definisi instrumen kredit

Definisi Instrumen Kredit, Bentuk, hingga Kelebihannya

Definisi Instrumen Kredit, Bentuk, hingga Kelebihannya
definisi instrumen kredit

JAKARTA - Definisi instrumen kredit adalah alat transaksi yang memungkinkan pembelian barang atau jasa dengan cara mencicil pembayaran.

Dalam kehidupan yang semakin modern dan berkembang pesat dengan teknologi, berbagai aspek hidup, termasuk cara kita bertransaksi, mengalami perubahan signifikan. 

Meskipun transaksi tunai masih banyak digunakan, kemajuan teknologi telah menciptakan alternatif yang lebih praktis, yaitu transaksi non-tunai.

Bagi mereka yang tidak selalu membawa uang tunai atau tidak memiliki dana cukup untuk membeli barang, sistem kredit memberikan solusi yang memungkinkan pembelian barang dengan pembayaran secara bertahap. 

Penggunaan instrumen kredit memungkinkan konsumen untuk membeli barang atau jasa yang diinginkan dengan cara mencicil sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh penjual.

Namun, penting untuk diingat bahwa instrumen kredit juga memiliki batas limit tertentu yang perlu dipatuhi oleh penggunanya. 

Dalam pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan lebih lanjut tentang definisi instrumen kredit, bagaimana cara kerjanya, dan hal-hal yang perlu dipertimbangkan saat menggunakan fasilitas ini. 

Definisi Kredit

Sebelum membahas lebih jauh tentang instrumen kredit, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu pengertian kredit itu sendiri. Kredit berasal dari kata Latin "credere" yang berarti kepercayaan. 

Dengan demikian, kredit dibangun atas dasar saling percaya antara pemberi pinjaman (kreditur) dan peminjam (debitur), yang percaya bahwa peminjam akan memenuhi kewajibannya di masa depan, baik berupa barang, uang, atau jasa. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kredit adalah metode pembayaran barang yang tidak langsung atau dengan cara dicicil. 

Kredit juga dapat berarti pemberian pinjaman dengan persyaratan pengembalian sesuai dengan jangka waktu yang disepakati dalam kontrak. Secara sederhana, kredit adalah pinjaman yang harus dibayar dalam cicilan selama periode yang ditentukan.

Jika peminjam gagal membayar atau menunda pembayaran, bunga pinjaman akan meningkat sesuai kesepakatan yang telah dibuat dengan bank. 

Selain itu, jumlah total yang harus dibayar juga bertambah. Jika peminjam gagal melunasi atau memenuhi kewajiban pembayaran, kondisi tersebut disebut sebagai kredit macet.

Definisi Instrumen kredit

Definisi instrumen kredit mengacu pada suatu alat yang digunakan dalam dunia keuangan dan perbankan untuk menyatakan kesepakatan pembelian barang secara kredit. 

Contohnya adalah bank yang mengeluarkan kartu kredit, yang memungkinkan pelanggan untuk melakukan pembelian dan membayar kembali sejumlah uang kepada bank sesuai dengan periode yang telah disepakati, seperti pada akhir bulan atau kuartal.

Namun, instrumen kredit tidak hanya terbatas pada kartu kredit. Bergantung pada kesepakatan antara peminjam dan pemberi pinjaman, instrumen kredit dapat berupa berbagai bentuk. 

Pada dasarnya, instrumen kredit adalah janji dari peminjam untuk melunasi pinjamannya. 

Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), instrumen kredit mencakup dokumen tertulis yang berisi kesanggupan untuk membayar atau perintah pembayaran sebagai bukti pinjaman. 

Beberapa instrumen kredit yang mencakup pengiriman uang antara lain cek, wesel, dan letter of credit (L/C). Instrumen kredit pada prinsipnya adalah janji debitur untuk mengembalikan dana kepada pemberi pinjaman. 

Di beberapa negara, seperti Inggris, bank memiliki kebiasaan untuk menerbitkan uang kertas tanpa pengawasan pemerintah, yang dikenal sebagai surat promes. 

Praktik ini, yang tidak memiliki jaminan yang memadai, dapat menyebabkan penerbitan uang yang berlebihan dan kegagalan bank. Oleh karena itu, hanya bank sentral yang diizinkan untuk mengeluarkan uang kertas.

Selain itu, instrumen kredit juga dianggap sebagai dokumen yang memfasilitasi transaksi kredit, yang semakin populer karena kemudahannya. 

