Jakarta - Menjelang penutupan tahun 2024, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menorehkan berbagai pencapaian strategis yang semakin mempertegas posisinya sebagai salah satu pilar utama ekonomi kerakyatan di Indonesia. Mengusung misi pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta penguatan inklusi keuangan, BRI mewujudkan berbagai inisiatif yang signifikan.
Salah satu keberhasilan monumental adalah peningkatan transaksi melalui AgenBRILink. "Keberadaan AgenBRILink tidak hanya membuka dan mendekatkan akses keuangan semata, namun menciptakan sharing economy bagi masyarakat," ujar Corporate Secretary BRI, Hendy Bernadi, Selasa, 31 Desember 2024. Hingga November 2024, AgenBRILink mencatat 1,047 miliar transaksi, tumbuh 5,64% secara tahunan dibanding periode yang sama tahun lalu. Jumlah agen pun meningkat drastis menjadi 1.047.502, naik 45,68% dibanding tahun lalu, Kamis, 2 Januari 2025.
Tidak hanya berfokus pada AgenBRILink, BRI juga sukses memperluas jangkauan Holding Ultra Mikro. Melalui layanan ini, BRI mampu melayani 36,1 juta debitur ultra mikro dengan total penyaluran kredit mencapai lebih dari Rp 627,6 triliun hingga akhir September 2024. Program ini merupakan bagian dari upaya BRI untuk memperkuat inklusi keuangan dan mendukung pertumbuhan UMKM di seluruh Indonesia.
Transformasi digital yang dilakukan BRI juga menunjukkan hasil signifikan. Pengembangan aplikasi super BRImo menjadi salah satu ujung tombak inovasi layanan perbankan digital. Hingga akhir September 2024, jumlah pengguna BRImo mencapai 37,1 juta, meningkat 24,7% YoY. Selain itu, nilai transaksi yang diproses melalui BRImo mencapai Rp 4.034,9 triliun, mencatat pertumbuhan 35,2% YoY. "Nilai transaksi melalui BRImo pun naik signifikan, mencapai Rp 4.034,9 triliun, tumbuh 35,2% YoY," tambah Hendy Bernadi.
Tak hanya fokus pada pembiayaan, berbagai program pemberdayaan UMKM juga dikembangkan oleh BRI, termasuk program Klasterku Hidupku dan Desa BRILiaN. Program pemberdayaan klaster usaha ini mengarahkan kelompok usaha berdasarkan kesamaan jenis usaha dalam satu wilayah, sehingga menciptakan lingkungan kolaboratif untuk pengembangan usaha yang berkelanjutan. Sampai akhir September 2024, BRI telah mendata 33.804 klaster usaha yang bergabung dalam program ini.
Direktur Utama BRI, Sunarso, menuturkan pencapaian mengesankan hingga akhir Triwulan III 2024, di mana BRI berhasil mencetak laba bersih konsolidasian sebesar Rp 45,36 triliun. "Capaian tersebut tidak terlepas dari fokus BRI yang secara konsisten memperkuat fundamental kinerja, serta melakukan strategic response yang tepat dalam menghadapi berbagai dinamika pasar,” tegas Sunarso, menekankan pentingnya ketangguhan bisnis dan strategi tanggapan yang terencana.
Keberhasilan yang dicapai BRI tidak hanya merupakan hasil kerja keras dalam mengatasi berbagai tantangan, tetapi juga merupakan buah dari komitmen untuk terus memperkuat bisnis fundamental dan respons strategis yang tanggap terhadap perubahan pasar. BRI diharapkan dapat terus menjadi garda terdepan dalam pemberdayaan UMKM dan pengembangan inklusi keuangan di Indonesia, sejalan dengan visi perusahaan untuk terus berinovasi dan beradaptasi dalam era digital yang serba cepat.
Dengan beragam pencapaian tersebut, BRI berhasil mengukir posisi kokohnya di industri perbankan nasional dengan memberikan dampak nyata pada masyarakat, terutama dalam memperluas akses keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Pencapaian ini tidak hanya berdampak positif bagi BRI, namun juga turut mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif di Indonesia.