pengertian remunerasi

Pengertian Remunerasi, Jenis, Manfaat, hingga Contohnya

Pengertian Remunerasi, Jenis, Manfaat, hingga Contohnya
pengertian remunerasi

JAKARTA - Pengertian remunerasi merujuk pada hak yang diterima oleh karyawan sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah mereka lakukan. 

Istilah ini mungkin masih terdengar asing bagi sebagian orang, padahal ia sangat terkait dengan aktivitas kerja, terutama bagi mereka yang bekerja di sektor pemerintah atau swasta. 

Remunerasi mencakup segala bentuk kompensasi yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan sebagai imbalan atas kontribusinya.

Sebelum menandatangani kontrak kerja, penting untuk menanyakan kepada bagian HR mengenai berbagai keuntungan atau manfaat yang akan Anda dapatkan sebagai bagian dari remunerasi yang ditawarkan perusahaan. 

Dengan memahami pengertian remunerasi secara mendalam, Anda dapat lebih bijak dalam membuat keputusan terkait pekerjaan yang akan Anda jalani.

Pengertian Remunerasi secara Umum

Pengertian remunerasi merujuk pada pemberian penghargaan atau imbalan yang diterima oleh individu atas pekerjaan dan kontribusi yang dilakukan secara rutin di tempat kerjanya. 

Remunerasi ini berkaitan erat dengan sistem penggajian di perusahaan, yang bisa berupa uang atau bentuk lain sebagai apresiasi atas pencapaian karyawan.

Setiap perusahaan menetapkan besaran remunerasi yang bervariasi, dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kondisi keuangan perusahaan, durasi dan masa kerja karyawan, kebijakan internal, serta peraturan pemerintah yang berlaku. 

Selain itu, permintaan dan penawaran terhadap tenaga kerja juga memainkan peran dalam menentukan besaran tersebut.

Secara umum, remunerasi dapat dipahami sebagai gaji yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan sebagai bentuk penghargaan terhadap kinerja mereka. Pembayaran gaji ini dilakukan secara rutin, biasanya setiap bulan. 

Namun, selain berupa uang, imbalan ini juga bisa berupa hadiah atau bentuk lain yang setara dengan hasil kerja seseorang.

Definisi Remunerasi Menurut Para Ahli

Berikut adalah beberapa definisi mengenai definisi remunerasi menurut para ahli:

Mochamad Surya (2004)

Remunerasi adalah bentuk imbalan yang diterima oleh pegawai sebagai penghargaan atas kontribusinya terhadap perusahaan atau tempat kerjanya.

Rosenberg (1983)

Remunerasi mencakup upah serta berbagai manfaat finansial lainnya yang diterima oleh tenaga kerja sebagai hasil dari pekerjaan yang telah dilakukan.

Komaruddin (1983)

Remunerasi adalah bentuk penghargaan atas prestasi yang dicapai oleh pegawai dalam usaha mencapai tujuan perusahaan.

Business Dictionary

Remunerasi merujuk pada imbalan yang diberikan kepada pegawai dalam bentuk pembayaran gaji atau upah, yang meliputi juga tunjangan seperti program medis, mobil perusahaan, pensiun, bonus, insentif tunai, serta nilai moneter dari insentif non tunai.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Remunerasi adalah pemberian imbalan atau penghargaan kepada tenaga kerja atas kontribusinya kepada organisasi atau perusahaan.

Faktor yang Dapat Mempengaruhi Besaran Remunerasi

Terdapat sejumlah faktor yang memengaruhi besar kecilnya remunerasi yang diterima oleh seorang karyawan dalam suatu perusahaan. Faktor-faktor tersebut meliputi:

Kebijakan Internal Perusahaan

Setiap perusahaan memiliki tolok ukur tersendiri dalam menentukan besaran remunerasi bagi para pegawainya. Ukuran tersebut biasanya disesuaikan dengan kemampuan finansial perusahaan. 

Semakin besar pendapatan atau laba yang dihasilkan, maka biasanya semakin tinggi pula kompensasi yang diberikan kepada karyawan.

Kinerja dan Kontribusi Pegawai

Tingkat produktivitas serta sumbangsih nyata yang diberikan oleh seorang pegawai terhadap pencapaian tujuan perusahaan turut menjadi pertimbangan penting dalam menentukan remunerasi. 