Misalnya, cek adalah bentuk instrumen kredit yang sederhana; seseorang memberikan cek yang menunjukkan bahwa mereka berhutang kepada orang lain. 

Jika seseorang mengajukan kredit di bank, mereka akan menerima dana dan kemudian melunasi pinjaman sesuai kesepakatan. Beberapa jenis instrumen kredit lainnya termasuk kartu kredit, wesel, cek, dan L/C.

Bentuk-bentuk Instrumen Kredit

Kartu Kredit

Kartu kredit adalah alat pembayaran yang diterbitkan oleh bank kepada nasabah berdasarkan perjanjian tertentu. Setiap kartu kredit memiliki batasan limit yang ditentukan oleh bank penerbit. 

Dengan menggunakan kartu kredit, pemegangnya dapat melakukan pembelian atau menarik uang tunai di ATM sesuai dengan jumlah yang ditetapkan oleh bank.

Cek

Cek adalah instrumen kredit yang berfungsi hampir seperti uang. Cek adalah surat perintah yang ditulis oleh nasabah kepada bank untuk membayar sejumlah uang kepada dirinya sendiri atau pihak lain. 

Nama penerima biasanya tercantum di atas cek, atau dapat dibayar kepada pembawa cek. Selama cek diisi dengan benar dan dana mencukupi di rekening, bank tidak akan menolak untuk membayar jumlah yang tercantum. 

Cek bisa dicairkan di bank pada waktu yang ditentukan, dengan counterfoil berfungsi sebagai bukti pembayaran.

Letter of Credit (L/C)

Letter of Credit (L/C) adalah metode pembayaran internasional yang memberikan kemudahan kepada eksportir untuk menerima pembayaran dari luar negeri tanpa harus menunggu informasi lebih lanjut. 

L/C berfungsi sebagai solusi untuk masalah yang dihadapi oleh importir sebagai pembeli atau eksportir sebagai penjual dalam transaksi internasional.

Kertas Wesel

Kertas wesel berfungsi sebagai instrumen kredit, di mana pembayaran dilakukan beberapa waktu setelah wesel diterima. 

Biasanya digunakan dalam perdagangan domestik maupun internasional, wesel berisi perintah dari penjual kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang, baik kepada penjual atau pihak lain yang tercantum. 

Pihak yang mengklaim pembayaran adalah penjual atau kreditur, sementara pembeli adalah pihak yang harus membayar.

Promissory Note (Promes)

Promissory note adalah instrumen kredit yang paling dasar, berupa surat tertulis yang menunjukkan janji pembeli atau peminjam untuk membayar sejumlah uang kepada pihak yang berhak. 

Surat promes, yang sering juga disebut sebagai IOU (I Owe You), merupakan pengakuan utang dengan kewajiban untuk membayar kembali. 

Keistimewaan dari surat promes adalah adanya tulisan "received value" yang menandakan bahwa dokumen tersebut merupakan hasil dari transaksi pembelian atau pinjaman. 

Bunga harus dicantumkan agar dokumen tersebut sah secara hukum dan bisa digunakan dalam transaksi pribadi atau bisnis.

Syarat Pengajuan Kredit

Saat bank memberikan pinjaman kepada nasabah, bank tentunya mengharapkan agar uang yang dipinjam dapat dikembalikan. 

Oleh karena itu, untuk mengurangi potensi risiko (misalnya, ketidakmampuan nasabah untuk membayar), bank perlu mempertimbangkan beberapa faktor terkait dengan niat baik kreditur, yang mencakup kemauan untuk membayar dan kemampuan untuk membayar. 

Nasabah diharuskan untuk mengembalikan pinjaman beserta bunga. Faktor-faktor yang dipertimbangkan meliputi Character (Kepribadian), Ability (Kemampuan), Capital (Modal), Collateral (Jaminan), dan Financial Condition (Kondisi Keuangan), yang dikenal dengan analisis 5C.

Proses pengajuan kredit umumnya melalui beberapa tahapan berikut ini:

-Debitur mengajukan permohonan pinjaman dengan mengisi formulir aplikasi kredit serta memenuhi berbagai persyaratan yang ditetapkan oleh bank. 

-Setiap bank memiliki ketentuan yang berbeda, namun secara umum, dokumen yang dibutuhkan mencakup identitas diri, akta nikah, paspor, bukti penghasilan, bukti pembayaran, dan dokumen lain yang relevan.

