JAKARTA – Pemerintah Kabupaten Mappi, Papua Selatan, memulai tahun pertama pelaksanaan Program Seribu Sarjana dengan fokus besar pada sektor pendidikan dan kesehatan. Dalam seleksi calon mahasiswa baru, Bupati Mappi Kristosimus Yohanes Agawemu menekankan pentingnya pemerataan keterwakilan dari seluruh distrik dan mengarahkan peserta untuk memilih jurusan yang sejalan dengan kebutuhan strategis daerah.
Program unggulan ini bertujuan mencetak 1.000 sarjana anak asli Mappi dalam beberapa tahun ke depan. Dalam pelaksanaannya, Pemerintah Kabupaten Mappi tidak hanya mengejar kuantitas lulusan, tetapi juga mengedepankan kualitas dan relevansi keilmuan para peserta dengan kondisi riil di lapangan, khususnya pada dua sektor utama: pendidikan dan kesehatan.
Pemerataan Keterwakilan Distrik Jadi Sorotan
Dalam proses seleksi tahap awal, Bupati Kristosimus mengaku prihatin dengan minimnya keterwakilan dari sejumlah distrik. Menurutnya, tujuan utama dari program ini tidak akan tercapai bila hanya didominasi oleh wilayah tertentu.
“Kami evaluasi kekurangan ini, karena representasi distrik sangat penting. Jangan sampai hanya wilayah tertentu yang terwakili,” tegas Bupati Kristosimus Yohanes Agawemu dalam keterangannya.
Pihaknya menilai bahwa semua distrik di Kabupaten Mappi harus mendapat kesempatan yang setara untuk mengirimkan putra-putri terbaiknya dalam program ini. Pemerintah daerah pun berjanji melakukan perbaikan dalam mekanisme sosialisasi dan rekrutmen ke depan agar distribusi peserta lebih merata.
Jurusan Strategis Jadi Prioritas
Dalam pemilihan jurusan studi, pemerintah memberikan arahan khusus agar peserta memilih program studi yang benar-benar dibutuhkan oleh daerah. Di sektor pendidikan, prioritas diberikan untuk jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Bahasa Inggris, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Ketersediaan tenaga pengajar di bidang-bidang tersebut masih sangat terbatas di Mappi, sehingga pemerintah berusaha menyiapkan SDM lokal untuk mengisi kekosongan tersebut dalam beberapa tahun ke depan.
Sementara di sektor kesehatan, formasi yang menjadi fokus meliputi gizi, apoteker, analis kesehatan, perawat gigi, dan khususnya perawat laki-laki, yang dinilai masih kurang dari segi jumlah.
“Kami ingin formasi ini terisi secara berimbang, dan partisipasi laki-laki di profesi perawat sangat kami dorong karena selama ini didominasi oleh perempuan,” jelas Bupati Kristosimus.
Langkah ini sejalan dengan upaya Pemkab Mappi untuk membangun sistem layanan dasar yang lebih inklusif dan profesional di bidang kesehatan masyarakat.
Kemitraan dengan Perguruan Tinggi Nasional
Untuk menjamin kualitas dan ketepatan arah dari Program Seribu Sarjana, Pemerintah Kabupaten Mappi menggandeng sejumlah perguruan tinggi ternama di Indonesia sebagai mitra, antara lain Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Perwakilan kampus akan langsung turun ke Mappi untuk melakukan tahapan seleksi lanjutan dan asesmen calon peserta.
“Kami ingin memastikan bahwa dana publik yang dialokasikan untuk pendidikan ini betul-betul berdampak nyata bagi pembangunan SDM Mappi,” kata Kristosimus.
Dengan kehadiran langsung dari perguruan tinggi mitra, pemerintah berharap proses seleksi berlangsung transparan dan objektif, serta benar-benar menghasilkan calon mahasiswa yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan.
Harapan Mewujudkan Lompatan SDM Lokal
Program Seribu Sarjana dirancang sebagai bagian dari strategi jangka panjang Pemkab Mappi dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) lokal. Di tengah keterbatasan tenaga kerja terdidik dan tenaga profesional di berbagai sektor, program ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam mewujudkan pembangunan daerah yang mandiri dan berkelanjutan.
Pemerintah juga membuka peluang kerja sama lebih luas dengan institusi pendidikan, lembaga donor, dan sektor swasta untuk mendukung beasiswa, pelatihan, dan magang bagi peserta program setelah menyelesaikan studi.
Dengan fokus utama pada kebutuhan nyata daerah serta upaya pemerataan antar wilayah, Program Seribu Sarjana bukan hanya soal menguliahkan generasi muda Mappi, tetapi juga membangun fondasi peradaban dan layanan publik yang lebih baik di masa depan.