Semakin signifikan kontribusinya, maka akan semakin besar pula hak imbalannya.

Kemampuan dan Pencapaian Individu

Pegawai yang menunjukkan keahlian khusus atau memiliki keunggulan tertentu di bidangnya umumnya memperoleh penghargaan dalam bentuk remunerasi tambahan, sebagai bentuk apresiasi atas prestasi yang diraih.

Tingkat atau Jenjang Pekerjaan

Beberapa perusahaan menerapkan sistem pengelompokan pegawai berdasarkan level pekerjaan atau masa kerja. 

Pegawai yang berada di level atau golongan yang lebih tinggi, atau yang telah lama mengabdi, biasanya akan menerima remunerasi yang lebih besar dibandingkan dengan pegawai baru atau yang berada di jenjang lebih rendah.

Jenis Remunerasi yang Penting Untuk Dipahami

Setelah memahami arti dari remunerasi serta faktor-faktor yang memengaruhi pemberiannya, penting juga untuk mengetahui berbagai bentuk remunerasi yang biasa diterima oleh karyawan dari perusahaan. 

Berikut ini adalah beberapa jenis remunerasi yang umum diberikan:

Gaji Pokok

Gaji merupakan bentuk utama remunerasi yang diberikan secara rutin dan tetap, biasanya dibayarkan setiap bulan. Besaran gaji ini bisa bervariasi tergantung pada metode penghitungan, seperti upah per jam, harian, atau bulanan. 

Penentuan nominal gaji biasanya mempertimbangkan keterampilan individu, masa kerja, posisi jabatan, dan standar gaji pada sektor industri sejenis di wilayah tersebut.

Komisi

Komisi adalah pembayaran yang diberikan setelah karyawan berhasil menyelesaikan tugas tertentu, khususnya yang berkaitan dengan penjualan. 

Jenis remunerasi ini umum digunakan di industri seperti properti, ritel, atau usaha berbasis target penjualan lainnya. Besaran komisi umumnya tergantung pada hasil atau volume transaksi yang dicapai.

Bonus dan Insentif

Bonus diberikan sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian atau kontribusi karyawan di luar standar yang ditetapkan, biasanya bersifat tidak tetap dan hanya diberikan dalam situasi atau periode tertentu. 

Sementara itu, insentif merupakan tambahan penghasilan yang bertujuan untuk mendorong peningkatan performa kerja, dan sering kali diberikan setelah karyawan menyelesaikan tugas tambahan di luar tanggung jawab utamanya.

Upah Harian atau Per Jam

Upah adalah jenis remunerasi yang dihitung berdasarkan jumlah jam atau hari kerja. Semakin banyak waktu yang dihabiskan untuk bekerja, semakin tinggi jumlah upah yang diterima. 

Pemberian upah ini juga diatur dalam regulasi pemerintah, seperti yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.

Remunerasi Tambahan Lainnya

Selain bentuk-bentuk di atas, ada juga remunerasi tambahan seperti uang perjalanan dinas. Tunjangan ini diberikan kepada karyawan yang melakukan tugas luar kota, dan biasanya dihitung per hari kerja. 

Komponennya mencakup biaya transportasi, tempat tinggal, konsumsi, serta uang saku. Jenis remunerasi ini umum ditemukan di lingkungan kerja pemerintahan maupun swasta.

Keuntungan Remunerasi

Remunerasi memberikan keuntungan berupa kompensasi tambahan yang tidak selalu langsung berbentuk uang. 

Imbalan ini bisa berupa tunjangan dalam berbagai bentuk, baik finansial maupun non-materiil, yang diberikan oleh perusahaan kepada para pekerjanya. 

Umumnya, manfaat dari sistem remunerasi ini dikenal dengan istilah tunjangan. Berikut adalah beberapa bentuk manfaat yang termasuk dalam kategori remunerasi:

Tunjangan Hari Raya (THR)

Salah satu bentuk kompensasi tambahan yang umum diberikan adalah THR atau Tunjangan Hari Raya. Di Indonesia, THR menjadi hak karyawan yang biasanya dibayarkan menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri. 

Jumlah THR umumnya setara dengan satu kali gaji pokok dan paling lambat diberikan 14 hari sebelum hari raya berlangsung.

