JAKARTA - Analisis saham fundamental adalah langkah penting bagi siapa saja yang ingin memahami investasi melalui pembelian surat bukti kepemilikan modal.
Teknik ini menjadi fondasi utama yang biasa diterapkan oleh para investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada surat bukti kepemilikan modal tertentu.
Dengan pendekatan ini, baik investor maupun trader dapat memperoleh panduan yang jelas untuk menentukan momen yang tepat dalam membeli atau menjual surat bukti kepemilikan modal mereka.
Pada dasarnya, analisis saham fundamental adalah metode yang sangat relevan untuk membangun keputusan investasi yang lebih terarah.
Apa Itu Analisis Saham
Analisis saham merupakan proses mendalam yang dilakukan untuk mengkaji dan mengevaluasi surat bukti kepemilikan modal dari suatu perusahaan.
Tujuannya adalah memahami dan menilai bagaimana kinerja perusahaan tersebut selama ini, sehingga calon investor dapat memutuskan apakah surat bukti kepemilikan modal yang menjadi perhatian mereka pantas untuk dibeli atau tidak.
Kelayakan yang dimaksud di sini merujuk pada potensi surat bukti kepemilikan modal tersebut dalam memberikan keuntungan bagi para investor.
Analisis Saham Fundamental adalah
Analisis saham fundamental adalah metode yang digunakan untuk mendalami berbagai aspek yang berkaitan dengan kondisi keuangan sebuah perusahaan tertentu.
Pendekatan ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam mengenai sifat dasar dan karakteristik operasional dari perusahaan publik yang menjadi fokus analisis.
Melalui proses ini, baik calon investor maupun trader akan mendapatkan panduan untuk menilai surat bukti kepemilikan modal yang ingin mereka investasikan.
Secara umum, terdapat dua pendekatan utama yang biasa diterapkan dalam analisis fundamental surat bukti kepemilikan modal.
1. Pendekatan Analisis Fundamental Top-down
Metode ini memberikan kesempatan bagi investor untuk meninjau kinerja perusahaan secara keseluruhan sebelum menyelami detailnya.
Dengan kata lain, jika kinerja perusahaan secara umum menunjukkan hasil yang baik, maka komponen internal perusahaan juga dapat diasumsikan dalam kondisi yang baik.
Dalam pendekatan ini, terdapat empat aspek utama yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
-Kondisi makro ekonomi global.
-Kondisi makro ekonomi dalam negeri.
-Prospek pertumbuhan tiap sektor usaha.
-Fundamental perusahaan itu sendiri.
Keempat aspek tersebut harus dianalisis untuk memastikan bahwa proyeksi kinerja perusahaan di masa depan menunjukkan potensi yang positif.
Dengan demikian, investor dapat memperoleh keyakinan yang lebih besar sebelum mengambil keputusan investasi.
2. Pendekatan Analisis Fundamental Bottom-up
Sebaliknya, pendekatan ini menuntut investor untuk lebih fokus pada detail spesifik dari kinerja perusahaan.
Dalam hal ini, penting untuk melakukan analisis mendalam, termasuk meninjau laporan keuangan serta memahami tingkat daya saing usaha perusahaan tersebut.
Investor yang menggunakan metode ini harus bersedia mengalokasikan waktu, tenaga, dan energi ekstra untuk melakukan kajian mendetail. Pendekatan ini membutuhkan kesabaran karena prosesnya lebih kompleks dan memakan waktu.
Tujuannya adalah memastikan bahwa setiap aspek kinerja perusahaan yang dipilih untuk investasi fundamental telah dianalisis dengan teliti, sehingga memberikan kepercayaan penuh kepada investor dalam menentukan langkah mereka.
Cara Analisis Saham Fundamental
Penjelasan tentang surat bukti kepemilikan modal ini umumnya dimanfaatkan oleh investor yang memilih pendekatan investasi jangka pendek.
Metode ini berguna dalam membantu mereka mengambil keputusan terkait jual beli surat bukti kepemilikan modal. Terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menerapkannya, yaitu sebagai berikut.
1. Analisis Kinerja dan Kondisi Perusahaan
Langkah ini membutuhkan laporan keuangan sebagai dasar untuk mengevaluasi valuasi surat bukti kepemilikan modal sekaligus memahami kondisi serta performa perusahaan.
Sebelum memutuskan untuk membeli surat bukti kepemilikan modal dari perusahaan tertentu, investor harus cermat meninjau performa perusahaan dan bagaimana kondisi perusahaan tersebut.
Selain memastikan performa perusahaan dalam keadaan baik, penting juga untuk menilai apakah kinerja tersebut dapat bertahan dalam jangka panjang, seperti beberapa tahun ke depan, atau justru berpotensi menurun.
Disarankan pula untuk memilih perusahaan yang menawarkan kenyamanan berinvestasi dalam jangka panjang, seperti 20-30 tahun, atau bahkan seumur hidup, dibandingkan hanya terpaku pada harga surat bukti kepemilikan modal yang murah semata.
2. Menentukan Patokan Harga Wajar Saham
Selain mencari perusahaan yang berkualitas dan memiliki prospek cerah, tujuan utama dari membeli surat bukti kepemilikan modal adalah memperoleh harga yang menguntungkan.
Sebaiknya, investor berusaha mendapatkan surat bukti kepemilikan modal dengan harga di bawah nilai intrinsik perusahaan tersebut.
