Infrastruktur

Indonesia Siap Unjuk Kepemimpinan Infrastruktur Global di ICI 2025 Jelang KTT G7 Kanada

Indonesia Siap Unjuk Kepemimpinan Infrastruktur Global di ICI 2025 Jelang KTT G7 Kanada
Indonesia Siap Unjuk Kepemimpinan Infrastruktur Global di ICI 2025 Jelang KTT G7 Kanada

JAKARTA – Indonesia bersiap mencuri perhatian dunia dengan memperlihatkan kepemimpinan dan visi strategisnya di bidang infrastruktur melalui gelaran International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 yang akan berlangsung pada 11 hingga 12 Juni 2025 di Jakarta International Convention Center (JICC). Ajang ini menjadi langkah diplomasi ekonomi penting menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 yang digelar di Kanada pada 15 hingga 17 Juni 2025.

Konferensi internasional tersebut dirancang untuk mempertemukan para pemangku kepentingan dari berbagai sektor, mulai dari pemerintah, investor swasta, lembaga keuangan, hingga filantropi global, guna membahas masa depan pembangunan infrastruktur Indonesia dan dunia.

Menyambut KTT G7: Unjuk Gigi Diplomasi Ekonomi

Indonesia tidak hanya sekadar menjadi tuan rumah, namun juga membawa portofolio konkret proyek-proyek strategis yang siap ditawarkan kepada investor. Hal ini mencerminkan kesiapan Indonesia untuk berperan aktif dalam forum-forum internasional, termasuk dalam pembahasan global di KTT G7.

Muhammad Rachmat Kaimuddin, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, menekankan pentingnya ICI 2025 sebagai forum yang tidak hanya diskursif, namun juga solutif dan implementatif.

“Kami datang dengan portofolio konkret, kebijakan yang mendukung, dan semangat kolaborasi. ICI 2025 adalah momentum bagi Indonesia untuk memimpin transformasi infrastruktur global,” tegas Rachmat dalam konferensi pers Sosialisasi ICI 2025 yang digelar di Press Room Kementerian Komunikasi dan Digital, Jakarta.

Proyeksi Anggaran Infrastruktur Meningkat Tiga Kali Lipat

Menurut Rachmat, kebutuhan anggaran pembangunan infrastruktur selama lima tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto diperkirakan mencapai tiga kali lipat dibandingkan periode sebelumnya. Anggaran jumbo tersebut dibutuhkan untuk mendukung pencapaian target-target besar seperti pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen, swasembada pangan, serta swasembada energi.

Dalam konteks ini, ICI 2025 menjadi panggung untuk menyatukan seluruh pemangku kepentingan dalam satu meja dialog dan kolaborasi. Hingga awal Juni ini, sekitar 80-90 persen kuota peserta telah terisi. “Hingga saat ini, sekitar 80-90 persen kuota peserta telah terisi, termasuk perwakilan pemerintah, investor swasta, lembaga keuangan, dan filantropi global. Pendaftaran masih dibuka hingga 5 Juni 2025,” jelas Rachmat.

Lima Pilar Kunci ICI 2025: Visi Jangka Panjang Infrastruktur Indonesia

Rachmat juga mengungkapkan bahwa ICI 2025 akan mengangkat lima pilar utama pembangunan infrastruktur, yang dirancang untuk menjawab tantangan masa depan dan mempercepat pencapaian tujuan pembangunan nasional. Kelima tema tersebut antara lain:

-Future-Proofing Cities: Menyusun masa depan kota-kota Indonesia melalui infrastruktur perkotaan yang berkelanjutan dan tahan terhadap perubahan zaman.

-Connecting the Archipelago: Menyatukan Nusantara melalui penguatan konektivitas darat, laut, dan udara.

-Infrastructure for Livability: Mewujudkan kawasan hunian modern dan layak huni sebagai dasar kehidupan masyarakat.

-Resilient by Design: Mendesain infrastruktur yang tangguh dalam menghadapi perubahan iklim dan bencana alam.

-Unlocking Capital: Mendorong inovasi dalam pembiayaan infrastruktur serta menciptakan kemudahan berinvestasi.

Forum ini akan diisi dengan sesi pleno, diskusi tematik, pameran proyek strategis, serta business matching dan pertemuan bilateral yang diharapkan mampu mempercepat realisasi investasi dan kolaborasi antar negara dan sektor swasta.

Pre-Event Sejak April: Persiapan Matang untuk Proyek Prioritas

Sejak April 2025, berbagai rangkaian pre-event telah digelar secara intensif. Kegiatan ini melibatkan banyak kementerian dan lembaga internasional dalam rangka menyaring proyek-proyek prioritas yang siap ditawarkan kepada para investor.

Keikutsertaan Indonesia dalam forum ini menegaskan posisi strategisnya sebagai penggerak pembangunan infrastruktur berkelanjutan di kawasan Asia, sekaligus memperlihatkan kesiapan negara ini untuk bersaing dan berkolaborasi di panggung global.

Infrastruktur Sebagai Fondasi Pertumbuhan

Herzaky Mahendra Putra, Staf Khusus Bidang Komunikasi Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, turut menyampaikan bahwa komitmen Indonesia terhadap pembangunan infrastruktur tak pernah surut. Bahkan, saat ini infrastruktur dijadikan sebagai fondasi utama pertumbuhan ekonomi nasional.

“Infrastruktur adalah fondasi pertumbuhan ekonomi. Melalui ICI, kami ingin menunjukkan progres dan rencana pembangunan ke depan,” ujar Herzaky dalam acara sosialisasi yang dimoderatori oleh Staf Khusus Menteri Komunikasi dan Digital, Arnanto Nurprabowo.

Lebih jauh, Herzaky menambahkan bahwa infrastruktur tidak hanya sebatas fisik, namun juga menyangkut konektivitas digital, keberlanjutan lingkungan, dan inklusivitas sosial.

Infrastruktur Digital Juga Jadi Sorotan

Pada ICI 2025 nanti, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, dijadwalkan akan menyampaikan materi mengenai infrastruktur digital, pengembangan smart city, serta peran digitalisasi dalam mendukung sektor perbankan dan kegiatan ekonomi lainnya.

Arnanto Nurprabowo, selaku moderator sekaligus Staf Khusus Menkomdigi, mengajak seluruh elemen media dan operator seluler untuk berperan aktif menyebarkan informasi terkait ICI 2025 ke masyarakat luas.

“Kami mengajak media dan operator seluler untuk membantu menyosialisasikan ICI 2025 agar masyarakat lebih memahami pentingnya infrastruktur dalam kehidupan sehari-hari,” tutur Arnanto.

Harapan Besar pada ICI 2025

Dengan dukungan peserta dari berbagai negara, termasuk investor besar dan institusi keuangan global, ICI 2025 diharapkan menjadi katalis percepatan pembangunan serta platform kolaborasi lintas sektor dan lintas negara. Forum ini diharapkan tidak hanya menghasilkan wacana, tetapi juga komitmen nyata yang dapat langsung diimplementasikan di lapangan.

Konferensi ini juga akan menjadi momen penting bagi Indonesia untuk menegaskan posisinya sebagai hub utama infrastruktur berkelanjutan di Asia, sekaligus memperkuat daya tawar menjelang keterlibatannya dalam pertemuan KTT G7 di Kanada.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index