Kompensasi Lembur

Lembur termasuk dalam bentuk remunerasi yang harus diperhitungkan secara akurat dan sesuai aturan. 

Karena bersinggungan langsung dengan regulasi ketenagakerjaan, maka ada ketentuan hukum yang mengatur mengenai durasi dan upah lembur. 

Perusahaan tidak diperbolehkan memberikan tugas lembur secara berlebihan atau tanpa mengikuti ketentuan yang berlaku. 

Idealnya, jika perusahaan memerlukan tenaga tambahan di luar jam kerja, maka sebaiknya hal tersebut dikomunikasikan dan mendapat persetujuan dari pihak karyawan.

Perlindungan Kesehatan

Pemberian asuransi kesehatan juga merupakan bentuk perhatian perusahaan terhadap kemungkinan risiko pekerjaan yang dihadapi oleh karyawan. 

Semakin tinggi potensi bahaya dalam pekerjaan yang dilakukan, maka semakin besar pula nilai perlindungan asuransi yang diberikan. 

Asuransi ini menjadi langkah preventif untuk memastikan kesejahteraan tenaga kerja tetap terjaga selama menjalankan tugasnya.

Uang Pesangon

Ketika masa kerja seorang karyawan telah usai, baik karena pengunduran diri maupun pemutusan hubungan kerja, perusahaan biasanya akan memberikan uang pesangon. 

Nilai pesangon ini tidak seragam, melainkan bergantung pada masa kerja dan kebijakan internal perusahaan yang berlaku.

Hak Cuti

Tak semua bentuk remunerasi diterjemahkan dalam uang. Salah satu bentuk imbalan non-finansial yang juga memiliki nilai penting bagi karyawan adalah cuti kerja. 

Meskipun cuti tidak diberikan dalam bentuk tunai, waktu istirahat ini sangat berharga karena memberikan kesempatan bagi karyawan untuk beristirahat, memulihkan energi, atau mengurus keperluan pribadi tanpa kehilangan hak atas pekerjaannya.

Contoh Remunerasi

Contoh sistem remunerasi yang efektif dapat dilihat dari bagaimana perusahaan mengelola skema pemberian gaji secara sistematis dan terstruktur. 

Terdapat dua faktor utama yang perlu diperhatikan oleh perusahaan saat menentukan jumlah gaji bagi karyawan, yaitu sebagai berikut:

Gaji yang Disesuaikan dengan Kinerja Karyawan

Besaran upah seharusnya mencerminkan tanggung jawab serta tingkat kesulitan pekerjaan yang dijalankan. 

Karyawan yang memikul beban kerja lebih berat dan menghadapi risiko yang lebih tinggi patut menerima kompensasi yang lebih besar. 

Sebagai bentuk penghargaan terhadap loyalitas dan prestasi, perusahaan idealnya menyediakan gaji yang layak bagi tenaga kerja yang berkontribusi tinggi. 

Tujuan dari hal ini adalah untuk mempertahankan sumber daya manusia yang unggul agar tidak mencari peluang di luar perusahaan. 

Proses penentuan gaji sebaiknya dilakukan melalui dialog terbuka antara manajemen dan karyawan, sehingga terjadi kesepahaman dan rasa saling menghargai, serta dapat mendukung pencapaian target perusahaan.

Pemberian Kenaikan Gaji

Untuk memelihara semangat kerja serta memperkuat loyalitas karyawan, perusahaan dapat menerapkan kebijakan peningkatan gaji bagi karyawan yang dianggap pantas mendapatkannya. 

Kenaikan ini dapat diberikan berdasarkan masa kerja di perusahaan atau atas dasar pencapaian kerja yang memberi dampak positif terhadap pendapatan perusahaan. 

Setiap organisasi tentu memiliki pertimbangan tersendiri dalam menentukan kebijakan kenaikan gaji, baik dari segi waktu pemberian maupun kriteria penilaian yang digunakan.

Manfaat Remunerasi

Setiap perusahaan, baik yang bergerak di sektor publik maupun swasta, tentu memiliki target atau sasaran yang ingin dicapai. 

Oleh karena itu, ketika karyawan mampu memberikan kontribusi terhadap tercapainya tujuan tersebut, perusahaan akan memberikan imbalan berupa remunerasi. 