-Bank kemudian melakukan verifikasi dengan cara melakukan pemeriksaan langsung (OTS) ke tempat usaha atau rumah calon debitur untuk memastikan keabsahan informasi yang diberikan. 

-Kunjungan ini bertujuan untuk memeriksa kondisi fisik tempat usaha atau kediaman dan jaminan yang diberikan, serta untuk mendapatkan gambaran terkait kegiatan usaha debitur. 

Selanjutnya, bank memeriksa rekam jejak kredit debitur melalui cek bank, termasuk informasi mengenai tagihan yang ada. 

Bank juga melakukan audit pribadi terhadap debitur untuk menganalisis kondisi kegiatan usaha serta pihak yang bertanggung jawab dalam pengelolaan perusahaan atau usaha tersebut. 

Setelah semua informasi yang dibutuhkan dikumpulkan dan terbukti akurat, proses pengajuan kredit dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya.

Bank kemudian mengambil keputusan mengenai pengajuan kredit. Jika debitur memenuhi semua persyaratan dan kriteria yang ditetapkan, maka bank akan memberikan pinjaman, yang dapat disetujui dalam waktu paling cepat satu minggu.

Setelah pinjaman disetujui, kedua pihak akan menandatangani kontrak kredit sebagai bentuk kesepakatan yang mengikat kedua belah pihak. 

Perjanjian ini berisi berbagai syarat kredit, seperti durasi kredit, jumlah pembayaran yang harus dilakukan oleh debitur, bunga yang dikenakan, denda keterlambatan pembayaran, serta biaya-biaya lainnya. 

Selain itu, perjanjian ini juga mengatur kewajiban masing-masing pihak dan konsekuensi yang akan timbul jika salah satu pihak gagal memenuhi kewajibannya.

Jenis dan Klasifikasi Kredit

Pinjaman dapat dibedakan dalam beberapa kategori berdasarkan durasi waktunya, yaitu:

-Pinjaman jangka pendek adalah pinjaman yang diberikan dengan jangka waktu pengembalian maksimal satu tahun. 

Contohnya termasuk kredit modal kerja yang digunakan untuk mendukung operasional usaha, industri, dan sektor-sektor lainnya.

-Pinjaman jangka menengah memiliki periode pengembalian lebih dari satu tahun, tetapi tidak lebih dari tiga tahun. 

Contoh pinjaman jenis ini adalah kredit investasi untuk pembelian kendaraan atau kredit modal kerja (KMK) yang digunakan untuk pembangunan infrastruktur.

-Pinjaman jangka panjang adalah pinjaman dengan periode lebih dari tiga tahun. Pinjaman ini sering digunakan untuk pembiayaan proyek besar seperti pembangunan pabrik, hotel, atau jalan tol. 

Pinjaman jangka panjang cenderung memiliki tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan pinjaman jangka pendek. 

Namun, keuntungannya adalah debitur memiliki waktu yang lebih lama untuk mengembalikan pinjaman, memberikan mereka kesempatan untuk mempertahankan arus kas yang lebih baik.

Selain itu, pinjaman juga dibedakan berdasarkan sifat penggunaannya, yang meliputi:

-Kredit konsumer adalah pinjaman yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi debitur, seperti membeli kendaraan, membayar tagihan rumah, atau membeli peralatan elektronik. Jenis kredit konsumer ini termasuk kartu kredit, hipotek, pinjaman mobil, dan pinjaman ponsel.

-Kredit usaha adalah pinjaman yang diberikan kepada individu atau perusahaan untuk membiayai kegiatan usaha mereka. Jenis kredit ini meliputi kredit mikro, kredit usaha kecil, kredit usaha menengah, dan kredit korporasi.

Berdasarkan kebutuhan penggunaan, kredit juga dapat dibagi menjadi jenis-jenis berikut:

-Kredit modal kerja adalah pinjaman yang digunakan untuk menambah modal kerja perusahaan. 

-Sebagian besar pinjaman jenis ini bersifat jangka pendek dan digunakan untuk pembelian bahan baku, biaya produksi, pemasaran, dan fungsi lainnya. 

-Bank biasanya lebih memilih memberikan pinjaman jenis ini kepada klien yang beroperasi di sektor industri, intermediasi keuangan, dan perdagangan besar maupun eceran.

-Kredit investasi adalah pinjaman dengan jangka waktu menengah atau panjang yang digunakan untuk membeli barang dan jasa investasi, yang diperlukan untuk pembaruan, modernisasi, atau ekspansi proyek yang ada, atau untuk pendirian proyek baru. 

