JAKARTA - Apa itu sistem penggerak depan? Sistem penggerak depan pada mobil umumnya digunakan oleh banyak produsen kendaraan di Indonesia.
Secara teknis, sistem ini mengandalkan roda depan untuk menggerakkan mobil. Konsumen di Indonesia cenderung lebih menyukai mobil dengan penggerak roda depan, meskipun ada juga persaingan dari sistem penggerak roda belakang.
Untuk memahami lebih jauh tentang apa itu sistem penggerak depan, penting untuk mengenal berbagai kelebihan, kekurangan, serta cara kerjanya. Yuk, simak penjelasan lebih lanjut!
Apa Itu Sistem Penggerak Depan?
Apa itu sistem penggerak depan? Penggerak roda depan, atau yang lebih dikenal dengan FWD (Front Wheel Drive), adalah sistem di mana tenaga dari mesin disalurkan melalui transmisi ke roda depan, sehingga roda tersebut yang akan berputar untuk menggerakkan mobil. Sistem ini pertama kali diterapkan pada mobil sejak tahun 1930-an.
Dengan sistem ini, posisi mesin terletak di depan dan terpasang secara melintang, yang dikenal juga dengan sebutan FE (Front Engine).
Sistem penggerak depan kini semakin banyak digunakan pada berbagai jenis kendaraan, mulai dari SUV, City Car, Hatchback, hingga MPV.
Beberapa contoh mobil yang menggunakan sistem ini antara lain Honda Jazz, Mazda, Toyota Yaris, Honda Mobilio, Mini Cooper, Daihatsu Sigra, dan lain sebagainya.
Kelebihan dan Kekurangan Sistem Penggerak Depan
Memahami kelebihan dan kekurangan dari sistem penggerak depan sangat penting agar Anda bisa memilih mobil dengan spesifikasi yang sesuai kebutuhan. Berikut adalah beberapa keuntungan dan kerugian dari sistem penggerak roda depan.
Kelebihan sistem penggerak depan
Ada berbagai keunggulan yang ditawarkan oleh mobil dengan sistem penggerak roda depan, di antaranya:
-Mobil yang menggunakan sistem FWD biasanya dijual dengan harga yang lebih terjangkau. Ini karena desain dan komponen yang digunakan lebih sederhana dibandingkan dengan sistem penggerak lainnya.
-Mesin mobil FWD dapat langsung mentransfer tenaga ke roda depan, tanpa perlu melalui proses tambahan seperti gardan untuk mengalirkan tenaga ke roda belakang.
-FWD memerlukan lebih sedikit komponen, dan tidak ada sistem gigi transmisi yang rumit. Tenaga disalurkan langsung dari mesin ke roda depan.
-Mobil FWD cenderung lebih ringan, yang membuatnya lebih efisien dalam hal konsumsi bahan bakar.
-Dengan desain yang lebih kompak, ruang kabin mobil FWD dapat dimanfaatkan lebih maksimal, menjadikannya pilihan tepat untuk mobil keluarga atau kendaraan yang digunakan di perkotaan.
-Mobil dengan penggerak roda depan memiliki traksi yang lebih baik, terutama dalam kondisi jalan licin atau hujan.
Roda depan yang menarik kendaraan membantu distribusi berat mesin yang ada di depan, memberikan daya cengkeram yang lebih stabil.
Kekurangan sistem penggerak depan
Namun, ada juga beberapa kekurangan dari sistem penggerak roda depan, yang perlu dipertimbangkan:
-Mobil FWD kurang cocok untuk dikendarai dengan kecepatan tinggi. Kendaraan dengan mesin yang terletak di depan cenderung lebih sulit dikendalikan saat melaju cepat, terutama jika kabin penuh penumpang.
-Stabilitas kendaraan saat melaju cepat juga bisa terganggu. Penggerak roda depan membuat mobil cenderung lebih sensitif terhadap pergerakan kiri-kanan, mengurangi kestabilan saat berkendara pada kecepatan tinggi.
-Kendaraan ini tidak ideal untuk menanjak, karena secara teknis roda depan bekerja untuk menarik beban mobil, bukan mendorongnya.
-FWD rentan mengalami kerusakan jika terjadi benturan, karena bagian kemudi dan sistem penggerak berada di roda yang sama.
-Komponen yang sering mengalami kerusakan termasuk rack steer, inner CV joint, dan outer CV joint. Oleh karena itu, disarankan untuk mengemudi dengan hati-hati agar menghindari biaya perbaikan yang cukup mahal.
Cara Kerja Mobil Penggerak Roda Depan
Mobil yang mengandalkan sistem penggerak roda depan bekerja dengan cara mengalirkan tenaga dari mesin ke transmisi roda depan, yang membuat kendaraan dapat bergerak maju.
Secara lebih teknis, proses ini dimulai dari output mesin yang terletak secara melintang, yang kemudian dihubungkan dengan poros roda menuju transmisi, baik itu transmisi manual maupun otomatis, melalui transaxle yang dilengkapi dengan differential.
Selanjutnya, komponen yang disebut CV Joint (Constant Velocity Joint) berfungsi untuk meneruskan putaran dari differential menuju roda, dengan fleksibilitas yang memungkinkan perputaran pada berbagai sudut.