Hal ini merupakan bentuk penghargaan atas dedikasi berupa waktu, tenaga, dan pikiran yang telah dicurahkan oleh para pegawai. Beberapa manfaat dari sistem remunerasi antara lain:

Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

SDM merupakan elemen penting dan menjadi aset utama dalam operasional perusahaan. 

Dengan adanya SDM yang memiliki kompetensi tinggi, perusahaan dapat menjalankan proses kerja secara lebih efisien dan terarah guna mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan. 

Sistem remunerasi turut mendorong peningkatan kualitas SDM karena menjadi motivasi untuk bekerja secara lebih profesional dan maksimal.

Menjaga SDM Tetap Produktif

Para karyawan harus dipelihara dan dikelola dengan baik, mengingat peran penting mereka dalam menjaga kelangsungan dan kinerja perusahaan. 

Ketika karyawan menerima penghargaan yang layak dalam bentuk remunerasi, mereka akan terdorong untuk tetap produktif. 

Selain itu, kebijakan ini juga berfungsi sebagai langkah preventif terhadap potensi munculnya praktik-praktik negatif seperti korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam lingkungan kerja.

Mendorong Terbentuknya Persaingan yang Sehat

Dalam lingkungan kerja yang dinamis, kolaborasi antarkaryawan memang penting, namun persaingan internal juga tidak bisa dihindari.

Sistem remunerasi yang adil dan transparan dapat memacu terjadinya persaingan positif di antara karyawan untuk menunjukkan performa terbaik. 

Hal ini akan memperkuat semangat kerja individu sekaligus mendukung terciptanya tim yang solid dan kompetitif.

Meningkatkan Kesejahteraan Karyawan

Salah satu tolok ukur keberhasilan manajemen SDM adalah tingkat kesejahteraan pegawai. 

Remunerasi yang layak berkontribusi besar terhadap peningkatan taraf hidup karyawan, yang secara tidak langsung akan berdampak pada meningkatnya motivasi dan produktivitas mereka di tempat kerja.

Mewujudkan Sistem Tata Kelola Perusahaan yang Efektif

Meski pemberian remunerasi membutuhkan alokasi dana yang cukup besar dari perusahaan, investasi ini dapat memberikan dampak jangka panjang yang positif. 

SDM yang kompeten dan produktif akan menciptakan stabilitas internal, sehingga perusahaan tidak perlu sering melakukan proses rekrutmen yang memakan biaya tinggi. 

Dengan demikian, perusahaan dapat menjalankan tata kelola yang lebih efisien dan berorientasi pada hasil.

Peraturan Remunerasi

Remunerasi sebenarnya mencakup berbagai aspek, namun istilah ini paling sering dikaitkan dengan sistem penggajian di lembaga pemerintahan. 

Dalam konteks instansi pemerintah, kebijakan mengenai remunerasi diterapkan sebagai upaya untuk menata ulang sistem penghasilan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS). 

Tujuan utama dari penerapan kebijakan ini adalah untuk mendorong peningkatan kinerja serta rasa tanggung jawab para PNS terhadap tugas-tugas mereka, sekaligus mengurangi potensi tindakan korupsi.

Beberapa regulasi yang menjadi dasar hukum dalam pelaksanaan sistem remunerasi tersebut di antaranya:

a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

b. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 yang merupakan perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 mengenai Pokok-Pokok Kepegawaian.

c. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 yang berisi tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.

d. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang 2005–2025.

e. Konvensi ILO Nomor 100 yang telah diratifikasi Indonesia pada tahun 1999, yang menyatakan bahwa pekerjaan dengan nilai atau bobot yang setara harus memperoleh imbalan yang setara pula.

Dari penjabaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa remunerasi merupakan bentuk penghargaan atau kompensasi yang diberikan kepada karyawan sebagai balasan atas kontribusi mereka yang bersifat berkelanjutan terhadap pekerjaan yang dijalankan. 

Melalui pemberian remunerasi, diharapkan tercipta hubungan yang harmonis antara perusahaan dan karyawan. 

Selain mendorong peningkatan loyalitas, kebijakan ini juga memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan serta pengembangan kualitas individu dalam lingkungan kerja.

Sebagai penutup, pengertian remunerasi merujuk pada bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan atas kontribusinya, yang bertujuan mendorong kinerja serta memperkuat hubungan profesional di lingkungan kerja.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index