kamu bisa menjual produk kecantikan, seperti makeup, skincare, dan perlengkapan lainnya, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
4. Usaha Agribisnis
Untuk jenis UMKM agribisnis, yang berkaitan dengan produksi dan penjualan hasil pertanian, kamu membutuhkan tanah yang cukup luas.
Namun, kamu bisa memanfaatkan pekarangan rumah untuk mengembangkan usaha ini dengan produk seperti pupuk, hasil kebun, bibit tanaman, alat berkebun, dan lainnya.
5. Usaha Otomotif
Bidang otomotif juga merupakan pilihan UMKM yang menarik, terutama bagi kalangan muda.
Selain membuka bengkel atau menjual suku cadang kendaraan, kamu juga bisa memulai usaha seperti pencucian mobil/motor, rental kendaraan, atau jual beli aksesori otomotif.
Fungsi UMKM
Selain memahami pengertian UMKM dan berbagai jenisnya, kamu juga perlu mengetahui fungsi penting yang dimiliki oleh usaha skala kecil ini. Ada lima fungsi utama dari UMKM, yaitu:
-Memenuhi kebutuhan masyarakat dengan cepat dan turut menggerakkan perekonomian di sekitarnya.
-Membuka lapangan pekerjaan baru, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran.
-Menciptakan sistem ekonomi yang lebih merata di kalangan masyarakat.
-Mendukung perekonomian Indonesia, bahkan dalam situasi krisis ekonomi.
-Meningkatkan devisa negara.
Kriteria UMKM
Jika kamu berencana memulai usaha dengan modal terbatas maka UMKM adalah pilihan yang tepat.
Namun, sebelum memilih jenis usaha yang akan dijalankan, penting untuk memahami kriteria tertentu agar usaha tersebut dapat dikategorikan sebagai UMKM.
Pentingnya pemahaman ini berkaitan dengan pengurusan izin usaha serta penentuan besaran pajak yang akan dikenakan kepada pemilik UMKM.
Kriteria UMKM tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Usaha Mikro
Usaha mikro adalah jenis usaha yang dikelola oleh individu atau keluarga kecil dengan sumber daya terbatas.
Omzet tahunan usaha mikro ini mencapai Rp300 juta, dengan aset minimal Rp50 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan).
Modal untuk usaha mikro biasanya berasal dari dana pribadi atau pinjaman keluarga.
Contoh usaha mikro di Indonesia antara lain toko kelontong, tukang cukur, warung makan kecil, usaha jahit dan permak pakaian, serta kerajinan tangan.
2. Usaha Kecil
Usaha kecil merupakan usaha yang berdiri sendiri, tidak tergabung sebagai cabang atau anak perusahaan lain, dan dikelola oleh individu atau badan usaha.
Meskipun lebih besar dibandingkan usaha mikro, pasar yang dijangkau masih bersifat lokal atau regional.
Omzet usaha kecil ini berkisar antara Rp300 juta hingga Rp2,5 miliar, dengan aset antara Rp50 juta hingga Rp500 juta, tidak termasuk tanah dan bangunan.
Contoh usaha kecil adalah toko baju, bengkel mobil/motor, percetakan, salon kecantikan, dan peternakan sapi perah.
3. Usaha Menengah
Usaha menengah memiliki cakupan pasar yang lebih luas, baik nasional maupun internasional.
Omzet usaha menengah dapat mencapai antara Rp2,5 miliar hingga Rp50 miliar, dengan aset antara Rp500 juta hingga Rp10 miliar (tidak termasuk lahan dan bangunan).
Strategi Bisnis UMKM
Berikut ini adalah beberapa strategi bisnis UMKM sukses untuk menghadapi persaingan bisnis yang ada dan penting untuk diterapkan.
1. Kualitas Produk
Strategi bisnis UMKM yang sukses memerlukan kemampuan untuk menghasilkan produk barang atau jasa yang lebih unggul dibandingkan pesaing, terutama di sektor bisnis dengan banyak kompetitor.
Meskipun kuantitas produk menjadi penting, kualitas tetap menjadi aspek utama yang akan diperhatikan oleh konsumen sebelum mereka memutuskan untuk membeli, terutama di marketplace.
Oleh karena itu, meskipun dimulai dari usaha kecil, pastikan selalu memproduksi barang dengan kualitas tinggi untuk menarik dan mempertahankan konsumen yang loyal.
2. Perkuat Brand yang Dimiliki
Nama brand atau merek dagang sangat berperan dalam keberhasilan sebuah UMKM.
Sebuah brand yang kuat dapat mempengaruhi keputusan konsumen dan memiliki potensi menghasilkan pendapatan jangka panjang.
Dengan memperkuat nama brand, bisnis akan lebih mudah dikenali di pasar, sehingga memudahkan konsumen untuk memilih produk yang serupa.
3. Mengetahui Pesaing Bisnis
Memahami kompetitor yang ada di pasar adalah hal yang sangat penting.
Dengan mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing, pebisnis dapat menghindari kesalahan yang sama dan mengembangkan strategi yang lebih baik.
Wawasan tentang pesaing memungkinkan untuk memanfaatkan peluang yang ada dan meningkatkan daya saing usaha.
4. Aktif Berpromosi
Untuk memperkuat brand dan meningkatkan daya tarik produk, promosi menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan. Promosi yang efektif akan memperbesar peluang keuntungan.
Kini, ada banyak saluran promosi yang dapat dipilih, disesuaikan dengan anggaran dan kebutuhan bisnis, baik itu melalui media sosial, iklan digital, atau metode tradisional.
5. Kenali Kebiasaan Konsumen
Konsumen adalah kunci keberlangsungan bisnis. Oleh karena itu, penting bagi pebisnis untuk memahami kebiasaan konsumen dalam membeli produk.
Dengan pengetahuan ini, pebisnis dapat memberikan pelayanan yang lebih baik, membangun hubungan yang lebih erat.
Hal itu juga bisa menciptakan loyalitas yang dapat meningkatkan keuntungan dalam jangka panjang.
6. Gunakan Internet Marketing
Seiring dengan meningkatnya kecenderungan konsumen untuk berbelanja dalam suasana yang lebih privat dan terhindar dari keramaian, internet menjadi sarana yang sangat efektif bagi pebisnis untuk berinovasi.
Oleh karena itu, tampilkan produk bisnis kamu di platform digital seperti website, blog, Facebook, dan situs lainnya.
Pastikan untuk memajang foto-foto menarik yang dapat menarik perhatian konsumen, serta aktif berinteraksi dengan mereka untuk membangun hubungan yang lebih dekat.
Strategi bisnis UMKM yang efektif akan memastikan usaha kecil tetap kompetitif dan berkembang di pasar yang penuh tantangan.
Dengan fokus pada kualitas produk, penguatan brand, serta pemanfaatan teknologi, UMKM memiliki potensi besar untuk meraih kesuksesan jangka panjang.