Perbedaan Sistem Penggerak Roda Depan dan Belakang
Faktor sistem penggerak, baik itu depan (FWD) maupun belakang (RWD), sering menjadi pertimbangan utama bagi calon pembeli mobil.
Meskipun penggerak roda depan lebih banyak diterapkan pada mobil modern, beberapa produsen masih memilih menggunakan sistem penggerak roda belakang. Berikut ini adalah beberapa perbedaan antara sistem penggerak roda depan dan belakang:
Mode Penggerak
Pada sistem FWD (Front Wheel Drive), tenaga mesin disalurkan langsung ke dua roda depan. Sistem ini tidak melalui gardan karena poros roda langsung terhubung dengan mesin dan transmisi.
Sebaliknya, sistem RWD (Rear Wheel Drive) menyalurkan tenaga ke roda belakang dengan bantuan gardan yang menghubungkan mesin ke roda tersebut.
Suara
Mobil dengan penggerak roda depan biasanya tidak menghasilkan suara bising saat berjalan, karena tidak ada komponen gardan yang bergerak. Suara mesin mobil pun terdengar lebih halus.
Berbeda dengan penggerak roda belakang, yang cenderung menghasilkan suara lebih keras akibat adanya komponen gardan yang bekerja selama perjalanan.
Bahan Bakar
Pada mobil FWD, tenaga yang disalurkan ke roda depan tidak mengalami banyak kerugian mekanis, sehingga tenaga yang dihasilkan besar namun tetap efisien dalam penggunaan bahan bakar.
Sebaliknya, penggerak roda belakang cenderung lebih boros bahan bakar karena bobot kendaraan yang lebih berat dan penggunaan komponen mesin yang lebih banyak.
Kabin
Ruang kabin pada mobil FWD lebih luas dan memiliki lantai yang rata, berkat posisi mesin yang berada di bagian depan. Mobil ini sering direkomendasikan sebagai kendaraan keluarga karena interior yang lebih lapang.
Sementara itu, mobil RWD memiliki ruang kabin yang lebih sempit, terutama pada bagian kaki penumpang, karena tata letak mesin yang membujur dan memerlukan ruang lebih besar.
Terlebih lagi, adanya terowongan untuk transmisi dan as kopel mengurangi ruang interior, menjadikan lantai kabin tidak rata.
Ketahanan Ban
Pada mobil FWD, ban depan akan lebih cepat aus karena tenaga disalurkan langsung ke roda depan. Oleh karena itu, perawatan rutin pada ban dan komponen kaki-kaki mobil sangat diperlukan untuk menjaga kondisi agar tetap optimal.
Sebaliknya, pada mobil RWD, roda depan hanya berfungsi untuk kemudi, sedangkan roda belakang berfungsi sebagai penggerak.
Beban kerja yang terbagi ini membuat usia ban dan komponen lainnya lebih panjang, sehingga ketahanan ban dan sistem suspensi lebih terjaga.
Kendali di Jalanan
Mobil dengan sistem penggerak roda depan (FWD) rentan mengalami understeer saat dikendarai, terutama pada kecepatan tinggi.
Saat mobil berbelok kiri atau kanan, terkadang mobil malah terus berjalan lurus dan tidak mengikuti belokan, yang disebut understeer atau kehilangan kendali.
Kondisi ini dapat berisiko menyebabkan kecelakaan, sehingga untuk meminimalkan potensi understeer, sebaiknya kurangi pedal gas saat memasuki tikungan dengan kecepatan tinggi.
Saat melaju di jalanan yang menanjak, licin, atau tidak beraspal, mobil FWD lebih mudah mengalami selip, terutama jika membawa beban berat.
Pada saat seperti ini, pengemudi perlu berhati-hati. Sementara itu, mobil dengan penggerak roda belakang (RWD) cenderung mengalami oversteer, di mana bagian belakang mobil bisa tergelincir keluar dari jalur belokan saat melaju cepat, menyebabkan hilangnya traksi pada ban.
Untuk mengatasi hal ini, pengemudi perlu mengurangi kecepatan dengan mengurangi pedal gas dan mengarahkan kemudi berlawanan arah atau setidaknya menjaga mobil agar tetap lurus.
Keunggulan dari mobil penggerak roda belakang adalah lebih mudah melaju di jalan menanjak, karena daya dorongnya lebih kuat dan tidak mudah selip.
Mesin yang terpisah jauh dari penggerak roda belakang membuat mobil RWD lebih tahan terhadap beban dan kerusakan.
Sistem power steering pada mobil RWD juga lebih ringan, karena memiliki radius putar yang lebih panjang dan ban depan yang lebih bebas bergerak, tanpa adanya drive shaft seperti pada FWD.
Pada dasarnya, kunci untuk mengemudi mobil dengan sistem penggerak depan adalah memilih jalan yang baik dan menghindari kecepatan tinggi di jalan dengan kontur yang tidak rata.
Jika pengemudi belum terbiasa, disarankan untuk lebih berhati-hati agar tidak perlu mengeluarkan biaya tinggi untuk perbaikan.
Mobil penggerak depan ini tidak cocok untuk pengemudi yang cenderung agresif, karena kendaraan ini membutuhkan pengendalian yang lebih halus dan hati-hati.
Sebagai penutup, memahami apa itu sistem penggerak depan akan membantu Anda memilih mobil yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya berkendara, sehingga pengalaman berkendara Anda menjadi lebih nyaman dan aman.