Rupiah Melemah di Awal Tahun 2025: Tantangan Ekonomi dan Respons Pasar

Kamis, 02 Januari 2025 | 12:06:34 WIB
Rupiah Melemah di Awal Tahun 2025: Tantangan Ekonomi dan Respons Pasar

Jakarta - Pada awal perdagangan tahun baru, Kamis, 2 Januari 2025, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat menunjukkan pelemahan, menjadi salah satu sorotan dalam lanskap ekonomi Indonesia. Berdasarkan data dari Bloomberg, rupiah dibuka melemah sebesar 0,46% atau turun 73,5 poin ke posisi Rp16.205 per dolar AS. Sementara itu, secara bersamaan, indeks dolar AS juga mengalami pelemahan tipis sebesar 0,04% ke posisi 108,240.

Pergerakan nilai tukar rupiah ini merupakan bagian dari dinamika pasar mata uang regional, di mana sejumlah mata uang Asia menunjukkan variasi pergerakan terhadap dolar AS. Misalnya, beberapa mata uang seperti dolar Singapura, peso Filipina, yuan China, won Korea, dan baht Thailand mengalami penguatan masing-masing sebesar 0,19%, 0,41%, 0,01%, 0,67%, dan 0,25%. Di sisi lain, yen Jepang, ringgit Malaysia, rupee India, dolar Taiwan, dan dolar Hong Kong mengalami pelemahan, Kamis, 2 Januari 2025.

Ibrahim Assuaibi, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, menyoroti bahwa sentimen yang melandasi pergerakan nilai tukar tersebut berkaitan erat dengan spekulasi pasar mengenai kebijakan suku bunga dari Federal Reserve AS. "Pasar kini memperkirakan bahwa The Fed hanya akan memangkas suku bunga maksimal 35 basis poin pada tahun 2025, meskipun proyeksi awal menunjukkan pemangkasan sebanyak dua kali sebesar 25 basis poin," ujar Ibrahim.

Dari sisi internasional, aktivitas manufaktur China yang telah menunjukkan pertumbuhan selama tiga bulan berturut-turut akibat kebijakan stimulus ekonomi, masih dibayangi kekhawatiran terkait kesehatan industri dalam jangka panjang. Hal ini menambah ketidakpastian yang dapat mempengaruhi stabilitas mata uang di kawasan.

Sementara itu, beberapa bank besar di Indonesia telah mempublikasikan kurs jual beli dolar AS mereka. PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) pada pukul 09.31 WIB menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp16.250 dan harga jual Rp16.290 berdasarkan e-rate. Informasi juga dirilis untuk tingkat TT Counter dan Bank Notes dengan berbagai harga yang sedikit berbeda, namun tetap mencerminkan sentimen pasar yang berhati-hati.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) menetapkan kurs beli dan jual untuk dolar AS masing-masing Rp16.240 dan Rp16.280 pada pukul 09.34 WIB, berdasarkan e-rate. Begitu pula dengan TT Counter, yang menetapkan kurs beli dan jual sebesar Rp16.165 dan Rp16.365.

Senada dengan BCA dan BRI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) juga mengumumkan harga beli dan jual untuk dolar AS. Berdasarkan special rate pada pukul 09.27 WIB, harga beli dan jual masing-masing sebesar Rp16.130 dan Rp16.150. Adapun TT Counter menunjukan harga beli Rp15.925 dan jual Rp16.275. Terakhir, berdasarkan Bank Notes, harga beli dan jual ditetapkan masing-masing Rp16.000 dan Rp16.350 per dolar AS.

Sementara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) menetapkan harga beli dolar AS sebesar Rp16.251 dan jual Rp16.271 berdasarkan special rates pada pukul 09.50 WIB. Dalam TT Counter, nilai beli dan jual berada di level Rp16.120 dan Rp16.400, angka serupa juga berlaku dalam Bank Notes.

Pelemahan rupiah di awal tahun ini mengindikasikan tantangan ekonomi yang harus dihadapi oleh pelaku pasar dan pemerintah. Volatilitas pasar yang dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga AS dan dinamika ekonomi global menjadi faktor utama yang harus diantisipasi.

Menyikapi kondisi ini, pelaku pasar diharapkan terus memantau perkembangan dari kebijakan moneter global maupun regional, serta merespons dengan strategi yang tepat agar dapat mengelola risiko nilai tukar dengan lebih efisien. "Dalam menghadapi ketidakpastian ini, kita harus tetap waspada dan melakukan langkah antisipatif untuk mengurangi dampak negatif terhadap ekonomi nasional," tutur Ibrahim.

Terkini

BMKG: Hujan Ringan Mengintai Sebagian Besar Indonesia

Minggu, 07 September 2025 | 12:43:52 WIB

Update Harga Sembako Jatim: Naik-Turun dan Penyebabnya

Minggu, 07 September 2025 | 12:43:43 WIB

AION UT: Mobil Listrik Hemat dan Ramah Lingkungan

Minggu, 07 September 2025 | 12:43:31 WIB