Untuk itu, diperlukan patokan harga yang dapat membantu menentukan apakah harga surat bukti kepemilikan modal tersebut tergolong murah, mahal, atau sesuai dengan kualitasnya.
Patokan harga ini memungkinkan investor untuk tidak sembarangan membeli. Harga yang ditetapkan sebagai patokan juga harus realistis agar investor tidak mudah terpengaruh oleh fluktuasi pasar.
Dalam menentukan patokan harga, teknik yang bisa digunakan meliputi relative valuation dan intrinsic valuation.
Bagi investor pemula, teknik relative valuation adalah pilihan yang lebih mudah diterapkan.
Dengan pendekatan ini, investor dapat membandingkan surat bukti kepemilikan modal dari satu perusahaan dengan perusahaan lain yang memiliki kesamaan sektor.
Beberapa indikator yang biasa digunakan adalah price to book ratio (rasio harga terhadap nilai buku perusahaan) dan price to earning ratio (rasio harga terhadap laba bersih per lembar surat bukti kepemilikan modal).
3. Pantau dan Evaluasi Saham secara Berkala
Investasi dalam surat bukti kepemilikan modal tidak cukup hanya berhenti pada pembelian saat harga sedang rendah dan penjualan ketika harga tinggi.
Tanpa melakukan pemantauan, investor tidak akan tahu kapan harga surat bukti kepemilikan modal mencapai tingkat yang ideal untuk dijual.
Oleh karena itu, penting bagi investor untuk secara rutin memantau dan mengevaluasi perkembangan surat bukti kepemilikan modal yang dimiliki.
Meskipun terlihat seperti aktivitas yang menyita waktu, langkah ini memberikan kesempatan bagi investor untuk mengoptimalkan keuntungan dari investasi yang sedang dijalankan.
Bagi mereka yang tidak memiliki kemampuan atau waktu untuk melakukan pemantauan dan evaluasi secara langsung, ada opsi untuk bekerja sama dengan tenaga ahli.
Namun, menggunakan jasa profesional semacam ini tentu memerlukan biaya tambahan yang perlu dipertimbangkan.
Perbedaan Analisis Saham Fundamental dan Teknikal
Analisis teknikal dan fundamental saham memiliki sejumlah perbedaan yang mendasar. Empat aspek utama yang membedakannya adalah sebagai berikut.
1. Tujuan
Analisis teknikal bertujuan untuk memperkirakan pergerakan harga saham di masa depan dengan mengandalkan pola historis dari pergerakan harga dan volume perdagangan saham.
Sebaliknya, analisis fundamental bertujuan untuk menilai nilai intrinsik suatu saham dengan mengevaluasi kinerja dan prospek perusahaan yang menerbitkan saham tersebut.
Fokusnya adalah memahami nilai sebenarnya dari saham, bukan hanya pergerakan harganya.
2. Jangka Waktu
Analisis teknikal lebih relevan untuk periode jangka pendek hingga menengah, mulai dari hitungan menit, jam, hari, beberapa bulan, hingga satu tahun.
Hal ini karena analisis teknikal berpusat pada perubahan harga saham yang cepat, sering kali dipengaruhi oleh sentimen pasar dan berita terkini. Sementara itu, analisis fundamental lebih cocok untuk investasi jangka panjang.
Pendekatan ini berfokus pada kinerja perusahaan yang membutuhkan waktu untuk menunjukkan perkembangan seperti peningkatan pendapatan, laba, atau efisiensi operasional, yang biasanya memberikan dampak lebih besar dalam jangka panjang.
3. Sumber Data
Analisis teknikal menggunakan data pergerakan harga dan volume perdagangan saham yang bersumber dari pasar.
Informasi ini dapat diakses melalui berbagai platform seperti grafik saham, broker daring, atau fitur perdagangan waktu nyata seperti Running Trade di Stockbit.
Di sisi lain, analisis fundamental mengandalkan data keuangan dan non-keuangan dari berbagai sumber. Data keuangan, seperti laporan laba rugi, neraca, dan arus kas, biasanya diperoleh dari laporan resmi perusahaan.
Sementara data non-keuangan, seperti berita industri, kondisi ekonomi makro, dan analisis sektor, dapat diperoleh dari media, lembaga riset, atau laporan pemerintah.
4. Metode
Pendekatan analisis teknikal mencakup metode seperti analisis grafik (misalnya triangle, head and shoulder, double bottom), analisis indikator (seperti moving averages, MACD, dan bollinger bands), serta analisis pola candlestick (contohnya pola doji, hammer, dan shooting star).
Sebaliknya, analisis fundamental lebih menekankan pada interpretasi dan penilaian data perusahaan untuk memahami prospek bisnis, kondisi keuangan, dan nilai intrinsik saham.
Meski lebih berfokus pada kualitas data, analisis ini juga mencakup perhitungan matematis, seperti rasio keuangan (Return on Equity [ROE], Earnings per Share [EPS], Debt to Equity Ratio [DER]) dan indikator valuasi seperti Price to Earnings Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), serta rasio Price Earnings to Growth (PEG).
Rasio-rasio ini memberikan pandangan objektif terhadap kinerja dan valuasi perusahaan yang bersangkutan.
Sebagai penutup, analisis saham fundamental adalah metode untuk memahami nilai intrinsik perusahaan melalui evaluasi kinerja dan prospek bisnis, guna mendukung keputusan investasi yang cermat.