-Kredit investasi sering kali bersifat jangka panjang karena nilai pinjaman yang tinggi dan biasanya dibayar dengan angsuran.

-Kredit pembiayaan proyek adalah pinjaman yang digunakan untuk membiayai investasi dan modal kerja dalam proyek-proyek baru. 

-Pinjaman ini biasanya memiliki jumlah yang sangat besar dan berjangka panjang, serta dirancang untuk mendukung pembiayaan proyek-proyek yang kompleks.

Kelebihan dan Kekurangan Instrumen Kredit

Instrumen kredit memiliki sejumlah manfaat, kelebihan, dan kekurangan yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk menggunakannya. 

Salah satu faktor yang mempengaruhi penggunaan instrumen kredit adalah kemajuan teknologi pembayaran digital atau fintech. 

Namun, meskipun demikian, kartu kredit tetap menjadi pilihan populer bagi banyak orang karena berbagai keuntungannya.

Banyak orang merasa bahwa meskipun mereka tidak membawa uang tunai, kartu kredit tetap menjadi metode pembayaran yang paling mudah digunakan untuk melakukan transaksi secara langsung. 

Namun, jika tidak digunakan dengan hati-hati, kartu kredit bisa membawa dampak negatif. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan dari penggunaan instrumen kredit:

Kelebihan:

-Beli Sekarang, Bayar Nanti

Salah satu keuntungan utama kartu kredit adalah kemampuan untuk membeli barang atau membayar sesuatu meskipun Anda tidak memiliki uang tunai saat itu juga. 

Terutama dalam situasi mendesak, Anda bisa melakukan pembelian dan kemudian membayar tagihan kartu kredit pada akhir periode yang telah ditentukan.

-Poin Reward

Banyak kartu kredit yang menawarkan program reward berupa poin yang bisa diperoleh setiap kali Anda melakukan transaksi menggunakan kartu kredit. 

Beberapa kartu kredit juga menyediakan penawaran tambahan seperti cashback dan diskon.

-Keamanan yang Terjamin

Kartu kredit juga menawarkan sistem keamanan yang memadai. Jika kartu kredit Anda hilang, perusahaan kartu kredit dapat melacak transaksi yang dilakukan dengan kartu Anda dan melaporkan transaksi yang mencurigakan. 

Ini memberikan perlindungan terhadap potensi penyalahgunaan kartu kredit.

Kekurangan:

-Biaya Tambahan

Beberapa jenis biaya terkait penggunaan kartu kredit yang harus dibayar oleh pemegang kartu. Biaya-biaya ini bisa lebih tinggi dibandingkan dengan metode lain untuk meminjam uang. 

Beberapa biaya yang mungkin dikenakan termasuk bunga tahunan (APR), biaya layanan, dan denda keterlambatan pembayaran. Jika pembayaran terlambat, hutang Anda akan terus bertambah dan bisa menjadi beban finansial di masa depan.

-Dampak terhadap Skor Kredit

Skor kredit Anda sangat memengaruhi apakah pengajuan pinjaman Anda akan disetujui atau tidak. Jika Anda memiliki riwayat kredit yang baik, Anda bisa memiliki peluang untuk membuka kartu kredit tambahan atau mendapatkan pinjaman. 

Penggunaan kartu kredit berhubungan langsung dengan skor kredit Anda. Menurut The Balance, keterlambatan pembayaran kartu kredit dapat menurunkan skor kredit Anda. 

Nilai kredit yang rendah bisa menjadi masalah besar jika Anda membutuhkan pinjaman atau ingin melakukan pembelian penting.

-Potensi Utang

Meskipun kartu kredit menawarkan kenyamanan dengan pembayaran yang mudah, hal ini bisa menciptakan rasa berhutang yang terus berkembang. 

Kartu kredit bisa membuat Anda sulit menghindari pembelian tanpa uang tunai, dan banyak pengguna kartu kredit terjebak dalam masalah utang. 

Oleh karena itu, untuk memanfaatkan kartu kredit secara optimal, penting untuk memiliki disiplin yang tinggi dalam mengatur penggunaan dan keuangan pribadi.

Jika Anda ingin memanfaatkan kartu kredit dengan baik, Anda perlu bijak dalam penggunaannya dan disiplin dalam mengelola anggaran serta pembayaran.

Sebagai penutup, dengan memahami definisi instrumen kredit, kita dapat lebih bijak dalam memanfaatkannya sesuai kebutuhan serta mengelola risikonya secara tepat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index