Pasar Modal Indonesia Tetap Tangguh di Tengah Ketidakpastian Global 2024

Kamis, 02 Januari 2025 | 12:06:29 WIB
Pasar Modal Indonesia Tetap Tangguh di Tengah Ketidakpastian Global 2024

Jakarta - Pasar Modal Indonesia menunjukkan ketangguhan yang luar biasa sepanjang tahun 2024, meskipun dihadapkan pada tantangan geopolitik global dan dinamika tahun politik di dalam negeri. Hal ini terlihat dari berbagai indikator positif mulai dari stabilitas pasar hingga peningkatan jumlah investor ritel.

Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia, Iman Rachman, menegaskan bahwa pencapaian ini didorong oleh sejumlah faktor kunci. "Di tengah beragam tantangan ketidakpastian geopolitik global dan momentum tahun politik di dalam negeri, sepanjang 2024 perkembangan Pasar Modal Indonesia tetap menunjukkan resiliensinya," ujar Iman pada acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia 2024, Kamis, 2 Januari 2025.

Kinerja Indeks dan Pertumbuhan Pasar

Iman mencatat bahwa hingga 27 Desember 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di posisi 7.036,57. IHSG menunjukkan pertumbuhan yang berarti dengan kapitalisasi pasar meningkat sebesar 5,05 persen year-to-date (ytd) mencapai Rp 12.191 triliun. Pasar Surat Utang juga tidak ketinggalan, dengan Indonesia Composite Bond Index (ICBI) yang ditutup pada level 392,36, mencatat kenaikan 4,74 persen ytd.

"Kemudian dari Pasar Modal Syariah, per 27 Desember 2024, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) tercatat di posisi 213,86 atau tumbuh sebesar 0,57 persen, dan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 6.759,54 triliun atau tumbuh 9,98 persen," lanjut Iman.

Sementara itu, sektor reksa dana juga mengalami peningkatan. Pada 24 Desember 2024, kinerja reksa dana dari sisi asset under management (AUM) tercatat sebesar Rp 840,07 triliun, meningkat 1,37 persen ytd. "Capaian ini telah melampaui target Rp 200 triliun, hal ini mencerminkan bukti nyata kepercayaan yang terus menguat terhadap pasar modal Indonesia," ungkap Iman.

Pertumbuhan Investor dan Transaksi Karbon

Dari sisi pertumbuhan investor, jumlah single investor identification (SID) hingga 24 Desember 2024 meningkat dengan penambahan 2,6 juta investor baru. Total kini mencapai 14,81 juta SID. Iman menyebutkan bahwa mayoritas SID individu didominasi oleh generasi muda di bawah usia 40 tahun, yang mencapai lebih dari 79 persen dari total SID. "Hal ini menunjukkan potensi besar generasi ini dalam mendorong pertumbuhan pasar modal di masa depan," tukasnya.

Dalam transaksi perdagangan karbon, sejak diluncurkan pada 26 September 2023 hingga 27 Desember 2024, tercatat volume transaksi mencapai 908.018 ton CO2 ekuivalen dengan total nilai transaksi akumulasi Rp 50,64 miliar. "Pencapaian ini menunjukkan respons positif terhadap inisiatif dan upaya mendukung transisi menuju ekonomi rendah karbon yang berkelanjutan," jelas Iman.

Masa Depan Pasar Modal yang Cerah

Dengan capaian-capaian impresif ini, Pasar Modal Indonesia memperlihatkan ketangguhan yang menjanjikan bagi para investor maupun pelaku ekonomi. Faktor utama yang mendukung ketahanan dan pertumbuhan ini adalah kepercayaan yang terus meningkat di kalangan investor, serta dorongan signifikan dari para pelaku pasar muda yang inovatif dan dinamis.

Prospek jangka panjang pun terlihat cerah, dengan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pasar dan memperkuat infrastruktur, tentunya harapan akan terus ada untuk perkembangan yang lebih baik lagi di masa depan. Pasar modal Indonesia senantiasa menjadi pilar penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, seiring dengan dinamika global yang semakin kompleks.

Terkini

BMKG: Hujan Ringan Mengintai Sebagian Besar Indonesia

Minggu, 07 September 2025 | 12:43:52 WIB

Update Harga Sembako Jatim: Naik-Turun dan Penyebabnya

Minggu, 07 September 2025 | 12:43:43 WIB

AION UT: Mobil Listrik Hemat dan Ramah Lingkungan

Minggu, 07 September 2025 | 12:43:31 WIB