Jakarta - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menegaskan komitmennya dalam memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) unggul dan mendorong pengembangan riset serta inovasi di sektor energi nasional. Komitmen ini ditegaskan dalam forum audiensi antara Kemdiktisaintek dan Dewan Energi Nasional (DEN) yang berlangsung pada Rabu, 16 April 2025.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, menyatakan bahwa penguatan SDM dan arah riset berbasis energi merupakan bagian penting dari strategi kebijakan nasional jangka panjang, Rabu, 16 April 2025.
Lebih lanjut, Brian menegaskan bahwa riset-riset yang dilakukan di perguruan tinggi harus mampu menjawab kebutuhan energi nasional. Kementerian juga siap melakukan koordinasi lintas sektor guna memastikan arah penelitian yang relevan dan memberikan dampak nyata.
Fokus Audiensi: Rencana Strategis dan Integrasi Kebijakan Energi
Audiensi antara Kemdiktisaintek dan DEN membahas beberapa poin strategis, termasuk evaluasi capaian kerja tahun 2024 serta rencana program prioritas DEN untuk 2025. Di antaranya adalah perumusan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) serta pengembangan rekomendasi kebijakan energi lintas sektor.
Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan, Fauzan Adziman, menyoroti pentingnya peran komunikasi publik dalam menyukseskan agenda kebijakan energi.
Ia juga menekankan pentingnya membangun narasi energi yang inklusif dan mudah dipahami, terutama dalam konteks literasi energi di tingkat masyarakat luas.
Kampus Jadi Motor Inovasi: Difusi Riset untuk Industri dan Masyarakat
Sejalan dengan arah penguatan riset, Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi, Yudi Darma, mendorong peran aktif kampus dalam riset inovatif. Ia menyampaikan bahwa kampus harus menjadi pusat pengembangan inovasi yang berdampak langsung terhadap masyarakat dan industri.
Menurutnya, difusi hasil riset dari kampus harus dirancang secara sistematis agar mampu membangun ekosistem inovasi yang produktif, sekaligus menyokong pertumbuhan ekonomi berbasis pengetahuan.
Energi Nuklir Masuk RPP KEN, Kolaborasi Lintas Sektor Diperluas
Dalam forum yang sama, Dinna Nur Fitria, perwakilan dari unsur konsumen di Dewan Energi Nasional, melaporkan perkembangan terbaru dalam penyusunan Rancangan Peraturan Presiden tentang Kebijakan Energi Nasional (RPP KEN). Salah satu poin penting adalah dimasukkannya energi nuklir sebagai bagian dari bauran energi nasional.
Ia juga berharap agar keterlibatan Kemdiktisaintek dalam penyusunan RUEN dan kolaborasi lintas sektor dapat semakin diperkuat.
Akademisi Dorong Penyusunan Matriks Energi Berbasis Riset
Agus Prasetyono, akademisi yang turut hadir dalam audiensi tersebut, menyampaikan pentingnya peran perguruan tinggi dalam menyusun serta mengevaluasi matriks energi nasional. Ia menekankan bahwa perencanaan energi ke depan harus berbasis data dan riset yang jelas.
Sinergi Riset dan Kebijakan Jadi Kunci Transisi Energi
Dengan semakin pentingnya peran energi dalam pembangunan nasional, sinergi antara riset, kebijakan, dan industri menjadi kunci untuk menghadapi tantangan transisi energi ke depan. Kemdiktisaintek berkomitmen untuk terus memperkuat ekosistem riset yang adaptif, kolaboratif, dan berorientasi pada solusi jangka panjang.
Langkah-langkah ini juga selaras dengan arah pembangunan berkelanjutan dan pencapaian target Net Zero Emission (NZE) Indonesia pada tahun 2060. Ke depan, Kemdiktisaintek diharapkan terus menjadi katalis dalam mempertemukan dunia akademik dengan sektor industri dan pemerintahan demi mempercepat transformasi energi nasional.